- Musim Mas Salurkan Bantuan Darurat untuk Ribuan Keluarga Terdampak Banjir di Sumatera
- Pangan dalam Perspektif dan Tradisi Masyarakat Indonesia, Sejatinya Sudah Swasembada
- IDXCarbon Catat Permintaan 2,75 Juta Ton kredit Karbon Selama COP 30 di Brazil
- Polda Kepri Dukung Kampanye 24 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Batam
- Wanita ini Ubah Sampah Jadi Alat Tukar Bernilai Ekonomi, Contoh Nyata Warga Bantu Warga
- Sari Kreasi Boga Incar Cuan Bisnis Agrifood
- Dongkrak Kunjungan Wisatawan, Gold Coast Ferry Terminal Buka Rute Baru Batam-Singapura
- Pray Sumut dan Sumbar, SARMMI Galang Donasi Bencana Banjir
- Telkomsel Kembali Gelar Jaga Bumi, Tanam 12.731 Pohon Baru dan Serap 824 Ton Emisi Karbon
- Pengamat: Indonesia Swasembada Beras, Stok Dunia Tertinggi Sepanjang Sejarah, Harga Global Anjlok!
Nilai Tukar Petani Kembali Turun 0,23 Persen

Keterangan Gambar : Ilustrasi Gedung BPS-Istimewa
JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Nilai Tukar
Petani (NTP)
nasional November 2025 sebesar 124,05 atau turun 0,23 persen dibanding NTP
bulan sebelumnya.
Dalam
keterangan resmi BPS, Senin(1/12/2025) dijelaskan bahwa penurunan NTP
dikarenakan It atau indek harga yang terima pertain mengalami penurunan sebesar
0,26 persen lebih besar dari penurunan Ib (indek harga yang dibayar petani ) sedalam
0,03 persen.
Sedangkan
NTUP (Nilai Usaha Rumah Tangga Pertanian) nasional November 2025 sebesar 128,24 atau
naik 0,06 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Baca Lainnya :
- Pengamat: Indonesia Swasembada Beras, Stok Dunia Tertinggi Sepanjang Sejarah, Harga Global Anjlok!0
- Mentan Ajak Gotong Royong Swasembada Pangan untuk Kesejahteraan Masyarakat Adat0
- Keseruan Wartawan Belajar Ternak Ayam Petelur di BBPKH Cinagara Kementan RI0
- Wajah Baru Pupuk Bersubsidi: 145 Regulasi Dipangkas, Waktu Antrean Distribusi Turun 40%0
- Dari Sawangan ke Bojongsari: Pupuk Mengubah Wajah Pekarangan Jadi Produktif0
BPS
juga melaporkan pada November 2025, rata-rata harga beras kualitas premium di
penggilingan sebesar Rp13.550 per kg, turun sebesar 0,66 persen dibandingkan
bulan sebelumnya, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar
Rp13.195 per kg atau turun sebesar 0,97 persen, beras kualitas submedium
sebesar Rp13.142 per kg atau turun sebesar 0,79 persen, dan rata-rata harga
beras pecah di penggilingan sebesar Rp13.389 per kg atau turun
sebesar 2,38 persen.
Pada
November 2025 terjadi kenaikan IKRT (
Indeks Konsumsi Rumah Tangga ) di Indonesia sebesar 0,09 persen. Kenaikan IKRT
tertinggi terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Sementara
itu, luas panen padi pada Oktober 2025 sebesar 0,86 juta hektare, mengalami
kenaikan sebesar 0,04 juta hektare atau 4,44 persen dibandingkan luas panen
padi di Oktober 2024 yang sebesar 0,83 juta hektare.
Hasilnyua,
produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) pada Oktober 2025
diperkirakan sebanyak 5,63 juta ton GKP, mengalami kenaikan sebanyak 0,19 juta
ton GKP atau 3,53 persen dibandingkan produksi padi GKP di Oktober 2024 yang
sebanyak 5,44 juta ton GKP.
Produksi
padi dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG) pada Oktober 2025 diperkirakan
sebanyak 4,72 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 0,16 juta ton GKG atau
3,53 persen dibandingkan produksi padi GKG di Oktober 2024 yang sebanyak 4,56
juta ton GKG.
Produksi
beras pada Oktober 2025 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sebanyak
2,72 juta ton beras, mengalami kenaikan sebanyak 0,10 juta ton beras atau 3,63
persen dibandingkan produksi beras di Oktober 2024 yang sebanyak 2,63 juta ton
beras.
.jpg)

.jpg)



.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

