SURABAYA - Dalam upaya memperkuat posisi petani dan nelayan Indonesia di pasar global, PATANI Kanwil Jawa Timur (Jatim) menjalin kerja sama strategis dengan PT Gladri Aruna Nusantara Jombang. Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun sistem pemasaran terpadu bagi hasil bumi dan hasil laut Indonesia agar dapat menembus pasar ekspor secara berkelanjutan.

Sinergisitas ini juga dilatarbelakangi oleh besarnya potensi komoditas unggulan binaan PATANI Jatim seperti lada putih, lada hitam, cengkeh, pala, dan kopi, yang selama ini menjadi produk andalan petani di berbagai kabupaten.

Tak hanya itu, sejumlah produk perikanan seperti ikan asap, ikan segar, dan olahan hasil laut lainnya juga mulai dilirik pasar mancanegara. Sayangnya, keterbatasan akses pasar dan lemahnya sistem distribusi ekspor masih menjadi kendala utama yang dihadapi para petani dan pelaku usaha kecil di sektor ini.  

Baca Lainnya :

• Pemerintah Akan Tindak 2.039 Kios Pupuk Rugikan Petani Rp600 Miliar0
• Dari Nagari Ampalu, Jejak Baru Menuju Kedaulatan Pangan 0
• Kejar Swasembada Pangan, Pandutani Pacu 21 Kanwil Akselerasi Kampung Patani di Seluruh Indonesia0
• Mendes Buka Serentak 1.000 Musdesus, Susun Proposal Bisnis Untuk Pengajuan Modal ke Himbara0
• LindungiHutan Perkuat Peran Petani dalam Program Penghijauan dan Ketahanan Iklim0

Eko Cahaya Priyanto, Ketua PATANI Kanwil Jatim menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah nyata dalam memperjuangkan kedaulatan ekonomi petani.  

“Kami tidak ingin petani terus berada di posisi lemah. Melalui kemitraan dengan PT Gladri Aruna Nusantara, kami ingin membuka jalan bagi produk-produk unggulan desa untuk menembus pasar dunia. Ini bukan sekadar ekspor, tetapi bagian dari gerakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan,” ujarnya.

Setali tiga uang, Arif Wibowo, perwakilan PT Gladri Aruna Nusantara Jombang menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pemasaran hasil pertanian dan perikanan Indonesia.

“Kami melihat potensi luar biasa dari hasil pertanian dan laut di Jawa Timur. Tugas kami adalah memastikan produk tersebut dipasarkan dengan standar internasional, mulai dari mutu, kemasan, hingga kontinuitas pasokan. Kami ingin membawa produk desa menjadi kebanggaan nasional,” jelasnya.

Melalui kerja sama ini, kedua pihak bertekad mengembangkan pusat pengumpulan dan pemasaran terpadu yang dapat menghubungkan petani dengan pembeli lokal maupun internasional. Sistem ini akan didukung oleh mekanisme quality control, pengemasan modern, serta pendampingan berkelanjutan agar setiap produk yang diekspor memenuhi standar ekspor dunia. Selain itu, penguatan kapasitas petani juga menjadi fokus utama, mencakup pelatihan budidaya berkelanjutan, manajemen pascapanen, hingga literasi ekspor.

Kolaborasi PATANI dan PT Gladri Aruna Nusantara diharapkan menjadi model kemitraan produktif antara organisasi petani dan sektor swasta dalam memperkuat rantai nilai pertanian nasional. Lebih dari sekadar proyek bisnis, inisiatif ini merupakan bagian dari misi besar untuk menciptakan petani mandiri, desa produktif, dan ekonomi rakyat yang berdaya saing global.

Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya mengekspor hasil bumi dan laut, tetapi juga mengekspor nilai-nilai kerja keras, ketekunan, dan kebanggaan petani. Kolaborasi ini diyakini mampu membuka peluang ekonomi baru bagi ribuan petani binaan PATANI Jawa Timur, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen pangan dan hasil laut berkualitas di pasar internasional.

“Kami yakin, dari tangan-tangan petani dan nelayan Jawa Timur, kita bisa membangun kebanggaan bangsa di kancah global,” tutup pernyataan bersama kedua pihak dalam seremoni kemitraan yang digelar di Jombang. (aw)