- Mendes Buka Serentak 1.000 Musdesus, Susun Proposal Bisnis Untuk Pengajuan Modal ke Himbara
- Indonesia Lumbung Pangan Dunia: Bukan Hanya Beras, Bahan Pokok Lainnya Juga Sudah Tercukupi
- Masyarakat Adat Suku Taa Mendesak Perusahaan Sawit Tinggalkan Wilayah Adat di Sulawesi Tengah
- Seminar Nasional di UNY Bahas Pembaruan Hukum Acara Pidana
- Menteri Kehutanan Bahas Konservasi Badak dan Ekowisata dengan Edge Group dan Dr Niall McCann
- Strategi Bijak Berinvestasi Emas
- LindungiHutan Perkuat Peran Petani dalam Program Penghijauan dan Ketahanan Iklim
- Dari Binus International ke Brisbane: Perjalanan Fannisa Widya Puteri Kuliah Double Degree
- Tonggak Sejarah Medis Tanah Air: Robot Bedah Otak Pertama di Indonesia Hadir di Siloam Hospitals
- 5 Dampak Tak Terduga yang Datang Kalau Konten Kamu Viral
Pembangunan Konektivitas Bengkulu–Enggano Lampaui Target
.jpg)
BENGKULU – Pemerintah pusat memastikan pembangunan
konektivitas Bengkulu–Enggano terus dipercepat. Menteri Koordinator Bidang
Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),
menegaskan hal itu saat memimpin rapat koordinasi (rakor) tindak lanjut
Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2025 di Bengkulu, Selasa (16/09/2025).
Pulau Enggano sebagai salah satu pulau terluar Indonesia mendapat perhatian khusus karena transportasi laut dan udara menjadi kunci mobilitas warga serta distribusi logistik. Menko AHY menyampaikan, pertemuan di Bengkulu merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat untuk hadir langsung melihat progres pembangunan.
Baca Lainnya :
- Jalur Pendakian Gunung Bawakaraeng Kini Dilengkapi Musola, Toilet, dan Bank Sampah0
- Manfaatkan PLTS, Desa Energi Berdikari di Karawang Tingkatkan Ekonomi Petani 0
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan0
- RS Kapal PIS dan doctorSHARE Layani 4000 Pasien di Pelosok Raja Ampat 0
- Fakta Unik Kondusifitas Demo Mahasiswa dan Driver Online di Kota Palembang0
Sebelum rakor, Menko AHY pun
meninjau langsung bagaimana aktivitas di Pelabuhan Pulau Baai yang menjadi
salah satu penghubung untuk konektivitas pembangunan. “Instruksi Presiden ini
menuntut kerja terpadu dari seluruh pihak. Bukti nyata terlihat dari terbukanya
alur pelayaran, sehingga pemulihan pelayanan transportasi laut berjalan lebih
cepat,” ujar Menko AHY.
Ia mengungkapkan, pembukaan
kembali alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai bahkan lebih cepat dari target.
Semula ditargetkan 31 Agustus 2025, tetapi sudah bisa dilalui kapal sejak 7
Juli 2025. Kapal pertama yang beroperasi adalah KMP Pullo Tello yang melayani
kebutuhan warga Enggano.
Hingga pertengahan September, tercatat 400 gerakan kapal keluar masuk, termasuk kapal roro, perintis, kapal BBM, dan kapal niaga umum. “Alhamdulillah, target yang seharusnya 31 Agustus justru bisa kita selesaikan lebih cepat pada 7 Juli. Ini overprestasi berkat kerja keras semua pihak,” tegasnya.
Meski begitu, persoalan
sedimentasi dan abrasi di Pelabuhan Pulau Baai masih menjadi pekerjaan rumah.
Pemerintah akan melakukan normalisasi garis pantai serta memperkuat dermaga
agar solusi yang ditempuh lebih permanen. Menko AHY menyebut langkah itu penting
agar biaya penanganan tidak membengkak setiap tahun.
“Kalau ini dibiarkan berulang,
biaya yang dikeluarkan akan sangat besar. Karena itu kita tidak boleh berhenti
pada solusi jangka pendek, tetapi membangun sistem yang kokoh dan
berkelanjutan. Dengan begitu Bengkulu dan Enggano bisa berkembang lebih pesat,”
jelas Menko AHY.
Selain pembangunan pelabuhan, berbagai kemajuan lain juga dicapai. Listrik di Enggano kini sudah beroperasi 24 jam dengan cadangan daya hingga 60 hari. Jaringan telekomunikasi di Desa Banjarsari aktif sejak 4 Agustus 2025, dan frekuensi penerbangan Bengkulu–Enggano meningkat dari dua menjadi empat kali per minggu.
Menurut Menko AHY, pembangunan
infrastruktur ini tidak hanya soal fisik, tetapi juga membawa dampak langsung
bagi masyarakat. “Pembangunan infrastruktur bukan sekadar beton dan aspal,
melainkan menghadirkan harapan baru bagi masyarakat. Masyarakat Enggano harus
merasakan bahwa negara hadir untuk mereka,” katanya.
Lebih jauh, ia berharap
konektivitas yang semakin baik akan membuka peluang ekonomi baru di Enggano,
mulai dari perdagangan, layanan kesehatan, hingga sektor wisata. “Melalui kapal
dengan kapasitas yang lebih besar, pelayanan transportasi tidak hanya semakin
lancar, tetapi juga membuka peluang hadirnya fasilitas kesehatan, perdagangan,
serta pengembangan ekonomi baru di pulau,” ucapnya.
Menko AHY menegaskan, keberhasilan
sejauh ini merupakan hasil kerja bersama berbagai pihak, baik pemerintah pusat,
daerah, maupun BUMN. Menko AHY mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja
keras. Menurutnya tanpa kolaborasi, mustahil program sebesar ini dapat berjalan
dengan baik. “Kita harus kawal hingga tuntas agar pembangunan di Bengkulu dan
Enggano benar-benar menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkas Menko
AHY.
Rapat evaluasi dihadiri oleh Wakil
Menteri ATR/BPN Ossy Darmawan, Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Gubernur
Bengkulu Helmi Hasan, Wakil Gubernur Bengkulu H. Mian, Wakil Ketua I DPRD
Provinsi Bengkulu Teuku Zulkarnain, Kapolda Bengkulu Irjen Pol Mardiyono. Menko
Infra didampingi Staf Khusus Bidang Manajemen dan Kerja Sama Antar Lembaga,
Agust Jovan Latuconsina; Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan
Wilayah, Agraria dan Tata Ruang, Nazib Faisal; serta Deputi Bidang Koordinasi
Konektivitas, Odo RM Manuhutu.
