30 Menit Sebelum Serangan Rudal Oreshnik ke Ukraina, Rusia Kirim Pemberitahuan ke AS

By PorosBumi 22 Nov 2024, 06:25:05 WIB Global
30 Menit Sebelum Serangan Rudal Oreshnik ke Ukraina, Rusia Kirim Pemberitahuan ke AS

Keterangan Gambar : 30 menit sebelum serangan rudal ke Dnipro, Ukraina, Rusia telah mengirimkan pemberitahuan kepada Amerika Serikat (AS). Foto/X


WASHINGTON – 30 menit sebelum serangan rudal ke Dnipro, Ukraina, Rusia telah mengirimkan pemberitahuan kepada Amerika Serikat (AS). Pemberitahuan otomatis itu disampaikan melalui saluran pengurangan risiko nuklir (nuclear risk reduction channels).

“Rusia memberi tahu Amerika Serikat sebelumnya tentang peluncuran rudal eksperimental baru di Ukraina melalui saluran pengurangan risiko nuklir,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov Kamis (21/11/2024) waktu setempat dikutip dari laman Meduza.

Menurut Peskov, Moskow mengirim "pemberitahuan otomatis" kepada Washington 30 menit sebelum meluncurkan rudal "Oreshnik" di kota Dnipro, Ukraina, pada hari Kamis pagi.

Baca Lainnya :

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa Gedung Putih mengetahui Rusia telah meluncurkan rudal balistik jarak menengah di Ukraina. Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters mengatakan “AS telah diberi tahu sebelumnya melalui saluran pengurangan risiko nuklir.”

Dalam pidato video sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengonfirmasi uji coba tersebut dan menggambarkan "Oreshnik" sebagai rudal balistik jarak menengah terbaru Rusia. Menurut Putin, serangan itu menargetkan fasilitas pertahanan di Dnipro menggunakan rudal balistik yang dilengkapi dengan muatan non-nuklir. 

Selain itu, Putin mengatakan uji coba tersebut dilakukan sebagai respons atas serangan militer Ukraina terhadap target di dalam Rusia menggunakan rudal ATACMS buatan AS dan rudal Storm Shadow buatan Prancis-Inggris.

Angkatan Udara Ukraina mengklaim bahwa Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) bersenjata konvensional ke kota Dnipro, di pusat negara tersebut. Mereka tidak memberikan bukti dan beberapa pejabat AS dan Barat menolak klaim ICBM tersebut, dengan menyatakan bahwa rudal balistik jarak menengah (IRBM) digunakan. 

Dalam kedua kasus tersebut, tindakan tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dalam perang di Ukraina dan akan menandai penggunaan pertama salah satu dari jenis senjata ini dalam pertempuran di mana pun. 

Para pejabat di Moskow sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan penggunaan senjata yang sebelumnya tidak pernah digunakan di wilayah Ukraina. Langkah ini sebagai respons terhadap Amerika Serikat dan sekutu lainnya minggu lalu yang mengizinkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh ke Rusia.

Di antara klaim yang saling bertentangan tentang jenis rudal yang digunakan, tampaknya itu adalah rudal balistik dengan kemampuan multiple independent targetable reentry vehicle (MIRV). Laman The War Zone menampilkan video yang muncul di media sosial menunjukkan enam hulu ledak yang meluncur ke tanah dan menimbulkan banyak dampak sebagai akibatnya. 

Sebuah ledakan dan akibat serangan terekam dalam gambar yang difoto oleh layanan darurat Ukraina. Menurut layanan darurat Ukraina setidaknya satu hulu ledak dilaporkan mengenai sebuah pusat rehabilitasi bagi penyandang disabilitas, melukai dua orang. (wib)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment