- Terobos Genangan Banjir, Prabowo Tegaskan Pemerintah Senantiasa Hadir dan Membantu Masyarakat
- Mudik Lebaran PT KAI Sediakan 4,5 Juta Tiket, Sebanyak 2,7 Juta Kelas Ekonomi Tarif Terjangkau
- Mengangkat Lerak dari Tanah Cepu ke Panggung Global, Perkuat Ekonomi Petani Melalui Alira Alura
- KKP Luncurkan Dua Buku Kehidupan Masyarakat Pesisir
- KKP Genjot Produksi Perikanan Budi Daya Penuhi Kebutuhan Ramadan hingga Lebaran
- Kementerian PU Gerak Cepat Tangani Jalan Amblas di Lintas Jambi-Sumbar
- Percepat Swasembada Pangan, Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional
- Banjir Jabodetabek Bukti Nyata Rentannya Indonesia dalam Ancaman Krisis Iklim
- Teknologi China Mencengkram Dunia, Kuasai 37 dari 44 Sektor Sains
- Keterlibatan Masyarakat Diperlukan dalam Membangun Lintasan Ikan
Aksi Premanisme Ormas di Kawasan Industri Mendesak Ditangani

Rommy Edward Pryambada
Pemerhati politik & keamanan publik
Baca Lainnya :
- Kecerdasan Buatan dan Mitigasi Kemanusiaan0
- Sudah Belasan Kali Operasi Tumor Pipi, Rakha Sangat Butuh Bantuan Biaya0
- Hizbul Wathan UMJ Aksi Pungut Sampah dan Praktik Pembuatan Eco Enzyme0
- BRIN dan Mitra Kembangkan Budi Daya Teripang Gamat untuk Bahan Baku Obat dan Kosmetik0
- Budiman Sudjatmiko: Selama Reformasi Agraria Tidak Selesai, Kemiskinan Sulit untuk Lepas0
AWAL Februari 2025, publik
dikejutkan dengan pengakuan Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny
Iskandar yang mengeluhkan adanya sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dan LSM
yang melakukan praktik premanisme dengan mengganggu keamanan dan menghalangi
aktivitas produksi di kawasan industri.
Bahkan beberapa pabrikan di dalam kawasan industri kena
segel dan dikudeta hingga kontainer dari pabrik tak bisa keluar. Ormas tersebut
juga melakukan demonstrasi bahkan meminta 'jatah' atau diikutsertakan dalam
proses pembangunan ataupun aktivitas pabrik.
Tak sedikit investor yang telah mengadukan kondisi tersebut
ke Presiden Prabowo Subianto dan meminta bantuan aparat keamanan setempat.
Namun, belakangan hal tersebut tak lagi mempan. Akibat praktik premanisme
ormas ini disinyalir menyebabkan kerugian hingga ratusan triliun rupiah dan
potensi investasi yang batal dan keluar dari kawasan industri.
Diketahui, bahwa kawasan industri merupakan salah satu
penopang utama perekonomian Indonesia. Bahkan, industri pengolahan atau
manufaktur dianggap menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Pada tahun
lalu, nilai ekspor industri manufaktur mencapai 196,54 miliar dolar AS,
memberikan andil 74,25% dari total nilai ekspor nasional yang mencapai 264,70
miliar dolar AS, dengan persentase kenaikan secara tahunan (year on year/yoy)
5,33%.
Realisasi investasi industri manufaktur sepanjang tahun 2024
menembus Rp721,3 triliun atau memberikan kontribusi 42,1% terhadap total
realisasi investasi yang sebesar Rp1.714,2 triliun. Di samping itu, Industri
pengolahan nonmigas mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,75% sepanjang.
Sangat disadari, dengan adanya investasi berupa kegjatan
industri yang masuk ke suatu daerah akan menciptakan lebih banyak lapangan
pekerjaan dan secara tidak langsung bakal menumbuhkan perekonomian daerah
tersebut. Untuk itu, pemerintah harus segera menangani praktik premanisme di
kawasan industri yang marak dilakukan ormas. Sebab jika pembangunan ekonomi
yang pesat tanpa didampingi pembangunan sosial akan menimbulkan berbagai ekses
di masyarakat.
Maraknya ormas di kawasan industri tentu menimbulkan
ketidaknyamanan pada iklim investasi. Beberapa wilayah yang bahkan telah
menjadi Objek Vital Nasional tidak lepas dari gangguan beberapa kelompok yang
mengatas namakan organisasi-organisasi kemasyarakatan. Permintaan mereka
terhadap pengelolaan limbah dll, sering kali menggunakan unsur pemaksaan
melalui demonstrasi yang sangat menggangu operasional pabrik atau perusahaan
yang ada.
Eksistensi kelompok-kelompok ormas dan LSM di beberapa
kawasan industri yang berada di daerah Bekasi Cikarang dan Karawang serta
daerah-daerah lain harus menjadi perhatian serius pemerintah melalui institusi
kepolisian. Kepastian investasi yang mengedepankan jaminan keamanan bagi
keberlangsungan usaha harus diberikan pada para investor.
Mengapa China menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia,
karena pemerintah mereka menjamin keamanan dalam berinvestasi. Sebaliknya,
stigma tentang sulitnya berinvestasi di Indonesia karena banyaknya pungli serta
intimidasi mengatasnamakan masyarakat sekitar menjadi PR bagi kita semua.
Langkah konkret yang dapat diambil adalah dengan melihat
kembali ijin pendirian ormas atau LSM yang ada. Pemerintah harus mempertegas
aturan pendirian organisasi dan disertai dengan sanksi bagi ormas atau LSM yang
menimbulkan keresahan bagi keberlangsungan usaha. Direktorat Pengamanan Objek
Vital Polri harus selalu hadir mengamankan serta berani menegur sekaligus
membubarkan jika ormas atau LSM menimbulkan keresahan.
Semua pihak tentu berharap ada langkah tegas dari pemerintah
dalam menyikapi dinamika yang ada, menjaga iklim investasi di kawasan industri
harus menjadi perhatian utama. Dalam menopang sektor perindustrian, Kemenperin
tidak berdiri sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi bersama pemerintah
daerah, kementerian atau lembaga lain, serta aparat penegak hukum.
