- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Belantara Foundation-APPJ Promosikan Program Pemulihan Hutan di Pameran SDGs Week-EcoPro 2024 Tokyo
TOKYO - Belantara Foundation bersama APP Japan Ltd. (APPJ)
mengikuti Pameran SDGs Week – EcoPro 2024 yang diselenggarakan di Tokyo Big
Sight (Tokyo International Exhibition Center), Jepang pada 4-6 Desember 2024.
Tujuan Belantara mengikuti pameran ini untuk mempromosikan
Forest Restoration Project: SDGs Together, program pemulihan hutan yang digagas
bersama APPJ pada 2020 lalu, yang sekaligus mengajak mitra-mitra bisnis APPJ
lebih luas untuk mendukung dan berkontribusi dalam kegiatan penanaman spesies
pohon asli, untuk memperbaiki kualitas hutan tropis Indonesia, khususnya di
Provinsi Riau.
Dalam implementasinya, Belantara Foundation menggandeng
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura dan Kelompok Tani Hutan
Sultan Syarif Hasyim (KTH SSH) serta pemangku kepentingan lainnya, untuk secara
bersama-sama merestorasi lahan terdegradasi yang ada di kawasan Tahura SSH
melalui pendekatan agroforestri, agar kelak masyarakat sekitar hutan dapat
memanfaatkan hasil hutan bukan kayu yang dihasilkan dari pohon-pohon yang
ada.
Baca Lainnya :
- Peduli Lingkungan, BRI Gelar Pelatihan Optimalisasi Pengelolaan Sampah Ekonomis Berbasis Masyarakat0
- Perubahan Iklim Meningkatkan Kecepatan Angin Badai dan Risiko Kerusakan0
- Rekaman dari Karang Ungkap Ancaman Bencana Iklim bagi Indonesia0
- Apresiasi Para Penyelamat Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan Hidup0
- Macan Tutul Jawa Puncak Predator di TN Ujung Kulon 0
Program yang telah berjalan sejak empat tahun silam ini
berfokus pada kegiatan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan pohon, serta
perlindungan kawasan untuk mencegah meluasnya kegiatan-kegiatan ilegal yang
masih marak terjadi di kawasan hutan konservasi yang dikelola oleh Pemerintah
Provinsi Riau.
Dalam empat tahun terakhir, Belantara Foundation bersama
mitra telah menanam dan memelihara bibit pohon sebanyak 43.901 pohon pada lahan
seluas 94 ha. Kegiatan lain yang telah dilakukan yaitu memasang papan nama
program, membangun rumah pembibitan dan pondok kerja, melakukan patroli kawasan
hutan, memberikan peningkatan kapasitas bagi masyarakat, serta melakukan
monitoring dan evaluasi.
Hingga saat ini, setidaknya terdapat 32 jenis pohon yang
telah ditanam, di antaranya adalah ramin (Gonystylus bancanus) dan balam
(Palaquium burckii) yang masuk ke dalam status kategori kritis/Critically
Endangered (CR), merawan (Hopea mengarawan) dan balangeran (Shorea balangeran)
masuk ke dalam kategori rentan/Vulnerable (VU), serta meranti bunga (Shorea
leprosula) yang termasuk dalam kategori hampir terancam punah/Near Threatened
(NT) menurut daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr Dolly Priatna
mengatakan bahwa restorasi ekosistem merupakan salah satu isu global yang
penting saat ini. Sidang Majelis Umum PBB telah mendeklarasikan The UN Decade
on Ecosystem Restoration untuk menyinergikan upaya restorasi ekosistem secara
masif pada ekosistem yang terdegradasi pada periode 2021-2030.
"Restorasi ekosistem dianggap sebagai salah satu
langkah penting dan efektif untuk memitigasi perubahan iklim serta meningkatkan
ketahanan pangan, menjaga suplai air, dan melindungi keanekaragaman
hayati," ujar Dolly yang juga pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas
Pakuan.
“Sesuai dengan misi dari UNSDGs yaitu no one left behind
dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, kami menggunakan pendekatan
kolaborasi multipihak, salah satunya dengan menggandeng sektor swasta dari
Jepang untuk mendukung gerakan pemulihan hutan terdegradasi di Pulau Sumatra
khususnya di Provinsi Riau,” imbuh Dolly.
Pada kesempatan yang sama, Representative Director APPJ, Tan
Ui Sian mengatakan bahwa pihaknya akan lebih gencar mengajak multi-stakeholders
di Jepang untuk berpartisipasi aktif serta mendukung program Forest Restoration
Project: SDGs Together, salah satunya melalui Pameran SDGs Week - Ecopro 2024
ini.
Hingga saat ini, program tersebut berfokus untuk mendukung
SDGs ke 12 yaitu memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
Lalu, target SDGs ke 13 yaitu mengambil tindakan cepat untuk mengatasi
perubahan iklim dan dampaknya. Berikutnya target SDGs ke 15 yaitu melindungi,
memulihkan, dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem,
serta target SDGs ke 17 yaitu menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi
kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
“Kerja sama yang baik dengan KPHP Minas Tahura telah memasuki tahap ke-4. Bagi kami kerja sama ini telah memberikan nilai tambah lebih besar untuk mengembangkan program dengan melibatkan semua pemangku kepentingan di Jepang. Kami berharap dapat mengajak multi-stakeholders dari mancanegara lebih luas lagi untuk mendukung program Forest Restoration Project: SDGs Together,” ujar Tan.
Sementara itu, Kepala KPHP Minas Tahura, Sri Wilda Hasibuan
SSos MSi, menuturkan bahwa kawasan Tahura SSH merupakan kawasan konservasi alam
yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan pada tahun 1999. Tahura SSH sendiri
memiliki luas lebih dari 6.000 hektar. Sayangnya saat ini sebagian besar
kawasan tersebut telah mengalami deforestasi dan degradasi akibat aktivitas
ilegal seperti perambahan lahan dan pembalakan liar.
Sri memaparkan, pihaknya terus menjaga dan memulihkan fungsi
kawasan Tahura SSH melalui program perlindungan dan restorasi hutan. Upaya ini
tentunya tidak bisa dilakukan sendiri, namun perlu adanya sinergi dan
kolaborasi dengan berbagai pihak. Misalnya, pada pertengahan 2022 lalu,
pihaknya bersama Belantara Foundation dan sektor swasta Jepang menjalankan
program Forest Restoration Project: SDGs Together.
"Program ini bertujuan untuk memulihkan kawasan Tahura
SSH yang terdegradasi agar dapat berkontribusi pada upaya mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim serta mendukung pemenuhan Nationally Determined Contribution
(NDC) Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon di Provinsi Riau, yang
sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dalam bentuk hasil hutan
bukan kayu,” pungkas Sri.
Kegiatan SDGs Week- EcoPro 2024 merupakan salah satu
perhelatan tahunan terbesar di Jepang, yang menjadi ajang promosi inovasi dan
teknologi di bidang sustainability yang sedang dikembangkan oleh berbagai
perguruan tinggi dan industri di Jepang.
Pameran SDGs Week- EcoPro 2024 diisi dengan produk-produk
yang ramah lingkungan, solusi-solusi berbasis ekologi, kegiatan-kegiatan yang
mendukung pencapaian Tujuan SDGs, teknologi energi yang ramah lingkungan, serta
inisiatif-inisiatif CSR yang mendukung perbaikan lingkungan. Pameran SDGs Week-
EcoPro 2024 yang diadakan selama tiga hari di bulan Desember 2024 ini
diorganisir oleh Nikkei Inc. dengan target 60.000 pengunjung. (Fadlik Al Iman)