- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Ilmuwan Produksi Baterai Berlian Karbon-14 Pertama di Dunia, Masa Pakai Ribuan Tahun
Keterangan Gambar : Ilmuwan dan teknisi dari Universitas Bristol dan Otoritas Energi Atom Inggris (UKAEA) menciptakan baterai berlian karbon-14 pertama di dunia. Foto/Techxplore
LONDON – Ilmuwan dan teknisi dari Universitas Bristol dan Otoritas Energi Atom Inggris (UKAEA) menciptakan baterai berlian karbon-14 pertama di dunia. Jenis baterai baru ini berpotensi memberi daya pada perangkat selama ribuan tahun, menjadikannya sumber energi yang sangat tahan lama.
Baterai ini memanfaatkan isotop radioaktif, karbon-14, yang dikenal karena kegunaannya dalam penanggalan radiokarbon, untuk menghasilkan baterai berlian. Beberapa aplikasi yang mengubah permainan dapat dilakukan.
Baterai berlian yang biokompatibel dapat digunakan dalam perangkat medis seperti implan mata, alat bantu dengar, dan alat pacu jantung. Kekuatan ini meminimalkan kebutuhan penggantian dan tekanan pada pasien.
Baca Lainnya :
- Komut PLN Burhanuddin Abdullah Jabarkan Strategi Jitu Tarik Investasi Hijau untuk Transisi Energi0
- Ketegangan Global Picu Lonjakan Harga Minyak WTI Hari Ini0
- Menko AHY: Bendungan Sidan, Proyek Strategis untuk Atasi Defisit Air di Wilayah SARBAGITA0
- Desa Energi Berdikari di Indramayu Wujudkan Ketahanan Pangan dan Energi0
- Lewat ADIPEC 2024, Indonesia Ajak Industri Hulu Migas Dunia Investasi di Tanah Air0
Tom Scott, Profesor Material di Universitas Bristol, mengatakan bahwa baterai berlian juga dapat digunakan di lingkungan ekstrem, baik di luar angkasa maupun di bumi, di mana tidak praktis untuk mengganti baterai konvensional.
Baterai tersebut dapat memberi daya pada tag frekuensi radio (RF) aktif saat diperlukan untuk mengidentifikasi dan melacak perangkat di Bumi atau di luar angkasa, seperti pesawat ruang angkasa atau muatan. Baterai ini mampu beroperasi selama beberapa dekade, sehingga mengurangi biaya dan memperpanjang masa pakai operasional.
“Teknologi mikrodaya kami dapat mendukung berbagai aplikasi penting mulai dari teknologi luar angkasa dan perangkat keamanan hingga implan medis. Kami gembira dapat mengeksplorasi semua kemungkinan ini, bekerja sama dengan mitra dalam industri dan penelitian, selama beberapa tahun ke depan,” kata Scott dikutip dari laman Techxplore, Kamis (5/12/2024).
Baterai berlian karbon-14 bekerja dengan menggunakan peluruhan radioaktif karbon-14, yang memiliki waktu paruh 5.700 tahun, untuk menghasilkan daya tingkat rendah. Baterai ini berfungsi mirip dengan panel surya, yang mengubah cahaya menjadi listrik.
Baterai ini bukan menggunakan partikel cahaya (foton), melainkan dengan menangkap elektron yang bergerak cepat dari dalam struktur berlian.
"Baterai berlian menawarkan cara yang aman dan berkelanjutan untuk menyediakan daya mikrowatt secara terus-menerus. Baterai ini merupakan teknologi baru yang menggunakan berlian buatan untuk membungkus karbon-14 dalam jumlah kecil dengan aman," kata Sarah Clark, Direktur Tritium Fuel Cycle di UKAEA.
Sebuah tim ilmuwan dan insinyur dari kedua organisasi bekerja sama untuk membangun rig pengendapan plasma, peralatan khusus yang digunakan untuk menumbuhkan berlian di Kampus Culham milik UKAEA.
Pengembangan ini merupakan hasil, sebagian, dari pekerjaan UKAEA pada energi fusi. Keahlian yang diperoleh dalam penelitian fusi membantu mempercepat inovasi dalam teknologi terkait. (wib)