- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Jamkrindo dan Ikopin Bakal Dikembalikan Menjadi BLU Kemenkop
JAKARTA - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono
mengungkapkan bahwa pihaknya berencana bakal mengembalikan PT Penjaminan
Indonesia (Jamkrindo) dan Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin)
menjadi BLU Kemenkop.
"Dulunya, Jamkrindo itu milik kita sebagai BLU
Kemenkop, sekarang lepas. Kita akan upayakan kembali menjadi BLU kita,"
tegas Wamenkop, pada acara pengukuhan Pengurus dan Pengawas Induk Koperasi
Pondok Pesantren (Inkopontren) periode 2024-2029, di sela-sela acara Festival
Koperasi Pondok Pesantren Nusantara, di Pondok Pesantren Karya Pembangunan
(PKP) Jakarta Islamic School, Jakarta Timur, Kamis (12/12/2024).
Dengan begitu, ke depannya, Wamenkop bakal mendorong
Jamkrindo untuk menjamin pembiayaan-pembiayaan dari koperasi. Terkait Ikopin,
Wamenkop menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya dan mendiskusikan
dengan pihak yayasan keluarga Bustanul Arifin, agar menjadi BLU dari Kemenkop.
Baca Lainnya :
- Sensasi Wisata Sambil Belajar di SFV Eduwisata Bitung0
- Dari Kearifan Lokal Menuju Panggung Dunia0
- Wamentan Dorong Optimasi Lahan Rawa 106.000 Ha dan 150.000 Ha Cetak Sawah Baru di Sumsel0
- Produksi Padi Diyakini Meningkat, Wamentan Tekankan Bulog Serap Gabah Petani0
- Lindungi Peternak, Mentan Stop Sementara Impor Daging Domba0
"Kita akan kembangkan program-programnya, dan lulusan
Ikopin akan dilibatkan sebagai Sarjana Penggerak Koperasi dalam melakukan
pendampingan, bimbingan, dan pembinaan kepada koperasi yang ada di seluruh
Indonesia agar tidak menjadi koperasi bermasalah," jelas Wamenkop.
Di samping itu, Kemenkop juga akan melakukan digitalisasi
koperasi, sehingga memudahkan untuk membentuk sistem keuangan inklusif dengan
di dalamnya mencakup LPDB, KSP, Induk KUD, dan Induk Kopontren. "Ini kalau
kita integrasikan di dalam satu super apps, bisa menjadikan koperasi bisa cepat
memiliki bank koperasi," kata Wamenkop.
Dalam satu tahun ke depan. Wamenkop meyakini bakal
berdirinya bank koperasi digital. "Ini untuk menggantikan Bank Bukopin
yang sudah lepas, bukan lagi milik koperasi. Bukopin yang didirikan oleh
induk-induk koperasi dan Gerakan Koperasi, sekarang sudah lepas ke tangan
perusahaan Korea Selatan," ucap Wamenkop.
Bank Koperasi Digital ini nantinya akan banyak membantu
operasional pembiayaan koperasi seperti yang dulu dilakukan Bank Bukopin.
"Intinya, koperasi harus segera memiliki bank," kata Ferry.
Ferry juga mengungkapkan bahwa paling lambat Maret 2025
sudah ada UU Perkoperasian yang baru. "UU yang tahun 1992 sudah terlalu
lama alias jadul, sudah tidak relevan lagi mengikuti perkembangan koperasi yang
ada," ujarnya.
Dalam UU Perkoperasian yang baru nantinya akan ada Lembaga
Penjamin Simpanan Koperasi. Karena, selama ini, simpanan anggota tidak mendapat
jaminan. Sementara di perbankan sudah ada LPS sebagai penjamin simpanan
nasabah," kata dia.
Saksi Sejarah
Dalam kesempatan yang sama Pelaksana Harian Ketum Dekopin
Agung Sudjatmoko sepakat bila koperasi bisa memiliki bank, seperti fungsi Bank
Bukopin dulu. "Saya saksi sejarah lepasnya Bank Bukopin pada 2001-2002
dari BPPN di saat bank-bank lain mengemplang utang. Namun, 12 koperasi sebagai
pemegang saham Bukopin tidak sanggup memenuhi aturan rasio permodalan yang
ditetapkan BI kala itu," ucap Agung.
Dan pemerintah saat itu, ungkap Agung, membiarkan, padahal
pemerintah memiliki saham 16%, saham koperasi 35%, dan yang terbanyak sahamnya
Bulog. Oleh karena itu, Agung mengajukan permintaan agar Bank BRI dijadikan
sebagai bank koperasi karena sudah menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga
tingkat kecamatan.
"Apakah bisa? Kalau Presiden RI, Menkop, dan Wamenkop
setuju atas hal ini, mudah segala urusan," kata Agung seraya mencontohkan
bank rakyat terbesar di Malaysia dimiliki oleh koperasi.
Selain itu, Agung juga mengungkapkan bahwa dulunya Ikopin
itu miliknya Gerakan Koperasi. "Ikopin ada dan dibangun karena koperasi
diberi fasilitas menjadi distributor terigu, gula, dan beras oleh pemerintah,
menghimpun dananya dengan Gerakan Koperasi,” ucap Agung.
Jadi, lanjut Agung, berdirinya Ikopin itu oleh 17 koperasi
yang terdilusi karena adanya keputusan tertentu yang dilakukan oknum tertentu.
"Sehingga, hilanglah nama-nama pendiri dan pembina di yayasan. Maka,
kembalikanlah Ikopin pada Gerakan Koperasi. Tapi, jika Ikopin akan menjadi BLU
dari Kemenkop, kami berbangga karena bisa menikmati alokasi 20% APBN untuk
insan koperasi," ujar Agung. (end)