- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
- PFI Kepri Sambangi KSOP Batam, Perkuat Sinergi dan Semangat Foto Jurnalistik Maritim
- Belajar dari Makkah: Potensi Bio-Energi di Balik Sistem Pengolahan Limbah Modern
Kecukupan Dalam Melihat Bukti
.jpg)
KITA tidak perlu meminum seluruh lautan untuk
mengetahui bahwa airnya asin. Setetes kecil saja sudah cukup menjadi bukti.
Perumpamaan ini mengajarkan bahwa kebenaran sering kali dapat dilihat dari
hal-hal sederhana, tanpa harus membuang tenaga untuk mencari keseluruhan.
Begitu juga
dalam hidup, terkadang kita memaksa diri untuk mengetahui semua detail,
membuktikan semua hal, atau mengalami segalanya. Padahal, tanda-tanda kecil
sudah cukup menjadi pelajaran. Orang yang bijak adalah mereka yang mampu
menangkap hikmah dari sedikit isyarat, tanpa menunggu bukti yang berlebihan.
Baca Lainnya :
- Bedah Buku dan Film Merawat Harapan di Kampung Halaman0
- Masyarakat Adat Suka Menjaga Tradisi Menghadapi Perubahan Iklim0
- 6 Kontainer Keranjang Serat Alam Produk UMKM Kebumen Tembus Pasar New York 0
- KEHATI Rilis Buku Putih Advokasi Keanekaragaman Hayati Indonesia0
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli0
Kebijaksanaan sejati bukanlah menguasai seluruh lautan pengetahuan, tetapi memahami bagian kecil yang sudah cukup untuk membuka mata. Belajarlah dari secuil pengalaman, karena sering kali dari situlah kita menemukan kebenaran yang paling terang.
(sumber: FB Suluksalik)
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

