- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
- PFI Kepri Sambangi KSOP Batam, Perkuat Sinergi dan Semangat Foto Jurnalistik Maritim
- Belajar dari Makkah: Potensi Bio-Energi di Balik Sistem Pengolahan Limbah Modern
Kita Adalah Jawaban dari Doa Kita Sendiri dan Orang Lain

SERINGKALI kita bertanya, "Tuhan, mengapa Kau tidak melakukan sesuatu untuk orang-orang yang menderita di dunia ini?" Kisah tentang pria yang bertanya kepada Tuhan setelah berjalan melewati seorang pengemis ini memberikan jawaban yang sangat kuat dan menggugah: "Aku sudah berbuat sesuatu. Aku menciptakanmu."
Jawaban ini bukan penolakan, melainkan penyerahan tongkat estafet. Intinya, kita tidak bisa hanya berdoa dan berharap masalah sosial akan selesai dengan sendirinya. Tuhan telah menanamkan dalam diri kita semua potensi, sumber daya, dan empati untuk menjadi agen perubahan-Nya di dunia. Apakah itu dengan memberikan donasi kecil, meluangkan waktu untuk menjadi sukarelawan, atau sekadar memberikan senyuman dan sapaan—setiap tindakan adalah bagian dari solusi yang telah Tuhan "lakukan."
Mari kita hentikan kebiasaan menyalahkan keadaan atau menunggu mukjizat dari langit. Kita adalah jawaban atas doa kita sendiri dan doa orang lain. Jadilah "sesuatu" yang Tuhan ciptakan hari ini.
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

