- Pelaku Pasar Yakin Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Lagi
- Generasi Muda Milenial Muhammad Dycho Dukung Rizki Faisal Pimpin Golkar Kepri
- Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Meningkat 100%, Safelog AI Dirikan #JejakWaspada
- Mengenal Penologi dalam Kriminologi
- Penantian Setengah Abad, Semoga di 2026 Ada Peresmian Satu Ruas Trans Papua
- Menthobi karyatama Raya Raup Laba Rp36,7 Miliar Saat La Nina Menerpa
- Pimpin PAC Demokrat Batam Kota, Bung Aris Bumikan Patron Partai ke Seluruh Lapisan Masyarakat
- Wajah Baru Pupuk Bersubsidi: 145 Regulasi Dipangkas, Waktu Antrean Distribusi Turun 40%
- Dari PHK ke Jualan Nasi Uduk: Cerita Yadi dan JKP yang Tertunaikan untuk Melanjutkan Hidup
- Resmikan Cold Stroge Berkapasitas 30 Ribu Ton, BEEF Kian Nyata Sokong Program MBG
KKP Tambah 1 Juta Ha Kawasan Konservasi Laut di 1 Tahun Pemerintah Prabowo

JAKARTA — Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) berhasil menambah 1,079 juta hektare kawasan konservasi laut
baru di masa satu tahun pemerintahan Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden
Prabowo. Perluasan kawasan konservasi bagian dari upaya percepatan menuju
target 10% wilayah laut terlindungi pada 2030 dan visi jangka panjang 30×45
(30% pada 2045). Dengan demikian, luasan kawasan konservasi saat ini tercatat
sudah mencapai 30,99 juta hektare.
"Tahun 2025 menjadi fase percepatan dengan fokus pada
penetapan kawasan baru, sinkronisasi tata ruang laut, serta penguatan
efektivitas pengelolaan melalui sistem EVIKA,” ujar Direktur Jenderal
Pengelolaan Kelautan, Koswara dalam siaran resmi di Jakarta, Jumat (24/10).
Perluasan kawasan konservasi tahun ini meliputi
wilayah Seram Bagian Timur, Buru Selatan, Buru, Teonila Serua (Maluku), Aceh
Selatan II, Aceh Timur, dan DKI Jakarta. Langkah ini ditujukan untuk memperkuat
perlindungan terhadap ekosistem penting seperti terumbu karang, padang lamun,
dan mangrove yang berperan besar dalam menjaga keanekaragaman hayati laut,
ketahanan pesisir, serta keberlanjutan stok ikan.
Baca Lainnya :
- Belantara Foundation Dorong Koeksistensi Manusia-Gajah di IUCN World Conservation Congress 0
- Air Hujan di Jakarta Tercemar Mikroplastik: PATANI DKI Gagas Kampung Patani Bebas Plastik0
- Cesium-137 Menyusup ke Rantai Pangan: WALHI Desak Revisi Regulasi Limbah0
- Taman Nasional Ujung Kulon Sabet Asia Environmental Enforcement Recognition of Excellence0
- Pertamina Hulu Rokan Jaga Keanekaragaman Hayati melalui Konservasi Gajah Liar 0
“Perluasan kawasan konservasi bukan sekadar menambah angka
luasan, tetapi memastikan laut kita benar-benar terlindungi dan memberi manfaat
ekonomi bagi masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari strategi besar ekonomi
biru yang menyeimbangkan perlindungan dan pemanfaatan berkelanjutan,” tambah
Koswara.
Pantau Kinerja Konservasi Laut
Direktur Konservasi Ekosistem, Firdaus Agung menjelaskan
melalui sistem EVIKA (Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi
Perairan), KKP secara berkelanjutan memantau kinerja 117 kawasan konservasi
laut di Indonesia.
Pada tahun 2024, 13 kawasan (11%) telah mencapai kategori berkelanjutan, antara lain Pulau Pieh, Kepulauan Kapoposang, Kepulauan Anambas, Gili Matra, Laut Sawu, Pulau Padaido, Raja Ampat, Waigeo Barat, Pantai Penyu Pangumbahan, Nusa Penida, Kepulauan Alor, Kepulauan Derawan, dan Raja Ampat.
“Program ini dijalankan secara kolaboratif dengan pemerintah
daerah, lintas kementerian/lembaga seperti Bappenas, Kemenkeu, KLHK, BRIN,
ATR/BPN, serta mitra konservasi seperti WWF, CTC, RARE, Konservasi Indonesia,
dan WRI Indonesia. Pendanaan bersumber dari APBN/DAK, APBD, BLU/BLUD, serta
dukungan internasional dari GEF-8, Blue Planet Fund, dan TFCCA,” ujar Firdaus.
Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan
Perikanan dalam mendorong implementasi ekonomi biru melalui perluasan kawasan
konservasi laut sebagai pilar utama perlindungan ekosistem dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat pesisir.
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

