SABTU (16/2/2025) pagi itu, langit Jakarta nampak berawan dan di beberapa titik mendung menggelayut. Sebuah kendaraan roda empat meluncur, menjemput beberapa teman lama. Yayan dan Butet, dua orang pertama yang dijemput di Stasiun Palmerah, Jakarta Selatan.

Etape selanjutnya menjemput Umar, sang pemain gitar yang ngangeni, yang biasanya membawakan lagu-lagu Iwan Fals. Dua orang lagi yang dijemput Danang dan Aries, rekan gitaran yang biasanya bawain lagu Dewa 19. “Kami semua jarang bertemu,” ujar Fahmi, yang menjemput orang-orang tadi.

25 tahun bukan waktu yang pendek memendam rindu. Agenda kali ini hendak menuju ke Cigamea, Bogor, Jawa Barat. Seperti kata sang musisi Iwan Fals dalam lagunya, Libur Kecil Kaum Kusam, perjalanan kali ini ajang para sahabat Petamburan Jakarta, yang katakanlah akan reunian.

Baca Lainnya :

• Warmindo Teman Setia Depok, Tempat Nongkrong Asyik Tidak Membuat Dompet Tipis0
• KEHATI dan Eyang Memet Kembali Tanam 100 Pohon Endemik Jawa Barat0
• Mahasiswa Universitas Indonesia Raih Penghargaan Prototype Hydrogen Fuel Cell di Qatar0
• Bagaimana Menyusun Perlengkapan dalam Carrier Gunung0
• Momofuku Ando, Penemu Mi Instan yang Tak Lelah Bereksperimen Demi Menjaga Mutu0

Ya, Danang, Ruslan, Yayan, Butet, Umar, Aries, dan Fahmi benar-benar sudah di dalam satu mobil yang meluncur pasti membawa mereka ke tujuan. Sambil melihat pemandangan di sepanjang jalan, interaksi hangat, saling bicara tukar cerita pun tercipta. Tepat jam 13.45 WIB, rombongan sampai di Cigamea.

Sungai, hamparan padi dikelilingi bukit nan indah menambah keakraban Reuni Pemuda RW 08, Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat itu. Selidik punya selidik, target yang dihampiri di Cigamea ternyata seorang kawan lama mereka juga, bernama Donald, nama aslinya Yahya. “Entah mengapa nama Donald jadi lebih populer. Yang jelas semua masih ingat, suaranya kadang memecah suasana kalau sedang nyanyi lagu Iwan Fals,” seloroh Fahmi.

Donald dan sang istri memang sudah mempersiapkan menu rumahan yang menggugah selera. Mulai pepes ikan, sayur asam, lalapan, hingga jengkol dan pete, benar-benar membuat mulut bekerja dan lidah bergoyang. Walhasil, keringat sebesar biji jagung pun mengucur. Terasa semakin nyaman, saat menyeruput secangkir kopi hangat sambil memandang suasana pedesaan.

Bukan hanya tembang-tembang Dewa 19 dan Iwan Fals, lagu Boomerang, Jamrud dan Voodoo pun tuntas dinyanyikan. “Wah… mantab betul,” ucap Fahmi sambil tersenyum. Setelah sukses acara reunian ini, rencananya mereka akan membuat kegiatan serupa dengan pelibatan kawan yang lebih banyak.

Bait-bait lagu kembali disenandungkan, petikan gitar bak sejuk angin yang mampu merubah suasana reunian serasa ke masa silam, masa tujuh sahabat karib menjalin kebersamaan. “Suasana kampung berasa di Petamburan,” tutup Fahmi. (fadlik al iman)