- Lakon Pandawa Nawasena: Tradisi Wayang Orang dalam Sentuhan Lintas Generasi
- Jejak Megalitik Pasemah: Ruang Sakral dan Warisan Leluhur
- Deklarasi Sira, Satu Suara Pemuda Adat untuk Para Pemimpin Dunia
- Mendes Buka Serentak 1.000 Musdesus, Susun Proposal Bisnis Untuk Pengajuan Modal ke Himbara
- Indonesia Lumbung Pangan Dunia: Bukan Hanya Beras, Bahan Pokok Lainnya Juga Sudah Tercukupi
- Masyarakat Adat Suku Taa Mendesak Perusahaan Sawit Tinggalkan Wilayah Adat di Sulawesi Tengah
- Seminar Nasional di UNY Bahas Pembaruan Hukum Acara Pidana
- Menteri Kehutanan Bahas Konservasi Badak dan Ekowisata dengan Edge Group dan Dr Niall McCann
- Strategi Bijak Berinvestasi Emas
- LindungiHutan Perkuat Peran Petani dalam Program Penghijauan dan Ketahanan Iklim
Menkeu: pertumbuhan kredit bantu kinerja investasi 2017

Jakarta-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan kredit bisa menjadi salah satu faktor yang bisa membantu kinerja investasi pada 2017.
"Dari sisi perbankan, mereka memiliki estimasi pertumbuhan kredit yang lebih tinggi. Ini tanda positif sebagai sumber investasi," kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa.
Sri Mulyani menjelaskan kredit tersebut bisa bermanfaat bagi sektor industri untuk melakukan ekspansi usaha dan melahirkan berbagai investasi baru yang dibutuhkan guna mendorong perekonomian.
Baca Lainnya :
- Harga cabai rawit di Bojonegoro Rp140.000/kilogram0
- Pedasnya Harga Cabai Terus Berlanjut hingga Maret0
- Harga Cabai Rawit Merah Masih Tinggi, Ini Komentar Mentan0
- Harga Daging Sapi Masih Stabil di Rp 120.000/Kg0
- Rawit Merah Mahal, Konsumennya Tukang Bakso Hingga Nasi Goreng0
Ia menambahkan faktor lain peningkatan kinerja investasi di 2017 adalah tingkat kepercayaan pemilik modal yang tidak goyah terhadap Indonesia, meski tekanan global saat ini sedang melanda.
"Kita juga berharap PMA maupun PMDN akan menjadi kontributor yang tetap kuat (robust). Selama ini sudah cukup baik meskipun dalam situasi ekonomi yang sebetulnya kurang baik," tuturnya.
Selain itu, kata dia, selama kondisi fundamental ekonomi makro masih terjaga dengan baik, maka pelaku pasar modal juga bisa mempertimbangkan untuk menambah investasi pada portofolio atau kepemilikan saham.
Dari sisi BUMN, penyertaan modal negara yang diberikan selama dua tahun berturut-turut pada 2015 dan 2016 diharapkan bisa memberikan dampak ke investasi dan pertumbuhan ekonomi mulai 2017.
Sri Mulyani mengharapkan dengan berbagai faktor tersebut, kinerja investasi yang hanya tercatat sebesar 4,48 persen pada 2016 bisa tumbuh lebih baik melebihi angka lima persen.
"Secara keseluruhan, performa ekonomi 2016 banyak memberikan sinyal positif, meski suasana internasional cukup menekan. Kita ingin menjaga momentum positif itu di 2017," ujarnya.
Sumber : ANTARA
