- KKP Luncurkan Dua Buku Kehidupan Masyarakat Pesisir
- KKP Genjot Produksi Perikanan Budi Daya Penuhi Kebutuhan Ramadan hingga Lebaran
- Kementerian PU Gerak Cepat Tangani Jalan Amblas di Lintas Jambi-Sumbar
- Percepat Swasembada Pangan, Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional
- Banjir Jabodetabek Bukti Nyata Rentannya Indonesia dalam Ancaman Krisis Iklim
- Teknologi China Mencengkram Dunia, Kuasai 37 dari 44 Sektor Sains
- Keterlibatan Masyarakat Diperlukan dalam Membangun Lintasan Ikan
- Cegah Kepunahan Spesies, BRIN Dorong Upaya Konservasi Kuda Laut
- Menko AHY: Proyek NCICD Krusial Lindungi Pesisir Utara Jawa
- Mentan dan Wamentan Turun Langsung Kawal Operasi Pasar Pangan Murah di Palembang
Menko AHY: Proyek NCICD Krusial Lindungi Pesisir Utara Jawa
.jpg)
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang
Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko
AHY), menegaskan bahwa proyek National Capital Integrated Coastal Development
(NCICD) akan menjadi prioritas utama pemerintah dalam upaya melindungi kawasan
pesisir utara Jawa dari ancaman banjir ROB dan penurunan tanah (land
subsidence).
Pernyataan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo
Subianto dalam pidatonya, di mana pernah menegaskan bahwa proyek NCICD harus
segera dilanjutkan demi menjaga ketahanan wilayah pesisir Jakarta dan
sekitarnya.
“Ini adalah suatu keharusan bagi kita untuk menjadikannya sebagai proyek utama.
Presiden mengatakan, ini bukan hanya proyek, melainkan untuk menyelamatkan
kelangsungan hidup rakyat kita, terutama mereka yang berada di pesisir utara,
sepanjang pantai utara Jawa,” ujar Menko AHY pada Senin (3/3/2025).
Pada beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo menekankan agar proyek ini tidak
hanya dirancang dengan baik, tetapi juga dijalankan dengan strategi yang matang
dan berkelanjutan. Ini bukan hanya soal infrastruktur, melainkan menyangkut
masa depan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan
bencana lingkungan.
Menko AHY juga menyoroti kompleksitas proyek ini, yang mencakup lima provinsi:
Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, maupun sekitar 30
kabupaten/kotamadya. Oleh karena itu, koordinasi antara pemerintah pusat dan
daerah menjadi tantangan tersendiri.
“Kita harus memastikan, mulai dari hari ini, kita bekerja sama, membuat
strategi, dan tidak hanya mengandalkan satu pihak saja. Ini proyek besar,
kompleks, tetapi jika berhasil, Indonesia bukan saja bisa melindungi masyarakat
di sepanjang pesisir utara pulau Jawa, melainkan juga bisa mewujudkan proyek
yang terbaik di masa depan dalam hal ukuran dan skala,” tegasnya.
Proyek NCICD menjadi perhatian utama pemerintah, koordinasi antara berbagai
pihak menjadi kunci keberhasilan. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan
proyek ini berjalan sesuai rencana, baik dalam aspek teknis, pembiayaan, maupun
dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.
Langkah strategis yang diambil, termasuk pembentukan satuan tugas khusus dan
rencana konferensi infrastruktur internasional, menunjukkan keseriusan
pemerintah dalam menjadikan proyek ini sebagai solusi jangka panjang bagi
ketahanan pesisir. Dengan visi yang jelas dan dukungan berbagai pihak, proyek
ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol kemajuan infrastruktur, tetapi juga
warisan berharga bagi masa depan Indonesia.
Sebagai langkah konkret, Menko AHY akan berkoordinasi dengan Kementerian
Pekerjaan Umum untuk menyelaraskan perencanaan dan implementasi proyek ini.
Sinergi antara Kementerian dan Lembaga terkait akan memastikan pembangunan
berjalan efektif, dengan mempertimbangkan aspek teknis, regulasi, serta
kebutuhan masyarakat yang terdampak.
Dalam pertemuan Rapat Pimpinan yang digelar di kantor Kemenko Bidang
Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan juga dihadiri oleh Sekretaris
Kementerian Koordinator, Ayodhia G.L Kalake, para Deputi, para Staf Ahli
Menteri, dan para Staf Khusus Menteri.
