JAKARTA - Tepi sungai Ciliwung menjadi saksi kami dari berbagai organisasi melakukan kegiatan di Hari Peduli Sampah Nasional, pada Jumat, 21 Februari 2025. Ada Dompet Dhuafa, Mapala Stacia UMJ, Klub Indonesia Hijau Regional 01 Jakarta, NU, Muhammadiyah, serta organisasi yang lainnya.

Kegiatan “Aksi Bersih Sampah dan Susur Sungai Ciliwung” ini bertujuan untuk mengurangi sampah sungai dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya memilah sampah dan membuang sampah pada tempatnya serta melindungi saluran air dari polusi dampah agar terhindarnya Jakarta dari bencana banjir.

Selama menyusuri sungai Ciliwung bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) DKI Jakarta, tim dari Mapala Stacia UMJ yang mengarung sungai dengan perahu karet, disuguhi pemandangan pohon bambu yang akarnya dapat menahan erosi dan munculnya beberapa hewan seperti biawak.

Baca Lainnya :

• Tingkatkan Kualitas Pascasarjana, UIN Jakarta Siap Buka Tiga Program Doktor Baru 0
• 4 PTN yang Baru Buka Kedokteran di SNBT 20250
• Tanam Bambu, Konservasi Mata Air, Dirawat Seperti Saudara0
• Senyum Sumringah dan Harapan Titiek Soeharto Saat Panen Anggur di Bandung Barat0
• Australia Catat Kematian Pertama Infeksi Otak Akibat Gigitan Nyamuk0

Kegiatan bersih sungai ini salah satu dari usaha para relawan untuk dapat menyampaikan kepada masyarakat pentingnya menjaga kebersihan sungai dan kesadaran dalam pemilihan sampah organik dan non-organik. Tidak ada usaha yang sia-sia, semoga ke depannya masayarat jauh lebih peka terhadap sampah apa saja yang mereka hasilkan dan yang mereka buang. 

Selain memunguti sampah, kami juga belajar seputar pengetahuan lingkungan hidup yang dibawakan Fadlik Al Iman, selaku Koordinator Klub Indonesia Hijau Regional 01 Jakarta. Fadlik menjelaskan bahwa lingkungan di sekitar kanan kiri sungai harus terjaga keasliannya.

Beberapa satwa seperti burung juga dijelaskan, dan kami melihat beberapa diantaranya biawak, ular piton, ikan baung, perkutut, raja udang serta beberapa yang lainnya. Yang paling sering kami temui adalah burung gereja yang secara berkelompok mencari makan di tepi sungai.

Sementara itu, Lukman dari Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana DKI Jakarta bahwasanya kegiatan ini adalah untuk memetakan potensi bencana khususnya banjir di daerah Jakarta.  Semoga dari kegiatan ini kita sama sama mengetahui prioritas yang harus dilakukan, agar ke depan kesiap siagaan bisa dilakukan. (humairah azzahra)