Senyum Sumringah dan Harapan Titiek Soeharto Saat Panen Anggur di Bandung Barat

By PorosBumi 26 Feb 2025, 11:54:25 WIB Pangan
Senyum Sumringah dan Harapan Titiek Soeharto Saat Panen Anggur di Bandung Barat

RONA bahagia dan senyum sumringah memancar di wajah Titiek Soeharto saat memanen buah anggur di kebun anggur Firizco di Kabupaten Bandung Barat, pada Selasa (25/2/2025). Rasa takjub dan tak percaya, mata Mbak Titiek (biasa dia akrab disapa) seperti nampak tak berkedip menyaksikan dari dekat ranum buah anggur yang bergelayut menyesaki green house.

Dengan sangat antusias, Ketua Komisi IV DPR RI ini bersama anggota komisinya secara bergantian memetik buah anggur hijau dan merah yang cantik bergelantungan. Mbak Titiek bahkan sampai harus menaiki meja untuk memilih anggur yang benar-benar matang dan siap dipanen.


Baca Lainnya :

Menggunakan gunting, Mbak Titiek nampak sangat hati-hati memotong tangkai demi tangkai buah anggur yang menjuntai indah dengan aroma wangi yang khas. Semua berbahagia, teristimewa wajah orang-orang yang hadir di acara tersebut terlihat sangat menikmati kebersamaan hari itu.

“Hari ini, kami dari Komisi IV dan beberapa teman-teman diundang untuk panen anggur. Gak nyangka ternyata anggurnya seperti ini. Ini kan kalau di supermarket produk-produk impor, ternyata kita sudah bisa (membudidayakan) sendiri. Dan tidak hanya (ditanam) di Bandung Barat saja, tapi sudah ada di seluruh Indonesia, sudah bisa tanam anggur,” ujarnya.


“Ini potensi yang sangat besar sekali, bahwa kita kita ga perlu impor lagi. Indonesia negeri subur, apapun bisa tumbuh. Kita harus semangat, kita harus swasembada. Pangan itu juga (termasuk) buah-buahan. Mungkin dua tiga tahun ke depan tidak ada lagi buah (anggur) impor," katanya bersemangat dan penuh harapan.

Diketahui, dalam kunjungan kali ini Mbak Titiek yang bernama lengkap Hj Siti Hediati Soeharto SE didampingi Wakil Ketua Komisi IV, Ir Panggah Susanto, MM; dan para anggota Komisi IV (Dr H Dadang Naser SH SIP, MIPol, Rajiv, Alien Mus SSos, Ir KRT H Darori Wonodipuro MM IPU).


Rombongan didampingi Dr Liferdi Lukman SP MSi (Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, Tosan Ajie (Ketua Umum Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia/ASPAI), dan Ketua DPD ASPAI Kabupaten Bandung Barat sekaligus Owner Kebun Anggur Firizco Dafa Bagaskara.

Wakil Ketua Komisi IV Panggah Susanto menyampaikan bahwa kunjungan dadakan ini atas undangan resmi pihak ASPAI. “Kita saksikan sendiri bagaimana buah anggur bisa dikembangkan dan tidak kalah kualitasnya dengan yang impor. Dan kita punya banyak kelebihan dibanding negara produsen anggur,” ujarnya.

Di negara luar, kata dia, tanaman anggur hanya berbuah pada musim panas. Sedangkan di Indonesia bisa membuahkan sepanjang tahun. Dengan rekayasa budidaya tertentu, bisa menghasilkan buah anggur berbagai macam jenis yang ada di pasaran dan diketahui harganya sangat mahal.


“Saya kira semangat swasembada (pangan) dari pemerintah sangat terlihat sekali, tidak hanya beras tapi juga semuanya termasuk buah buahan. Impor harus dihentikan, tentu saja melalui tahapan-tahapan dan pengembangan serius serta tekun untuk bagaimana penggiat tani hortikultura ini bisa berkembang dengan sehat dan kompetitif,” paparnya.

Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman yang juga Pembina ASPAI, menyampaikan bahwa kedatangan Ketua Komisi IV DPR RI bersama rombongan menjadi momentum bagi ASPAI untuk memperkenalkan lebih mendalam tentang tanaman anggur, mulai varietas, cara budidaya dan prospek bisnisnya.

“Selama ini orang tahunya anggur itu (buah) impor. Padahal sejak keberadaan ASPAI, setelah hampir 3 tahun ini, Indonesia itu sudah punya kekuatan untuk bisa memproduksi anggur sendiri,” kata dia.

ASPAI sendiri, papar dia, sudah tersebar di seluruh Indonesia. “Ada 50 DPD ASPAI. ASPAI juga sudah mendaftar 10 varietas (anggur) dengan berbagai keunggulan. Maka pemerintah pusat dan daerah jangan ragu untuk mengambil kebijakan mengalokasikan anggarannya guna men-support program Presiden yaitu swasembada pangan dalam hal ini budidaya tanaman anggur,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, nilai impor anggur saat ini Rp7 triliun. Kementerian Pertanian dan ASPAI telah berkomitmen untuk menurunkan impor. “ASPAI sudah mempunyai SDM yang berkompeten, bersertifikasi BNSP. Tadi sudah saya sampaikan ke Komisi IV, mudah-mudahan Komisi IV bisa men-support dengan mensubstitusi impor anggur ini (Indonesia ekspor anggur),” tukasnya.

Setali tiga uang, Ketua Pengawas ASPAI, Andi Ziwana Putra juga sangat gembira dengan dikunjunginya Kebun Firizco yang juga menjadi Sekretariat DPD ASPAI Kabupaten Bandung Barat oleh Ketua Komisi IV beserta jajarannya. "Ini momen istimewa bagi kami. Alhamdulillah mereka bisa melihat langsung di lapangan, bahwa anggur bisa diproduksi di Indonesia. ASPAI juga sudah mensertifikasi SDM-SDMnya, dan siap bersinergi dengan program-program pemerintah untuk menurunkan impor anggur," tandasnya. (roy nurdin)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment