- KKP Luncurkan Dua Buku Kehidupan Masyarakat Pesisir
- KKP Genjot Produksi Perikanan Budi Daya Penuhi Kebutuhan Ramadan hingga Lebaran
- Kementerian PU Gerak Cepat Tangani Jalan Amblas di Lintas Jambi-Sumbar
- Percepat Swasembada Pangan, Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional
- Banjir Jabodetabek Bukti Nyata Rentannya Indonesia dalam Ancaman Krisis Iklim
- Teknologi China Mencengkram Dunia, Kuasai 37 dari 44 Sektor Sains
- Keterlibatan Masyarakat Diperlukan dalam Membangun Lintasan Ikan
- Cegah Kepunahan Spesies, BRIN Dorong Upaya Konservasi Kuda Laut
- Menko AHY: Proyek NCICD Krusial Lindungi Pesisir Utara Jawa
- Mentan dan Wamentan Turun Langsung Kawal Operasi Pasar Pangan Murah di Palembang
Senyum Sumringah dan Harapan Titiek Soeharto Saat Panen Anggur di Bandung Barat

RONA bahagia dan senyum sumringah
memancar di wajah Titiek Soeharto saat memanen buah anggur di kebun anggur Firizco
di Kabupaten Bandung Barat, pada Selasa (25/2/2025). Rasa takjub dan tak
percaya, mata Mbak Titiek (biasa dia akrab disapa) seperti nampak tak berkedip menyaksikan
dari dekat ranum buah anggur yang bergelayut menyesaki green house.
Dengan sangat antusias, Ketua Komisi IV DPR RI ini bersama anggota komisinya secara bergantian memetik buah anggur hijau dan merah yang cantik bergelantungan. Mbak Titiek bahkan sampai harus menaiki meja untuk memilih anggur yang benar-benar matang dan siap dipanen.
Baca Lainnya :
- Mentan Ajak 10 Juta Anggota Himpuni Gerakkan Brigade Percepat Swasembada Pangan0
- Aksi Premanisme Ormas di Kawasan Industri Mendesak Ditangani 0
- Kecerdasan Buatan dan Mitigasi Kemanusiaan0
- Sudah Belasan Kali Operasi Tumor Pipi, Rakha Sangat Butuh Bantuan Biaya0
- Hizbul Wathan UMJ Aksi Pungut Sampah dan Praktik Pembuatan Eco Enzyme0
Menggunakan gunting, Mbak Titiek nampak sangat hati-hati memotong
tangkai demi tangkai buah anggur yang menjuntai indah dengan aroma wangi yang
khas. Semua berbahagia, teristimewa wajah orang-orang yang hadir di acara
tersebut terlihat sangat menikmati kebersamaan hari itu.
“Hari ini, kami dari Komisi IV dan beberapa teman-teman diundang untuk panen anggur. Gak nyangka ternyata anggurnya seperti ini. Ini kan kalau di supermarket produk-produk impor, ternyata kita sudah bisa (membudidayakan) sendiri. Dan tidak hanya (ditanam) di Bandung Barat saja, tapi sudah ada di seluruh Indonesia, sudah bisa tanam anggur,” ujarnya.
“Ini potensi yang sangat besar sekali, bahwa kita kita ga
perlu impor lagi. Indonesia negeri subur, apapun bisa tumbuh. Kita harus
semangat, kita harus swasembada. Pangan itu juga (termasuk) buah-buahan. Mungkin
dua tiga tahun ke depan tidak ada lagi buah (anggur) impor," katanya
bersemangat dan penuh harapan.
Diketahui, dalam kunjungan kali ini Mbak Titiek yang bernama lengkap Hj Siti Hediati Soeharto SE didampingi Wakil Ketua Komisi IV, Ir Panggah Susanto, MM; dan para anggota Komisi IV (Dr H Dadang Naser SH SIP, MIPol, Rajiv, Alien Mus SSos, Ir KRT H Darori Wonodipuro MM IPU).
Rombongan didampingi Dr Liferdi Lukman SP MSi (Direktur Buah
dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, Tosan Ajie (Ketua Umum Asosiasi
Penggiat Anggur Indonesia/ASPAI), dan Ketua DPD ASPAI Kabupaten Bandung Barat
sekaligus Owner Kebun Anggur Firizco Dafa Bagaskara.
Wakil Ketua Komisi IV Panggah Susanto menyampaikan bahwa
kunjungan dadakan ini atas undangan resmi pihak ASPAI. “Kita saksikan sendiri
bagaimana buah anggur bisa dikembangkan dan tidak kalah kualitasnya dengan yang
impor. Dan kita punya banyak kelebihan dibanding negara produsen anggur,”
ujarnya.
Di negara luar, kata dia, tanaman anggur hanya berbuah pada musim panas. Sedangkan di Indonesia bisa membuahkan sepanjang tahun. Dengan rekayasa budidaya tertentu, bisa menghasilkan buah anggur berbagai macam jenis yang ada di pasaran dan diketahui harganya sangat mahal.
“Saya kira semangat swasembada (pangan) dari pemerintah sangat
terlihat sekali, tidak hanya beras tapi juga semuanya termasuk buah buahan. Impor
harus dihentikan, tentu saja melalui tahapan-tahapan dan pengembangan serius
serta tekun untuk bagaimana penggiat tani hortikultura ini bisa berkembang
dengan sehat dan kompetitif,” paparnya.
Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman yang juga Pembina
ASPAI, menyampaikan bahwa kedatangan Ketua Komisi IV DPR RI bersama rombongan menjadi
momentum bagi ASPAI untuk memperkenalkan lebih mendalam tentang tanaman anggur,
mulai varietas, cara budidaya dan prospek bisnisnya.
“Selama ini orang tahunya anggur itu (buah) impor. Padahal
sejak keberadaan ASPAI, setelah hampir 3 tahun ini, Indonesia itu sudah punya
kekuatan untuk bisa memproduksi anggur sendiri,” kata dia.
ASPAI sendiri, papar dia, sudah tersebar di seluruh Indonesia.
“Ada 50 DPD ASPAI. ASPAI juga sudah mendaftar 10 varietas (anggur) dengan
berbagai keunggulan. Maka pemerintah pusat dan daerah jangan ragu untuk
mengambil kebijakan mengalokasikan anggarannya guna men-support program Presiden
yaitu swasembada pangan dalam hal ini budidaya tanaman anggur,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, nilai impor anggur saat ini Rp7 triliun. Kementerian
Pertanian dan ASPAI telah berkomitmen untuk menurunkan impor. “ASPAI sudah
mempunyai SDM yang berkompeten, bersertifikasi BNSP. Tadi sudah saya sampaikan
ke Komisi IV, mudah-mudahan Komisi IV bisa men-support dengan mensubstitusi
impor anggur ini (Indonesia ekspor anggur),” tukasnya.
Setali tiga uang, Ketua Pengawas ASPAI, Andi Ziwana Putra
juga sangat gembira dengan dikunjunginya Kebun Firizco yang juga menjadi Sekretariat
DPD ASPAI Kabupaten Bandung Barat oleh Ketua Komisi IV beserta jajarannya. "Ini
momen istimewa bagi kami. Alhamdulillah mereka bisa melihat langsung di lapangan,
bahwa anggur bisa diproduksi di Indonesia. ASPAI juga sudah mensertifikasi SDM-SDMnya,
dan siap bersinergi dengan program-program pemerintah untuk menurunkan impor
anggur," tandasnya. (roy nurdin)
