- Terobos Genangan Banjir, Prabowo Tegaskan Pemerintah Senantiasa Hadir dan Membantu Masyarakat
- Mudik Lebaran PT KAI Sediakan 4,5 Juta Tiket, Sebanyak 2,7 Juta Kelas Ekonomi Tarif Terjangkau
- Mengangkat Lerak dari Tanah Cepu ke Panggung Global, Perkuat Ekonomi Petani Melalui Alira Alura
- KKP Luncurkan Dua Buku Kehidupan Masyarakat Pesisir
- KKP Genjot Produksi Perikanan Budi Daya Penuhi Kebutuhan Ramadan hingga Lebaran
- Kementerian PU Gerak Cepat Tangani Jalan Amblas di Lintas Jambi-Sumbar
- Percepat Swasembada Pangan, Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional
- Banjir Jabodetabek Bukti Nyata Rentannya Indonesia dalam Ancaman Krisis Iklim
- Teknologi China Mencengkram Dunia, Kuasai 37 dari 44 Sektor Sains
- Keterlibatan Masyarakat Diperlukan dalam Membangun Lintasan Ikan
Belantara Foundation-Univ Pakuan Bogor Luncurkan Situs Quiz Game Keanekaragaman Hayati

BOGOR - Untuk membantu upaya
pelestarian kekayaan alam Indonesia yang menjadi aset bangsa, diperlukan adanya
inisiatif untuk mendukung upaya yang telah dilakukan pemerintah seperti
penyadar-tahuan dan edukasi tentang keanekaragaman hayati (Kehati) bagi
siswa-siswa sekolah di tingkat SLTA, baik melalui sosialisasi, pengamatan
langsung yang interaktif, serta melalui media sosial dan “Quiz Game” berbasis website.
Quiz Game untuk pendidikan berbasis website adalah platform
interaktif yang dirancang untuk meningkatkan pembelajaran melalui format kuis
yang menarik. Lewat Quiz Game ini siswa menjawab pertanyaan pilihan ganda dalam
batas waktu tertentu, yang bertujuan untuk mempertahankan minat belajar siswa
selama online.
Situs Quiz Game Kehati (keanekaragaman hayati) yang
dirancang dan dibangun oleh para dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan (Unpak)
bekerja sama dengan Belantara Foundation, didedikasikan untuk menjadikan
pendidikan keanekaragaman hayati bagi siswa SLTA menjadi lebih menyenangkan,
gampang difahami, dan mudah diakses.
Baca Lainnya :
- Greenpeace Soroti Pernyataan Kontradiktif Menteri ESDM Soal Pembatalan Pensiun Dini PLTU0
- Belantara Foundation Resmikan Menara Pantau Gajah Liar di Desa Jadi Mulya, OKI, Sumsel0
- Lindungi Hak Nelayan Tradisional dan Pulihkan Ekosistem Teluk Balikpapan0
- Greenpeace Asia Tenggara Umumkan Transisi Kepemimpinan0
- Belantara Foundation Tanam Pohon di Lahan Gambut Bersama Mitra dan Gapoktanhut Wono Lestari0
Pendidikan kehati yang interaktif melalui Quiz Game ini
diluncurkan di SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor, pada Kamis (6 Pebruari 2025)
lalu. Peluncuruan dilakukan secara bersama Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unpak, Dr. Dolly Priatna, dan Kepala Sekolah SMAN
1 Sukaraja, Dra. Emi Rosmiami, MPd., yang dihadiri oleh perwakilan Belantara
Foundation, mahasiswa Unpak, serta para guru dan ratusan siswa SMAN 1 Sukaraja.
Peluncuran situs Quiz Game Kehati ini merupakan rangkaian
program penyadar-tahuan dan edukasi peningkatan literasi keanekaragaman hayati
bagi siswa SLTA, sebagai bagian dari implementasi Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM) yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan sejak
Oktober 2024 di SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor.
PKM yang mengajak para siswa untuk mengenal dan memahami
keanekaragaman hayati ini, dilakukan melalui berbagai kegiatan, yakni kuliah
umum, identifikasi jenis hayati di sekitar sekolah, lomba poster dan konten
reels Instagram tentang pelestarian kehati, serta permainan interaktif melalui
Situs Quiz Game Kehati karya dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan.
Dr Dolly Priatna yang menjadi Ketua kegiatan PKM Hibah
Internal Unpak pada sambutannya mengatakan bahwa SMAN 1 Sukaraja Kabupaten
Bogor dipilih menjadi lokasi kegiatan karena sekolah ini penerima Penghargaan
Adiwiyata, yang salah satu misinya meningkatkan kemampuan siswa mengembangkan
diri untuk mewujudkan sekolah yang melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya
lingkungan hidup. Namun, di sisi lain pengetahuan dan pemahaman tentang
keanekaragaman hayati yang dimiliki siswanya masih kurang dan perlu
ditingkatkan.
Dolly, yang juga Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pakuan menyatakan, kegiatan peluncuran
situs Quiz Game Kehati ini merupakan langkah strategis untuk mendorong
peningkatan pengetahuan para siswa melalui cara yang menyenangkan dan aplikasi
teknologi yang mudah diakses.
“Kami percaya bahwa mempelajari pengetahun keanekaragaman
hayati yang amat kompleks, harus melalui cara yang bisa menjadi pengalaman
menarik dan menyenangkan,” ujar Dolly, yang juga merupakan pengajar di Sekolah
Pascasarjana Universitas Pakuan.
“Kami yakin Quiz Game Kehati yang kami luncurkan ini akan
menjadi sebuah cara yang efektif bagi siswa sekolah dan masyarakat umum yang
tertarik mempelajari dan memahami keanekaragaman hayati Indonesia,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMAN 1 Sukaraja,
Kabupaten Bogor, Dra Emi Rosmiami MPd mengatakan, pihaknya sangat menyambut
baik kerja sama Universitas Pakuan dan Belantara Foundation dalam rangkaian
kegiatan edukasi literasi keanekaragaman hayati di SMAN 1 Sukaraja.
“Kami melihat siswa-siswi kami sangat antusias dan mulai
memahami arti dan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia”. Dengan mengikuti
rangkaian acara yang sangat inovatif dan interaktif, para siswa juga sekarang
sudah dapat mengenali jenis-jenis satwa dan tumbuhan yang hidup di sekitar
sekolah,” pungkasnya.
Di akhir acara, Emi berpesan pada para siswanya agar
pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapat selama kegiatan ini dapat
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dengan memulai dari hal-hal yang
kecil, untk mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia agar
dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Seusai kegiatan, Isnaeni Fazriah, salah satu siswa SMAN 1
Sukaraja, Kabupaten Bogor, menyampaikan bahwa program edukasi ini sangat
menarik. Kami bisa belajar banyak tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem, dan sebagainya. “Sekarang kami mulai
faham tentang pentingnya keanekaragaman hayati dan kami berharap bisa mengambil
peran untuk melestarikannya”, jelasnya.
Hari ini merupakan momentum yang tepat. Diny Hartiningtiyas,
yang mewakili Belantara Foundation, mengatakan bahwa kegiatan ini juga dikemas
sebagai bagian dari perayaan Hari
Reverse the Red 2025, yang dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 7 Februari
2025 oleh berbagai organisasi masyarakat sipil, kebun binatang, akuarium, kebun
raya, komunitas, dan lembaga lainnya.
Tujuan dari Reverse the Red adalah untuk mendorong gerakan
global melalui kerja sama dan tindakan strategis untuk memastikan kelangsungan
hidup spesies dan ekosistem alami. Untuk menghentikan kepunahan spesies dan
ekosistem, dibutuhkan perubahan sistemik.
“Itulah sebabnya Reverse the Red menyatukan koalisi mitra
yang beragam untuk berkolaborasi, meningkatkan aspirasi dan dampak, serta
melibatkan semua lapisan masyarakat, untuk mengambil tindakan demi lestarinya
keanekaragaman hayati, termasuk kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas
Pakuan dan Belantara Foundation ini,” tegas Diny yang merupakan Program &
Fundraising Manager di Belantara Foundation.
Megabiodiversity Country
Diketahui, Indonesia dikenal sebagai Megabiodiversity
Country, yaitu salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan keanekaragaman
hayati (kehati) sangat tinggi. Sebagai salah satu negara besar beriklim tropis,
dari seluruh kekayaan kehati daratan dunia, Indonesia memiliki 9,7 persen
tumbuhan berbunga; 14 persen satwa mamalia; 8,7 persen satwa reptilia; 6,3
persen satwa amfibi; 18,6 persen fauna burung, serta memiliki 8,9 persen ikan
air tawar yang ada di dunia.
Hal ini tidak lepas dari posisi geografis dan sejarah
geologis Indonesia yang menjadikan bentang alam Indonesia terbagi menjadi tujuh
wilayah ekoregion dengan tingkat endemisitas tinggi. Tidak kalah penting,
Indonesia juga memiliki 22 tipe ekosistem alami dengan 98 tipe vegetasi alami.
Lebih lanjut, ditilik dari kekayaan kehati yang ada di
lautan, di Indonesia hidup 16 persen spesies ikan laut dunia; 38,9 persen
spesies mamalia laut; 56,6 persen reptilia laut, serta 10,5 persen spesies
karang yang ada di dunia. Tingginya kekayaan kehati ini juga didukung oleh
posisi geografis Indonesia yang berada di tengah-tengah Segitiga Terumbu Karang
(Coral Triangle), yang merupakan pusat kehati laut dunia.
Namun, di sisi lain kekayaan kehati Indonesia tersebut juga
menghadapi ancaman kepunahan. Ancaman tersebut antara lain disebabkan oleh alih
fungsi lahan hutan menjadi perkebunan serta pembangunan infrastruktur, yang
sangat masif dikembangkan di berbagai wilayah Indonesia pada beberapa dekade
terakhir.
Selain itu, penurunan kualitas atau degradasi dan
fragmentasi habitat, serangan hama dan penyakit, masuknya jenis-jenis asing
invasif, perburuan dan perdagangan ilegal, pencemaran lingkungan, serta
perubahan iklim global, juga telah menjadi ancaman yang sangat serius terhadap
kehati di negara yang memiliki lebih dari 17.000 pulau ini. (fadlik al iman)
