Defisit USD2,3 Miliar, Muhamad Akbar Ungkap Keraguan Kelangsungan Usaha KRAS

By abdul aziz 28 Okt 2025, 17:02:38 WIB Ekonomi
Defisit USD2,3 Miliar, Muhamad Akbar Ungkap Keraguan Kelangsungan Usaha KRAS

Keterangan Gambar : Tumpukan Baja KRAS- KRAS


JAKARTA- PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) membukukan pertumbuhan pendapatan usaha secara 7,4 persen tahunan menjadi USD706,08 juta pada 9 bulan 2025. Tapi beban pokok pendapatan bengkak 9,9 persen secara tahunan menjadi USD652,96 juta.

Dampaknya, laba kotor tergerus 17,1 persen secara tahunan menjadi USD53,115 juta. Bahkan emiten baja pelat merah itu melaporkan rugi operasi sedalam USD37,856 juta.

Namun, KRAS mencetak laba sebelum pajak final senilai USD33,07 juta pada akhir September 2025. Kondisi ini membaik dibanding akhir September 2024 yang menderita rugi sebelum pajak sedalam USD181,68 juta.

Baca Lainnya :

Hasil itu buah dari laba atas penyelesaaian kewajiban yang dipercepat dan keringanan atas utang restrukturisasi seniilai USD156,74 juta pada akhir September 2025. Pos ini nihil pada periode sama tahun lalu.

Senada, KRAS membukukan laba bersih senilai USD22,178 juta pada 9 bulan 2025. Kondisi ini membaik dibanding periode sama tahun 2024 yang mengalami rugi bersih USD185,22 juta.

Laba tersebut hanya dapat mengurangi akumulasi kerugian atau defisit 0,88 persen  dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD2,304 miliar pada akhir September 2025. . pada saat yang sama, kewajiban jangka pendek telah melebihi aset lancarnya sebesar USD1,534 miliar  terutama karena saldo pinjaman bank tertentu yang seluruhnya diklasifikasikan menjadi jangka pendek karena pelanggaran persyaratan pinjaman.

Kombinasi hal-hal tersebut di atas menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.

Sebenarnya manajemen KRAS telah menyusun rencana untuk keluar dari kemelut itu melalui berapa langkah. Misalnya, menyusun skema tata ulang penyelesaian utang Tranche A, B dan C dengan sumber dana pembayaran yang terdiri dari arus kas operasional, divestasi dan/atau optimalisasi aset Grup, serta fund raising dari aksi korporasi lainnya.

Rencana lainnya, mempercepat proses pemulihan  HSM1. Saat laporan keuangan ini ditulis  masih dalam tahap uji coba serta mengupayakan dengan maksimal operation excellence dalam pengoperasian pabrik HSM1.

Berikutnya, mengenjot  penjualan atas produkproduk baja terutama hasil pabrik HSM1 yakni  produk Hot Roll Coil (“HRC”).

Namun demikian menajemen mengungkapkan terdapat ketidakpastian yang material dikarenakan  bergantung pada dukungan dari kreditur dan pemasok yang ada, melalui penundaan pembayaran liabilitas dan kemampuannya untuk memperbaiki kinerja operasional dan kondisi keuangannya.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, manajemen masih sedang menjalankan rencana-rencana tersebut diatas. Ada kemungkinan beberapa rencana tersebut tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh manajemen,” tulis Direktur Utama KRAS, Muhamad Akbar dalam laporan keuangan kuartal III 2025 tanpa audit dikutip, Selasa(28/10/2025). 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment