Estika Tata Tiara Jajal Cuan Sapi Perah

By abdul aziz 08 Okt 2025, 19:21:14 WIB Ekonomi
Estika Tata Tiara Jajal Cuan Sapi Perah

Keterangan Gambar : Kandang Sapi Perah BEEF/ Istimewa


Jakarta-  PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) tengah menyusun rencana dalam menangkap peluang dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan cara menambah lini usaha perseroan.

Menurut Direktur utama BEEF, Imam Subowo bahwa langkah itu juga dapat dijadikan langkah awal perseroan dalam persiapan menjadi salah satu kandidat indeks utama bursa seperti LQ45 dalam waktu jangka panjang.

“ Sebagai emiten, keinginan masuk LQ45 itu tidak mungkin tidak.  Pasti menuju ke sana. Tapi semua perlu persiapan. kami juga menuju ke sana dalam jangka panjang. Semua harus diper siapkan termasuk diantaranya kami rancang dalam RUPSLB tanggal 14 November 2025,” beber Imam dalam paparan publik insidentil atas permintaan BEI secara daring, Selasa(7/10/2025).

Baca Lainnya :

Imam mengungkapkan rencana perseroan akan mem mengelar Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 14 November 2025 guna meminta restu pemodal terkait penambahan lini usaha sesuai dengan KLBI.

“ Pertama, menambah KBLI sapi perah tujuanya penghasil susu sebagai  sumber makanan bergizi. Kedua,, KBLI tentang rumah potong jadi bukan hanya pembesaran sapi hidup. Ketiga KBLI terkait perdagangan besar untuk perdagangan susu dan turunnanya,” papar dia.

Sebenarnya, kata dia, perseroan telah melakukan persiapan awal sebelum terjun ke 3 lini bisnis baru tersebut. Jelasnya, BEEF  telah meneken perjanjian kerjasama dengan Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU) Manggala, Banyumas dalam program pengelolaan sapi perah secara mandiri.

“Kami akan belajar mengelola sapi perah dari tim  BBPTU Manggala sehingga dapat menghasilkan  20-30 liter susu per hari dengan kualitas terbaik,” imbuh dia.

Kerjasama ini kata dia juga terkait dengan pengelolaan pakan berkualitas melalui ketersedian hijauan pakan, pengolahan pakan dan penggunaan pakan konsentrat berkualitas terjangkau.

“Pengelolaan sapi perah mandiri ini juga akan memanfaatkan teknologi untuk memantau kesehatan dan kualitas susu sapi sehingga sistem kerjanya lebih efisien,” jelas Imam.

Imam menilai lini usaha baru perseroan ini tergolong menjanjikan karena produksi susu segar nasional hanya mampu menyuplai sekitar 20 persen dari kebutuhan bahan baku industri susu. “Pasalnya, jumlah sapi perah di Indonesia hanya 592 ribu ekor.Dengan asumsi per ekor menghasilkan 12 liter maka didapat 1.277 juta ton susu pertahun,” beber Imam.

Dengan data itu, dia melihat peluang bagi penambahan  pendapatan perusahaan dari lini usaha susu sapi perah.

‘Sebagai tahap awal, kami menginvestasikan belanja modal Rp20 miliar untuk program pengelolaan  sapi perah mandiri ini.” tutur dia. 

Imam berharap lini sapi perah ini mulai menyumbang pendapatan perseroan pada awal kuartal I 2026.

“Jadi kami dapat mendiversifikasi pendapatan. Pada tahap awal akan menyumbang 10 persen dari total pendapatan,” harap dia.

Selain meminta restu penambahan lini usaha, Imam bilang perseroan juga akan merombak susuan pengurus guna mendukung rencana penambahan lini usaha baru tersebut.

“Agenda kedua terkair  pergantian komisaris dan direksi perseroan.” kata dia. 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment