- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Kemitraan Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan
AHY Gelar Pertemuan dengan JAPINDA dan Dubes Jepang Masaki Yasushi
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan
Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) menggelar
pertemuan dengan delegasi Japan-Indonesia Association (JAPINDA) dan Duta Besar
Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi di Gedung Kemenko Infrastruktur dan
Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra), Jumat (6/12/2024). Pertemuan ini
membahas peluang kerja sama strategis antara kedua negara di bidang
infrastruktur dan pembangunan kewilayahan.
“Jepang telah menjadi mitra strategis bagi kami, baik
melalui pendanaan, transfer teknologi, maupun investasi langsung yang berdampak
signifikan bagi kemajuan sektor infrastruktur di Indonesia,” ungkap AHY. Ia juga
menyebut hubungan erat kedua negara telah terjalin lintas generasi dan
pemerintahan, mulai dari era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga kini
diteruskan oleh Presiden Prabowo Subianto.
AHY mengapresiasi kontribusi Jepang dalam perdagangan dan
investasi. Total perdagangan kedua negara mencapai USD37,3 miliar dalam lima
tahun terakhir dengan surplus di pihak Indonesia. Adanya Indonesia-Japan
Economic Partnership Agreement (IJEPA) diproyeksikan mampu meningkatkan ekspor
Indonesia ke Jepang hingga 60 persen pada 2028.
Baca Lainnya :
- Menteri PU: Infrastruktur Sumber Daya Air Siap Dukung Program Swasembada Pangan0
- Hutama Karya Terapkan AI Untuk Perencanaan Jalan Tol Trans Sumatera Yang Cepat, Tepat, Dan Efisien0
- Menko AHY: Bendungan Sidan, Proyek Strategis untuk Atasi Defisit Air di Wilayah SARBAGITA0
- Program 3 Juta Rumah, Peta Jalan Wujudkan Hajat Hidup Layak bagi MBR0
- Sejumlah Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Tahap II Mulai Konstruksi0
Pada 2023, Jepang menjadi investor asing terbesar keempat di
Indonesia dengan total investasi USD4,63 miliar di berbagai sektor meliputi
bidang otomotif dan transportasi, manufaktur, elektronik, utilitas, serta real
estate. "Untuk itu, penting rasanya bagi kedua negara untuk terus
memperkuat kemitraan ini melalui program dan proyek-proyek strategis, utamanya
dalam bidang infrastruktur," imbuhnya.
Di samping itu, AHY juga berharap kerja sama dengan JAPINDA
dan Pemerintah Jepang di bidang lain dapat terjalin, apalagi terdapat sejarah
panjang hubungan kerja sama Indonesia-Jepang di bidang infrastruktur yang telah
terjalin sejak April 1958. Beberapa proyek kerja sama infrastruktur tersebut
salah satunya proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang direncanakan untuk
diekspansi pada lajur MRT Utara-Selatan, sebagai fase kedua pembangunan.
Selain proyek MRT, ada juga proyek lainnya di antaranya
pembangunan Pelabuhan Patimban, yang proyek juga dibiayai dengan pinjaman dari
Jepang dan melibatkan teknologi Jepang; proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi dan Energi Terbarukan; serta proyek Pengembangan Infrastruktur Kota Pintar
(Smart City) di Indonesia.
"Indonesia dan Jepang telah berkolaborasi dalam
pengembangan kota cerdas melalui the 5th ASEAN Japan Smart Cities Network High
Level Meeting. Jepang telah menyampaikan surat pernyataan niat atau Letter of
Intent (LoI) untuk mengembangkan proyek smart city di Ibu Kota Nusantara,"
tandasnya.
Wakil Presiden JAPINDA, Kitamura Toshiaki, menyampaikan
apresiasi atas sambutan hangat dari pemerintah Indonesia. Ia juga menyoroti
diskusi strategis dengan Presiden Prabowo Subianto yang memberi penjelasan detail
terkait visi pembangunan infrastruktur Indonesia. Pihaknya juga mendapat
informasi terkait Kemenko Infra yang dipimpin menko AHY, yang membawahi
beberapa bagian-bagian yang sangat penting dalam pengembangan Indonesia.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Menteri
Koordinator, Ayodhia G. L. Kalake, Deputi Infrastruktur, Rachmat Kaimuddin,
Stafsus Menko Infra Agust Jovan Latuconsina, Herzaky Mahendra Putra, Si Made
Rai Edi Astawa, Sigit Raditya, Merry Riana, para Tenaga Ahli Menteri serta
delegasi JAPINDA yang terdiri dari 20 perwakilan perusahaan Jepang. Diskusi ini
diharapkan mampu mendorong kolaborasi yang lebih erat dalam mendukung
pembangunan Indonesia. (rel)