Lebih dari 50 Universitas dengan 1.500 Mahasiswa & Akademisi Terlibat Proyek BRIGHT CPA Australia

By PorosBumi 17 Des 2024, 09:47:53 WIB Humaniora
Lebih dari 50 Universitas dengan 1.500 Mahasiswa & Akademisi Terlibat Proyek BRIGHT CPA Australia

JAKARTA - Proyek bertajuk "Bringing the Future of Accounting to Universities" atau disingkat BRIGHT, sepanjang tahun dari CPA Australia untuk menjadikan akuntansi sebagai profesi pilihan di Indonesia telah mencapai kesuksesan besar. Lebih dari 50 universitas berpartisipasi dalam proyek ini, melibatkan lebih dari 1.500 mahasiswa dan akademisi.

Proyek BRIGHT mencakup enam kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Malang, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang. “Kekhawatiran terhadap digitalisasi dan tren teknologi baru yang dianggap menggantikan peran akuntansi tradisional telah berkontribusi pada penurunan jumlah mahasiswa yang mendaftar di program studi akuntansi secara global,” kata Priya Terumalay FCPA, Regional Head untuk CPA Australia di Asia Tenggara.

Untuk mengatasi kesalahpahaman ini di Indonesia, CPA Australia memulai proyek BRIGHT untuk menghubungkan partner industri dengan akademisi dan mahasiswa guna meningkatkan kesadaran tentang nilai yang diberikan oleh para akuntan kepada organisasi. “Tidak pernah ada waktu yang lebih baik dari sekarang untuk menjadi seorang akuntan atau memiliki latar belakang di bidang akuntansi dan keterampilan keuangan,” ujar Priya.

Baca Lainnya :

“Di tengah berbagai isu besar, mulai dari ketidakpastian geopolitik dan ekonomi hingga kohesi sosial dan perubahan iklim, individu dengan keterampilan akuntansi menawarkan kejelasan yang sangat dibutuhkan di dunia yang penuh kebingungan,” sambung Priya

Proyek ini melibatkan partisipasi 25 partner industri dari perusahaan akuntansi terkemuka, korporasi, dan lembaga pemerintah. Acara ini mencakup sesi panel ahli dan kompetisi dengan lebih dari 70 elevator pitch yang disampaikan oleh mahasiswa. BRIGHT menampilkan tren-tren terbaru untuk membantu mahasiswa memahami peran akuntan di berbagai bidang, termasuk keuangan, sumber daya manusia, ESG, dan digitalisasi.

“Teknologi baru, termasuk AI, akan meningkatkan profesi akuntansi dan hanya akan mendukung para profesional akuntansi dalam mengurangi beberapa aspek pekerjaan yang memakan waktu. Namun, penting bagi para akuntan untuk mempersiapkan diri dan beradaptasi dengan perubahan ini. Jika mereka melakukannya, nilai mereka bagi organisasi akan meningkat seiring dengan tanggung jawab strategis dan kepemimpinan yang lebih besar yang mereka emban,” papar Priya.

Universitas yang menjadi tuan rumah meliputi Universitas Padjadjaran, Universitas Trisakti, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Gadjah Mada. Choirunnisa CA, Kepala Program Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, mengatakan bahwa BRIGHT telah memperluas perspektif mahasiswa tentang bagaimana akuntansi berkembang di era digital.

“Materi yang disampaikan oleh para pembicara sangat menarik dan memberikan wawasan berharga tentang integrasi teknologi dalam akuntansi serta peran strategis yang dimainkan oleh para akuntan di tingkat global,” ujar Choirunnisa.

“Koneksi yang terjalin dengan partner industri, termasuk anggota CPA Australia, telah membuka peluang untuk program magang dan beasiswa. Melalui keterlibatan yang tulus dan dukungan mereka terhadap BRIGHT, partner industri yang berpartisipasi telah menginspirasi dan memotivasi mahasiswa untuk melihat nilai dari gelar profesional akuntansi,” timpal Priya.

Elly Zarni Husin, CA, Direktur Eksekutif Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), mengatakan bahwa BRIGHT telah memberikan platform bagi mahasiswa untuk memahami peluang dan tantangan yang akan mereka hadapi dalam karier mereka. “Fokus IAI pada pengembangan kader akuntan profesional yang beraspirasi sejalan dengan pentingnya kompetensi profesional tinggi yang dijunjung oleh CPA Australia. Bersama-sama, kita dapat membina talenta akuntansi.”

Tentang CPA Australia

CPA Australia adalah salah satu badan profesi akuntansi terbesar di dunia, dengan lebih dari 173.000 anggota di lebih dari 100 negara dan wilayah, termasuk lebih dari 21.000 anggota di Asia Tenggara. Kantor CPA yang berlokasi di Jakarta, dibuka pada tahun 2011. Layanan inti CPA meliputi pendidikan, pelatihan, dukungan teknis, dan advokasi.

CPA Australia menyediakan kepemimpinan pemikiran tentang isu-isu lokal, nasional, dan internasional yang memengaruhi profesi akuntansi dan kepentingan publik. CPA bekerja sama dengan pemerintah, regulator, dan industri untuk mengadvokasi kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan memiliki dampak positif bagi bisnis dan masyarakat. Temukan lebih lanjut di cpaaustralia.com.au. (rel)

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment