- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Lebih dari 50 Universitas dengan 1.500 Mahasiswa & Akademisi Terlibat Proyek BRIGHT CPA Australia
JAKARTA - Proyek bertajuk "Bringing the Future of Accounting to Universities" atau disingkat BRIGHT, sepanjang tahun dari CPA Australia untuk menjadikan akuntansi sebagai profesi pilihan di Indonesia telah mencapai kesuksesan besar. Lebih dari 50 universitas berpartisipasi dalam proyek ini, melibatkan lebih dari 1.500 mahasiswa dan akademisi.
Proyek BRIGHT mencakup enam kota di Indonesia, yaitu
Jakarta, Bandung, Malang, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang. “Kekhawatiran
terhadap digitalisasi dan tren teknologi baru yang dianggap menggantikan peran
akuntansi tradisional telah berkontribusi pada penurunan jumlah mahasiswa yang
mendaftar di program studi akuntansi secara global,” kata Priya Terumalay FCPA,
Regional Head untuk CPA Australia di Asia Tenggara.
Untuk mengatasi kesalahpahaman ini di Indonesia, CPA
Australia memulai proyek BRIGHT untuk menghubungkan partner industri dengan
akademisi dan mahasiswa guna meningkatkan kesadaran tentang nilai yang
diberikan oleh para akuntan kepada organisasi. “Tidak pernah ada waktu yang
lebih baik dari sekarang untuk menjadi seorang akuntan atau memiliki latar
belakang di bidang akuntansi dan keterampilan keuangan,” ujar Priya.
Baca Lainnya :
- Panen Air Hujan sebagai Sumber Air Bersih0
- CPA Australia Luncurkan Panduan untuk Mendukung UMKM Indonesia Naik Kelas0
- WeTV Original Main Api Pecahkan Rekor MURI, Trending di 32 Negara dan Ditonton 60 Juta Kali0
- Menuju Tuhan melalui Pengetahuan dan Tindakan0
“Di tengah berbagai isu besar, mulai dari ketidakpastian
geopolitik dan ekonomi hingga kohesi sosial dan perubahan iklim, individu
dengan keterampilan akuntansi menawarkan kejelasan yang sangat dibutuhkan di
dunia yang penuh kebingungan,” sambung Priya
Proyek ini melibatkan partisipasi 25 partner industri dari
perusahaan akuntansi terkemuka, korporasi, dan lembaga pemerintah. Acara ini
mencakup sesi panel ahli dan kompetisi dengan lebih dari 70 elevator pitch yang
disampaikan oleh mahasiswa. BRIGHT menampilkan tren-tren terbaru untuk membantu
mahasiswa memahami peran akuntan di berbagai bidang, termasuk keuangan, sumber
daya manusia, ESG, dan digitalisasi.
“Teknologi baru, termasuk AI, akan meningkatkan profesi
akuntansi dan hanya akan mendukung para profesional akuntansi dalam mengurangi
beberapa aspek pekerjaan yang memakan waktu. Namun, penting bagi para akuntan
untuk mempersiapkan diri dan beradaptasi dengan perubahan ini. Jika mereka
melakukannya, nilai mereka bagi organisasi akan meningkat seiring dengan
tanggung jawab strategis dan kepemimpinan yang lebih besar yang mereka emban,” papar
Priya.
Universitas yang menjadi tuan rumah meliputi Universitas
Padjadjaran, Universitas Trisakti, Universitas Airlangga, Universitas
Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Gadjah Mada. Choirunnisa
CA, Kepala Program Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada, mengatakan bahwa BRIGHT telah memperluas perspektif
mahasiswa tentang bagaimana akuntansi berkembang di era digital.
“Materi yang disampaikan oleh para pembicara sangat menarik
dan memberikan wawasan berharga tentang integrasi teknologi dalam akuntansi
serta peran strategis yang dimainkan oleh para akuntan di tingkat global,” ujar
Choirunnisa.
“Koneksi yang terjalin dengan partner industri, termasuk
anggota CPA Australia, telah membuka peluang untuk program magang dan beasiswa.
Melalui keterlibatan yang tulus dan dukungan mereka terhadap BRIGHT, partner
industri yang berpartisipasi telah menginspirasi dan memotivasi mahasiswa untuk
melihat nilai dari gelar profesional akuntansi,” timpal Priya.
Elly Zarni Husin, CA, Direktur Eksekutif Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI), mengatakan bahwa BRIGHT telah memberikan platform bagi
mahasiswa untuk memahami peluang dan tantangan yang akan mereka hadapi dalam
karier mereka. “Fokus IAI pada pengembangan kader akuntan profesional yang
beraspirasi sejalan dengan pentingnya kompetensi profesional tinggi yang
dijunjung oleh CPA Australia. Bersama-sama, kita dapat membina talenta
akuntansi.”
Tentang CPA Australia
CPA Australia adalah salah satu badan profesi akuntansi
terbesar di dunia, dengan lebih dari 173.000 anggota di lebih dari 100 negara
dan wilayah, termasuk lebih dari 21.000 anggota di Asia Tenggara. Kantor CPA yang
berlokasi di Jakarta, dibuka pada tahun 2011. Layanan inti CPA meliputi
pendidikan, pelatihan, dukungan teknis, dan advokasi.
CPA Australia menyediakan kepemimpinan pemikiran tentang
isu-isu lokal, nasional, dan internasional yang memengaruhi profesi akuntansi
dan kepentingan publik. CPA bekerja sama dengan pemerintah, regulator, dan
industri untuk mengadvokasi kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi
berkelanjutan dan memiliki dampak positif bagi bisnis dan masyarakat. Temukan
lebih lanjut di cpaaustralia.com.au. (rel)