- Anggota ASPAI Se-Indonesia Uji Kompetensi Budidaya Anggur
- Mengintip Cara Anak Mengakrabi Kaki Seribu di Pemakaman
- 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer (1925-2025): Petani dan Biografi
- Pagar
- Mau Kuliah Gratis? Beasiswa Bank Indonesia 2025 Telah Dibuka, Ini Syaratnya!
- Air Terjun Weekacura, Hidden Gem di Sumba yang Punya Pesona Memanjakan Mata
- DWP Kemenkop dan LPDB Gelar Sosialisasi Perkoperasian dan Akses Pembiayaan Dana Bergulir di Cirebon
- Menakar Kunci Sukses Swasembada Pangan
- Patrick Pantera Negra Kluivert dan Memori Stadion Ernst Happel
- Pangan, Gizi dan Harapan
Menkop Resmikan Destinasi Wisata Bukit Manik Indonesia di Bogor
.jpg)
BOGOR - Menteri Koperasi (Menkop)
Budi Arie Setiadi meresmikan pembukaan kawasan wisata Bukit Manik Indonesia di
Kampung Lokapurna Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Wisata
alam ini merupakan produk dari Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia
(Koperasi BMI Group).
Menkop Budi Arie mengapresiasi inovasi dari Koperasi BMI
Group yang aktif mengembangkan unit bisnis pariwisata. Menurutnya, kawasan
wisata yang baru ini dapat meningkatkan kinerja dan daya saing Koperasi BMI
Group.
"Ini bukan hanya simbol pembukaan sebuah fasilitas
baru, tetapi juga langkah penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi . Ini
jalan untuk melestarikan budaya dan memberikan pengalaman yang berharga bagi
wisatawan," kata Menkop Budi Arie dalam peresmian kawasan wisata tersebut
di Bogor, Rabu (15/1).
Baca Lainnya :
- Eksotika Air Terjun Benang Kelambu, Sensasi Mandi Air Hujan yang Turun 200 Silam0
- Museum Bawah Laut Biak Numfor Papua, Saksi Sejarah PD II0
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta0
- Akhir Tahun 9,4 Juta Wisatawan Diprediksi Kunjungi DIY0
- Yacht, Liburan Natal & Tahun Baru Anti-mainstream di Bali0
Menkop Budi Arie berharap melalui wisata yang dikelola oleh
BMI Group ini menjadi pusat kegiatan ekonomi yang menciptakan lapangan kerja
dan mendukung usaha para anggota koperasi.
Di sisi lain, destinasi wisata ini juga akan memicu
tumbuhnya ekonomi kreatif, mulai dari penginapan (home stay) hingga pusat
oleh-oleh dan kuliner khas daerah. Menkop berpesan agar kawasan Wisata Bukit
Manik melibatkan masyarakat dan anggota koperasi BMI Group.
"Saya harapkan kawasan ini manfaatnya tidak hanya
dirasakan wisatawan, tapi juga kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat
sekitar," ujar Menkop Budi Arie.
Menkop Budi Arie menegaskan bahwa koperasi sebagai badan
usaha memiliki punya peran strategis dalam pengembangan pariwisata di
Indonesia.
"Indonesia alamnya indah dan potensi wisata di
Indonesia sangat luar biasa. Ini adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa untuk
Indonesia. Karena itu, pariwisata adalah sektor unggulan yang harus terus
didorong fasilitasnya," ucap Menkop Budi Arie.
Sebagai upaya untuk meningkatkan nilai jual dari wisata
tersebut, Menkop Budi Arie mendorong agar BMI Group dapat menyertakan story
telling dari objek wisata yang baru saja diresmikan. Menurutnya, berbagai
wisata unggulan di dalam atau luar negeri selalu memiliki cerita unik di balik
pembangunan kawasan wisata.
"Jadi harus dibuat ceritanya. Sebab semua tempat wisata
harus dibangun dengan story telling agar orang tertarik untuk berkunjung. Ini
penting sekali untuk membangun branding di masyarakat," ucap Menkop Budi
Arie.
Presiden Direktur Koperasi Sekunder Benteng Madani
Indonesia, Kamaruddin Batubara menjelaskan bahwa dalam sehari potensi wisata
yang dikelola oleh BMI Group di kawasan ini mencapai 1.000 orang. Dengan luas
2,1 hektar, kawasan wisata Bukit Manik Indonesia diharapkan menjadi simbol
kebangkitan ekonomi masyarakat sekitar yang tumbuh bersama dengan BMI Group.
"Bukit Manik Indonesia saat ini dimiliki 310 ribu orang
(sebagai anggota koperasi), bicara soal captive market wisata ini tidak akan
pernah sepi dan banyak potensi yang bisa kita kembangkan," kata
Kamaruddin.
Ke depannya, BMI Group masih akan terus mengembangkan
kawasan wisata Bukit Manik Indonesia. Koperasi ini akan mendirikan
galeri-galeri yang dapat menampung hasil kerajinan dan produk UMKM masyarakat.
Dengan cara ini diharapkan kehadiran kawasan wisata ini benar-benar bisa
memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
"Ini (kawasan wisata) kolaborasi tiga koperasi primer,
yang kita harapkan bisa mengangkat perekonomian di sini dan akan kita tata
lebih baik lagi kedepannya," ujar Kamaruddin
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah Kabupaten Bogor Iman Wahyu Budiana berharap kawasan wisata Bukit Manik
Indonesia ini dapat mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Pada
tahun 2023, PAD yang dihasilkan dari sektor pariwisata di Kabupaten Bogor
mencapai Rp3,9 triliun atau tumbuh 13,45 persen dibandingkan tahun
sebelumnya.
"Kita harap pengembangan Bukit Manik Indonesia ini
berdampak positif pada ekonomi dan kesejahteraan lokal. Juga, dapat menjadi
contoh bagi daerah lain dalam mengelola sumber daya alam yang
berkelanjutan," katanya.
