Pangan, Gizi dan Harapan

By PorosBumi 30 Jan 2025, 08:41:24 WIB Tilikan
Pangan, Gizi dan Harapan

M. Ghaniey Al Rasyid

Penulis Lepas dan Pengkliping, Tinggal di Kota Surakarta

 

Baca Lainnya :

SEBUAH novel gubahan Laksmi Pamuntjak berjudul Aruna dan Lidahnya mengajak pembaca dekat dengan makanan. Melalui makanan Laksmi Pamuntjak berkisah bagaimana pengalaman rasa itu bukan sekadar menikmati, namun juga memahami. Alkisah, buku itu kaya akan referensi makanan. Tak hanya itu, pelbagai makanan khas dari penjuru republik tersirat di sela-sela novel Aruna dan Lidahnya.

“Makanan tak menuntut ibadat dan kesetiaan, tak ganas maupun cemburu, ia merayakan panca indra dan bak ketegaran hati dan pikiran, ia mengambil dan menyerap dari sana-sini, dapur yang mengolahnya, penulis resep yang mengabadikannya, juru masak yang mewujudkannya, pemilik restoran yang melembagakannya dan pecinta makanan yang menikmatinya…” (Hlm. 16)

Makanan merupakan kebutuhan penting manusia. Melalui makanan manusia dapat melanjutkan aktivitas maupun elan vitalnya. Tak kalah penting, makanan bergizi memberi peluang besar merawat raga agar tetap sehat.

Kiwari kita dihadapkan pada persoalan makanan. Beberapa surat kabar cetak maupun maya mewartakan, makanan dan harapan. Makanan bukan hanya untuk membikin pepat perut, namun melalui makanan itu harapannya dapat memberikan gizi bagi pencecapnya. Kurang lebih seperti itu, guratan makna untuk “makanan” di mana diperuntukan kepada anak-anak penerus republik dengan gratis.

Pemberitaan maupun topik menyoal makanan cukup ramai diperbincangkan. Kendati demikian, para pembaca alhasil mencoba menilik kemudian bernarasi membaca makanan dan gizi. Mulai dari celotehan santai, hingga kutipan-kutipan penting dari dalam paper menyoal gizi hingga novel, menyembul membasuh kita guna menilik lebih kentara mengenai makanan dan manusia.

Gabriel Garcia Marquez mengingatkan kita bagaimana segumpal makanan itu sangat berharga bagi tubuh manusia. Dalam sebuah cerita diterjemahkan oleh Rizadini berjudul Caldas (LKIS, 2002), kita dibikin mengerutkan dahi menilik kisah Luis Alejandro Velasco, seorang pelaut di mana kapalnya karam, kemudian menderita di hamparan samudera luas yang sekarat tanpa makanan.

Tubuh yang terkulai lemas, diombang-ambing oleh ganasnya samudera, di tambah sengatan sang surya membakar kulitnya, Velasco harus bertahan hidup menghadapi rimba lelautan dikala dirinya yang lemah tak mencecap makanan. Berbekal sebuah sabuk dan kertas iklan roti, ia berjuang untuk mendapatkan seekor ikan hiu untuk memenuhi kebutuhan kalorinya.

Makanan itu sumber energi bagi manusia. Kandungan gizi yang berada di dalam makanan menopang manusia untuk beraktivitas. F.G Winarno acap kali kita mengenal sebagai pakar ilmu pangan, gizi, dan teknologi pasca panen menjelaskan cukup gamblang peranan pangan, gizi bagi manusia.

Makanan bergizi sering kali dipahami sebagai barang mahal. Mafhum, di saat dunia pengetahuan menyembul memberi secercah gambaran mengenai makanan, kemudian kita meraba-raba memilah dan menentukan mana makanan bergizi dan belum bergizi. Dalam buku Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen (Gramedia Pustaka, 1993), makanan dibahas cukup gamblang dan teliti. Menurut Winarno makanan yang kita konsumsi memiliki dua fungsi, sebagai bahan pembangun dan bahan pembakar.

Dari pelbagai makanan yang tersebar di hadapan manusia, terdapat kandungan gizi yang dinilai dalam kilokalori. Setiap makanan punya nilai kilokalori yang bervariatif. Kendati demikian dalam menentukan makanan sendiri, para konsumen tidak bisa sekelebat maupun menutup mata menentukan makanan apabila ingin merengkuh gizi di setiap makanan yang akan dicecap.

Mafhum, makanan yang dikonsumsi kemudian akan diubah oleh kinerja tubuh untuk diubah menjadi energi. Nantinya energi berguna untuk kinerja otak, sistem saraf, kerja dan transportasi zat-zat gizi serta kerja otot-otot tubuh. Narasi makan bergizi memantik kita untuk merenung, apakah kita selama ini melibatkan gizi atau hanya menjejali perut lantaran lapar dalam menentukan makanan kita?

Asa menjemput Indonesia emas begitu tebal. Penerus bangsa yang hari ini menempuh pendidikan dan penempaan untuk meneruskan manusia republik, perlu dibarengi dengan penguatan gizi. Kiwari Pemerintah mulai menggencarkan menyoal gizi dan makanan.

Pemerintah republik mulai melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah dicanangkan sejak menyampaikan gagasan dalam unjuk debat Pilpres 2024 lalu. Beberapa daerah mulai diuji untuk melaksanakan program itu. Agar pelaksanaan program itu semakin tepat dan menyeluruh, Presiden Prabowo Subianto membikin Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Makan Bergizi Gratiz (MBG).

Program itu dicanangkan untuk mengatasi pelik-pelik permasalahan gizi seperti tengkes, wasting, kekurangan berat badan, dan permasalahan pertumbuhan fisik. Menurut Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023, bahwa 21, 5 persen balita di Indonesia mengalami tengkes, sementara 15,9 persen mengalami masalah underweight (kondisi ketika berat badan seseorang berada di bawah rentang normal pada orang seusianya).

Program makan siang bergizi menjadi ikhtiar untuk membikin para penerus bangsanya terpenuhi dalam perihal gizi. Meski demikian, beberapa pasang mata banyak yang menyoroti tatkala harga produksi untuk pemenuhan makan bergizi itu hanya sebesar Rp10.000 per porsinya.

Jika memang harga produksi itu tidak sama dengan harga konsumsi, alhasil bakal menyuguhkan makanan dengan gizi yang memadai - meskipun dengan harga produksi Rp10.000, maka kita juga perlu untuk berbaik sangka untuk keberlanjutannya ke depan. Pasalnya keberadaan jiwa yang sehat dan mumpuni sangat diharapkan untuk memenuhi harapan tentang republik yang berdaya saing di hari esok.

Menurut F.G Winarno, terkait masalah gizi utama dan upaya intervensinya, apabila perihal pangan dan gizi nasional tidak terpenuhi maka akan menelan risiko, salah satunya ialah menurunnya kecerdasan bangsa. Selanjutnya untuk menekankan gizi nasional perlu kiranya menakar agar seimbang antarkonsumsi protein, karbohidrat dan suplemen-suplemen yang seimbang dan terukur, begitu juga dengan Makan Siang Bergizi itu. Sekian.

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment