Patrick Pantera Negra Kluivert dan Memori Stadion Ernst Happel

By Anggun Pratiwi 30 Jan 2025, 09:03:05 WIB Tilikan
Patrick Pantera Negra Kluivert dan Memori Stadion Ernst Happel

Wahyono

Redaktur porosbumi.com

 

Baca Lainnya :

SALAH satu momen terbaik sejarah sepak bola hadir di Stadion Ernst-Happel, Wina Austria. Ajax Amsterdam sang “David’ sukses mengangkangi sang ‘Goliath’ AC Milan di partai puncak Final Liga Champions 1995. Sebiji gol Ajax menghentikan ambisi AC Milan untuk menambah gelarnya di kompetisi paling bergengsi antar klub di benua Biru itu.

Begitu peluit panjang dibunyikan sang pengadil Ion Crăciunescu dari Rumania, air mata kegembiraan membanjiri kelopak mata Kluivert yang menjadi pencetak gol tunggal di laga memorable tersebut. Trofi Liga Champion pun menjadi penghuni rak lemari juara de Amsterdammers, julukan Ajax.

Keperkasaan Ajax atas AC Milan di laga tersebut sukses menahbiskan Kluivert sebagai salah satu pemain termuda yang pernah mencetak gol di final Liga Champions. Berawal dari final Liga Champions 1995 itulah cerita epic kehebatan seorang Kluivert tertulis di berlembar-lembar buku sejarah sepak bola dunia.

30 tahun sudah cerita heroik Kluivert itu berlalu. Kini, semua publik pecinta sepak bola Indonesia ingin mengulang kembali cerita kehebatan pria kelahiran 1 Juli 1976 di lapangan hijau.

Bukan sebagai pemain tetapi sebagai pelatih Merah Putih. Jika melihat track record Kluivert selama ini, asa untuk kembali melihat kejeniusannya bukan datang tiba-tiba. Publik Stadion Camp Nou di Barcelona bisa berkisah banyak kedigdayaan seorang Kluivert sebagai striker oportunis.

Sejak menginjakkan kaki di kompetisi La Liga Spanyol tahun 1998, sepakan kaki dan tandukan Kluivert sukses menceploskan lebih dari 120 gol dan membantu Blaurgana-julukan Barcelona-menambah trofi, termasuk La Liga dan Copa del Rey.

Publik Catalan pun tak perlu waktu lama untuk menyematkan sosok idola Camp Nou. Ujung tombak berjuluk “Pantera Negra’ itu sukses menorehkan namanya sebagai salah satu striker tersubur bagi Barcelona.

Tak cukup di Barcelona. Ketajaman seorang Patrick Kluivert juga ikut dirasakan Liga Inggris. Warsa 2004, Kluivert merambah salah satu liga kompetitif di daratan Eropa itu dengan berseragam Newcastle United. Bermain dengan legenda Timnas Inggris Alan Shearer, Kluivert sukses membukukan 13 gol dan 2 assist di klub yang bermarkas di Stadion James' Park itu.

Kalau berbicara track record di level klub dan Timnas Belanda, kehebatan Kluivert mungkin tak perlu diperdebatkan dengan berbusa-busa. Kesimpulan sebagai striker tajam memang layak disandangnya. Tapi peran sebagai pemain dan pelatih tentu berbeda.

Di level kepelatihan, belum ada prestasi yang bisa membuat Kluivert layak membusungkan dada. Dari sekian sepak terjangnya sebagai peracik strategi, mungkin hanya kursi asisten pelatih Timnas Belanda tahun 2014 yang bisa dibilang sedikit mentereng.

Lainnya, karier kepelatihannya sebagai pelatih Klub AZ Alkmaar, pelatih Timnas Curacao, serta asisten pelatih Timnas Kamerun masuk kategori ‘biasa-biasa’ saja untuk tidak mengatakan gagal.

Keputusan sudah dibuat. Untuk sementara mari kita sudahi perdebatan soal kemampuan Kluivert sebagai juru taktik. Faktanya Kluivert saat ini telah diberi amanan untuk memimpin Timnas Indonesia berlaga di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Yang terdekat adalah melawat ke kandang Australia Maret 2025.

Mari kita berikan waktu dan juga stok kesabaran kepada Kluivert dan timnya untuk melanjutkan cerita hebatnya di lapangan hijau bersama Merah Putih. Semoga momen bersejarah kehebatan Kluivert di Stadion Ernst-Happel, Wina bisa kembali tersaji di Australia nanti.

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment