- Anggota ASPAI Se-Indonesia Uji Kompetensi Budidaya Anggur
- Mengintip Cara Anak Mengakrabi Kaki Seribu di Pemakaman
- 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer (1925-2025): Petani dan Biografi
- Pagar
- Mau Kuliah Gratis? Beasiswa Bank Indonesia 2025 Telah Dibuka, Ini Syaratnya!
- Air Terjun Weekacura, Hidden Gem di Sumba yang Punya Pesona Memanjakan Mata
- DWP Kemenkop dan LPDB Gelar Sosialisasi Perkoperasian dan Akses Pembiayaan Dana Bergulir di Cirebon
- Menakar Kunci Sukses Swasembada Pangan
- Patrick Pantera Negra Kluivert dan Memori Stadion Ernst Happel
- Pangan, Gizi dan Harapan
Patrick Pantera Negra Kluivert dan Memori Stadion Ernst Happel

Wahyono
Redaktur porosbumi.com
Baca Lainnya :
- Liverpool vs Man City, Laga Bergengsi Tim Papan Atas Liga Inggris0
- Daniel Dubois Pertahankan Gelar IBF 22 Februari 2025, Ini Dia Calon Lawannya0
- Ditahan Imbang Feyenoord Setelah Unggul 3 Gol, Manchester City Dicemooh Fans 0
- Liga Champions: Man City Kembali Terpuruk, Arsenal dan Bayern Munich Mendominasi0
- Duel Canelo Versus Jake Paul: “1000% Akan Terjadi”0
SALAH satu momen terbaik sejarah
sepak bola hadir di Stadion Ernst-Happel, Wina Austria. Ajax Amsterdam sang
“David’ sukses mengangkangi sang ‘Goliath’ AC Milan di partai puncak Final Liga
Champions 1995. Sebiji gol Ajax menghentikan ambisi AC Milan untuk menambah
gelarnya di kompetisi paling bergengsi antar klub di benua Biru itu.
Begitu peluit panjang dibunyikan sang pengadil Ion
Crăciunescu dari Rumania, air mata kegembiraan membanjiri kelopak mata Kluivert
yang menjadi pencetak gol tunggal di laga memorable tersebut. Trofi Liga
Champion pun menjadi penghuni rak lemari juara de Amsterdammers, julukan Ajax.
Keperkasaan Ajax atas AC Milan di laga tersebut sukses
menahbiskan Kluivert sebagai salah satu pemain termuda yang pernah mencetak gol
di final Liga Champions. Berawal dari final Liga Champions 1995 itulah cerita
epic kehebatan seorang Kluivert tertulis di berlembar-lembar buku sejarah sepak
bola dunia.
30 tahun sudah cerita heroik Kluivert itu berlalu. Kini,
semua publik pecinta sepak bola Indonesia ingin mengulang kembali cerita
kehebatan pria kelahiran 1 Juli 1976 di lapangan hijau.
Bukan sebagai pemain tetapi sebagai pelatih Merah Putih.
Jika melihat track record Kluivert selama ini, asa untuk kembali melihat
kejeniusannya bukan datang tiba-tiba. Publik Stadion Camp Nou di Barcelona bisa
berkisah banyak kedigdayaan seorang Kluivert sebagai striker oportunis.
Sejak menginjakkan kaki di kompetisi La Liga Spanyol tahun
1998, sepakan kaki dan tandukan Kluivert sukses menceploskan lebih dari 120 gol
dan membantu Blaurgana-julukan Barcelona-menambah trofi, termasuk La Liga dan
Copa del Rey.
Publik Catalan pun tak perlu waktu lama untuk menyematkan
sosok idola Camp Nou. Ujung tombak berjuluk “Pantera Negra’ itu sukses
menorehkan namanya sebagai salah satu striker tersubur bagi Barcelona.
Tak cukup di Barcelona. Ketajaman seorang Patrick Kluivert
juga ikut dirasakan Liga Inggris. Warsa 2004, Kluivert merambah salah satu liga
kompetitif di daratan Eropa itu dengan berseragam Newcastle United. Bermain
dengan legenda Timnas Inggris Alan Shearer, Kluivert sukses membukukan 13 gol
dan 2 assist di klub yang bermarkas di Stadion James' Park itu.
Kalau berbicara track record di level klub dan Timnas
Belanda, kehebatan Kluivert mungkin tak perlu diperdebatkan dengan
berbusa-busa. Kesimpulan sebagai striker tajam memang layak
disandangnya. Tapi peran sebagai pemain dan pelatih tentu berbeda.
Di level kepelatihan, belum ada prestasi yang bisa membuat
Kluivert layak membusungkan dada. Dari sekian sepak terjangnya sebagai peracik
strategi, mungkin hanya kursi asisten pelatih Timnas Belanda tahun 2014 yang
bisa dibilang sedikit mentereng.
Lainnya, karier kepelatihannya sebagai pelatih Klub AZ
Alkmaar, pelatih Timnas Curacao, serta asisten pelatih Timnas Kamerun masuk
kategori ‘biasa-biasa’ saja untuk tidak mengatakan gagal.
Keputusan sudah dibuat. Untuk sementara mari kita sudahi
perdebatan soal kemampuan Kluivert sebagai juru taktik. Faktanya Kluivert saat
ini telah diberi amanan untuk memimpin Timnas Indonesia berlaga di putaran
ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Yang terdekat adalah melawat ke
kandang Australia Maret 2025.
Mari kita berikan waktu dan juga stok kesabaran kepada
Kluivert dan timnya untuk melanjutkan cerita hebatnya di lapangan hijau bersama
Merah Putih. Semoga momen bersejarah kehebatan Kluivert di Stadion
Ernst-Happel, Wina bisa kembali tersaji di Australia nanti.
