- AHY: Indonesia Kaya Potensi Ekraf yang Bisa Tingkatkan Perekonomian
- Macan Tutul Jawa Puncak Predator di TN Ujung Kulon
- 5 Produk UMKM yang Punya Potensi Besar Ekspor ke Inggris
- Hub UMK Jakarta Raya Wujud Kontribusi PLN Dalam Pemberdayaan Ekonomi Lokal
- Presiden Prabowo Dorong Swasembada Pangan dan Ekonomi Biru Lewat Perikanan Budidaya
- Manfaatkan Energi Matahari, Petani Kopi Cuan Jutaan
- Kaktus Duri Menyengat, Kulit Glowing Sehat Terlihat!
- Kembalinya Candi Lumbung ke Desa Sengi
- Susu: Sapi dan Sastra
- Liverpool vs Man City, Laga Bergengsi Tim Papan Atas Liga Inggris
Senandung Merdu Sampe, Alat Musik Petik Tradisional Masyarakat Dayak, Kalimantan
Random Video
Senandung merdu Sampe kala menjejakkan kaki di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, mengingatkan saya pada musik Batanghari Sembilan di Sumatera Selatan, yang menggunakan gitar tunggal. Tak hanya cara memainkan yang mirip, nada-nada yang dilantunkan pun sama, yakni dipadukan secara pentatonis, mirip gamelan atau ketukan perkusi yang ritmis dan agak monoton, baik melodi maupun harmoni.
Sampe sendiri adalah salah satu alat musik tradisional suku Dayak di Kalimantan. Sampe dalam bahasa Dayak diartikan “memetik dengan jari”. Sama seperti namanya, alat musik ini di mainkan dengan cara dipetik. Bentuk dari Sampe ini sama seperti gitar, namun memiliki gagang yang pendek. Selain itu, senar yang digunakan biasanya hanya menggunakan 3 – 4 senar.
Sampe ini awalnya hanya menggunakan senar dari serat pohon enau, namun seiring dengan perkembangannya, senar yang digunakan adalah kawat kecil. Salah satu keunikan pada Sampe ini adalah bagian ujung Sampe yang dihiasi dengan ukiran yang menjadi ciri khas suku Dayak, yaitu kepala burung enggang.
Hampir semua suku Dayak di Kalimantan menggunakan alat musik satu ini untuk pelengkap acara adat mereka. Namun setiap sub suku Dayak memiliki penamaan yang berbeda - beda seperti, Sampe’,sape’, sempe, dan kecapai.