- Lakon Pandawa Nawasena: Tradisi Wayang Orang dalam Sentuhan Lintas Generasi
- Jejak Megalitik Pasemah: Ruang Sakral dan Warisan Leluhur
- Deklarasi Sira, Satu Suara Pemuda Adat untuk Para Pemimpin Dunia
- Mendes Buka Serentak 1.000 Musdesus, Susun Proposal Bisnis Untuk Pengajuan Modal ke Himbara
- Indonesia Lumbung Pangan Dunia: Bukan Hanya Beras, Bahan Pokok Lainnya Juga Sudah Tercukupi
- Masyarakat Adat Suku Taa Mendesak Perusahaan Sawit Tinggalkan Wilayah Adat di Sulawesi Tengah
- Seminar Nasional di UNY Bahas Pembaruan Hukum Acara Pidana
- Menteri Kehutanan Bahas Konservasi Badak dan Ekowisata dengan Edge Group dan Dr Niall McCann
- Strategi Bijak Berinvestasi Emas
- LindungiHutan Perkuat Peran Petani dalam Program Penghijauan dan Ketahanan Iklim
Sepakat Tambah Luas Tanam, Pemprov Jateng Ditarget 2,3 Juta Hektare
.jpg)
SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah berkomitmen mendukung program swasembada pangan, yang dicanangkan
Presiden RI Prabowo Subianto. Kesungguhan ini, diwujudkan dengan
penandatanganan deklarasi kesepakatan peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT), di
mana target luas tanam pada 2025 mencapai 2,3 juta hektare.
Komitmen tersebut ditegaskan Pj Gubernur Jawa Tengah Nana
Sudjana, pada rakor pencapaian swasembada pangan, Kamis (16/1/2025), di
Ghradika Bhakti Praja. Acara tersebut dihadiri Sekretaris Ditjen Tanaman pangan
Ahmad Musyafak, Aster Kasdam IV/ Diponegoro Kolonel infanteri Lukman Hakim, 17
bupati, dan kepala OPD terkait.
Nana mengungkapkan, sebagai daerah penumpu pangan nasional,
target itu dipandang sebagai sebuah tantangan yang harus dituntaskan. Meski
beberapa halangan seperti musim kemarau, hama hingga persoalan pasokan air dan
saluran irigasi yang memerlukan solusi segera.
Baca Lainnya :
- Mentan Tegaskan Akan Cabut Izin Distributor yang Jual Pupuk di Atas HET 0
- Wamentan Dorong Masyarakat untuk Budidaya Sarang Burung Walet0
- KKP Beri Kemudahan Urus Sertifikat Kelaikan Kapal Perikanan 0
- Petani Sawit di Lebak Wujudkan Ketahanan Pangan dengan Padi Gogo0
- Bupati Rembang Ingatkan Petani Waspadai Cuaca Ekstrem pada Musim Tanam I0
“Kalau kita mau pasti mampu. Tapi kami melihat kesungguhan
dari Kementan, ini memacu kami untuk melakukan langkah peningkatan peningkatan
pertanian untuk swasembada pangan,” tuturnya,
Untuk itu, Nana meminta jajarannya tidak setengah hati,
menuntaskan target yang telah diberikan. Apalagi, Kementerian Pertanian telah
memberi bantuan berupa alat mesin pertanian (Alsintan) sebanyak 7.689 unit,
pupuk bersubsidi, dan bantuan lainnya.
“Sinergi juga kita jalin dengan TNI yang mendukung
swasembada padi, dan Polri yang mendukung swasembada jagung, untuk melaksanakan
Luas Tambah Tanam ini. Harapannya, swasembada pangan dapat tercapai,” imbuhnya.
Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI Ahmad Musyafak
mengatakan, pihaknya berkomitmen memberi bantuan untuk mendukung program
tersebut. Ia menyebut, sejak 2024 bantuan berupa alsintan telah diberi kepada
Jateng untuk dapat mencapai LTT.
“Target luas tanam di 2025 untuk seluruh wilayah di
Indonesia adalah 20 juta hektare. Untuk Jawa Tengah sekitar 2,3 juta hektare.
Ini adalah target yang harus kita kejar bersama, untuk mewujudkan swasembada di
Jawa Tengah,” urainya.
Sementara itu, produksi beras bagi Jawa Tengah ditarget
sebanyak 11.809.340 ton, pada 2025. Untuk mendukung hal tersebut Kementan juga
akan bekerja sama dengan Kementerian PUPR untuk perbaikan infrastruktur
irigasi.
Selain itu, pihaknya juga memberikan kemudahan bagi para
petani untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat atau KUR super mikro dan mikro yang
tanpa agunan. Di Jateng realisasi KUR 2024 sebesar Rp11,85 triliun dari target
Rp8,69 triliun, yang dikucurkan kepada 279.870 debitur, dari sektor pertanian.
“Untuk perbaikan irigasi Jateng sebanyak 99.774,47 hektare.
Terdiri dari irigasi bendungan, rehabilitasi kewenangan pusat, rehabilitasi
irigasi kewenangan daerah dan P3TGAI,” paparnya.
Terkait alokasi pupuk bersubsidi, Kementan menyediakan
sebanyak 1,38 juta ton atau setara Rp6,74 triliun. Regulasi distribusi pun
sudah disederhanakan. Untuk mengakses cukup dengan KTP, tidak perlu Kartu Tani.
“Kita akan kawal agar pupuk sampai ke petani tepat waktu,
tempat jumlah semua harus ikut mengawal. Jangan sampai yang sudah dialokasikan
penyerapannya tidak maksimal,” pungkas Musyafak. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)
