SEMARANG - Sebanyak 15 jurnalis muda dan anggota pers mahasiswa dari berbagai media di Jawa Tengah (Jateng) resmi terpilih untuk mengikuti Media Fellowship Jurnalisme Peduli Pesisir Jawa Tengah. Program ini diinisiasi oleh WALHI bersama Yayasan Humanis Indonesia melalui program FOCUS, sebagai upaya memperkuat kesadaran kritis terhadap isu-isu pesisir yang semakin mendesak.

Setelah melewati proses seleksi ketat selama dua bulan, panel juri yang terdiri dari jurnalis senior dan aktivis lingkungan akhirnya memilih 15 peserta berdasarkan kualitas proposal, relevansi isu, dan komitmen mereka terhadap jurnalisme berbasis lingkungan terkait dengan isu-isu krisis iklim di Jawa Tengah.

Selama program ini, para peserta akan mendapatkan pendalaman materi melalui workshop intensif, mentoring bersama jurnalis senior, serta pendampingan substansi liputan di tiga kawasan pesisir penting di Jawa Tengah: Tambakrejo (Semarang), Bedono (Demak), dan Batang.

Baca Lainnya :

• Kebun REL, Tempat Asyik untuk Nongkrong dan Belajar Menanam Buah-Buahan 0
• KAI Daop 8 Pelajari Media Percontohan Pembelajaran Pencegahan Krisis Planet0
• Menelisik Peran Penting Burung Liar Bagi Ekosistem Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu Riau0
• Revisi UU 41 Tahun 1999 Angin Segar Bagi Tata Kelola Kehutanan Indonesia0
• Walhi Laporkan 47 Perusahaan Perusak Lingkungan ke Kejaksaan Agung0

Melalui fellowship ini, para jurnalis akan mengembangkan karya-karya jurnalistik berbasis data dan human interest yang bertujuan mengetuk kesadaran masyarakat tentang pentingnya menyelamatkan ekosistem pesisir. Peserta juga akan bekerja sama dengan komunitas muda pesisir untuk memperluas jangkauan advokasi lingkungan melalui media kampanye dan jurnalisme warga.

Fellowship ini merupakan bagian dari gerakan "Jaga Pesisir, Jaga Urip Wong Jateng", mengingat kondisi kritis pesisir di Jawa Tengah yang tengah menghadapi tantangan besar akibat abrasi, reklamasi, pembangunan infrastruktur tak ramah lingkungan, hingga krisis iklim.

"Kami berharap para peserta dapat menjadi ujung tombak dalam menyuarakan krisis pesisir yang selama ini kurang mendapat perhatian. Media memiliki kekuatan untuk menggerakkan perubahan, dan fellowship ini adalah langkah nyata untuk memperkuat suara-suara dari pesisir," ujar Fahmi Bastian, Direktur WALHI Jawa Tengah.

Kegiatan pendalaman akan berlangsung pada 9–11 Mei 2025 dalam bentuk workshop interaktif yang mempertemukan jurnalis, mentor, komunitas muda pesisir, serta pegiat advokasi lingkungan.

Media Fellowship ini bukan hanya program pelatihan biasa, melainkan sebuah gerakan kolaboratif antara jurnalis, komunitas muda, dan masyarakat luas untuk bersama-sama menjaga pesisir dan menjaga masa depan Jawa Tengah.

Berikut adalah daftar peserta terpilih:

1. Petricia Putri Marricy (LPM Hayamwuruk)
2. Fadila Intan Qudstia (Joglo Jateng)
3. Titis Anis Fauziyah (Kompas.com)
4. Aghits Azka Aghnia (BPPM Balairung UGM)
5. Retno Setiyowati (BP2M Universitas Negeri Semarang)
6. Bahtiar Dwi Susanto (Freelance/Fotoblogger)
7. Sabrina Mutiara Fitri (Kompas.com)
8. Iwan Arifianto (Tribun Jateng)
9. Fitroh Nurikhsan (Solopos)
10. Rizqika Ramadhan (BPPM Balairung UGM)
11. Nazhira Khairunnisa (Urban Citizenship Academy/Kota Kita)
12. Praditya Wibisono (Serat.id)
13. Ulil Albab Alshidqi (Serat.id)
14. Rezanda Akbar Dewandasurya (Tribun Jateng)
15. Fikri Thoharudin (Radar Kudus)