Alasan PM India Modi Tak Hadiri KTT ASEAN: Kaitan dengan Trump?

By PorosBumi 30 Okt 2025, 07:24:23 WIB Jagat
Alasan PM India Modi Tak Hadiri KTT ASEAN: Kaitan dengan Trump?

NEW DELHI - Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengejutkan banyak pihak dengan ketidakhadirannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia. Tradisi Modi yang jarang absen dalam pertemuan penting semacam ini menjadi sorotan, terutama karena alasan yang dilaporkan terkait dengan hubungan India dengan Amerika Serikat.

Beberapa pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya telah memberikan informasi kepada Bloomberg mengenai alasan di balik keputusan ini. Ketidakhadiran Modi tidak terlepas dari keengganannya untuk bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump.

Alasan utamanya adalah kekhawatiran Modi bahwa Trump mungkin akan mengangkat isu sensitif terkait Pakistan selama pertemuan tersebut. Hubungan antara India dan Pakistan sudah lama dikenal tegang, dan keterlibatan AS pada Pakistan menambah kompleksitas situasi.

Baca Lainnya :

Sejak beberapa waktu lalu, Trump telah mengklaim perannya sebagai mediator dalam gencatan senjata antara India dan Pakistan, yang terjadi pada Mei lalu. India, di sisi lain, secara konsisten membantah klaim tersebut. Hal ini menjadi titik rawan bagi Modi, menjelang pemilihan negara bagian Bihar yang akan berlangsung pekan depan. Ada kekhawatiran bahwa komentar Trump tentang Pakistan bisa menjadi senjata bagi lawan politiknya, merugikan citra dan peluang partai Modi, Bharatiya Janata Party (BJP).

Tidak dapat dipungkiri bahwa ketidakhadiran Modi di KTT ASEAN memiliki dampak yang lebih luas. Hubungan antara India dan AS sendiri sudah mulai memburuk, terutama setelah Trump memberlakukan tarif masif sebesar 50 persen terhadap produk-produk India pada Agustus lalu. Tindakan ini menguncinya dalam ketegangan yang berkepanjangan, terutama mengenai keputusan India untuk mengimpor minyak dari Rusia.

Di tengah kondisi ini, masih belum ada respon resmi dari pihak India terkait laporan ketidakhadiran Modi. Namun, perhatian media internasional terus meningkat, terutama menyusul klaim Trump yang menyatakan bahwa dia layak menerima Nobel Perdamaian untuk perannya dalam meredakan ketegangan antara kedua negara bersenjata nuklir tersebut. Bahkan, Pakistan pernah menominasikan Trump untuk penghargaan tersebut pada Juni lalu.

Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan, Trump juga menegaskan bahwa dia mencegah potensi perang nuklir melalui taktik negosiasi perdagangan. “Saya telah memberi tahu Perdana Menteri Modi dan Marsekal Lapangan Pakistan bahwa kita tidak akan berdagang jika Anda berperang,” ujar Trump dalam sebuah acara di Tokyo, menegaskan pentingnya diplomasi dalam konflik yang berkepanjangan ini.

Dalam konteks pemilihan mendatang, Modi tidak hanya mempertahankan citranya tetapi juga berusaha mendukung stabilitas politik di dalam negeri. Ketidakpastian dari hasil diskusi internasional, terutama terkait Pakistan, diperkirakan bisa disalahartikan oleh lawan politiknya dan digunakan untuk menyerang citra BJP di mata publik.

Dengan latar belakang ini, Modi mungkin merasa bahwa kehadiran di KTT ASEAN akan menambah lebih banyak kerumitan ketimbang manfaat. Menghadapi tantangan domestik yang kian mendesak, keputusan harus diambil dengan bijaksana. Perhatian dunia kini tertuju pada bagaimana India akan menavigasi hubungan internasionalnya di masa depan, terutama menjelang pemilu penting yang bisa menentukan arah politiknya ke depan.

Meski ketidakhadiran ini mengecewakan, situasi ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika politik global dan pengaruhnya terhadap kebijakan domestik. KTT ASEAN yang dihadiri oleh pemimpin-pemimpin lain di Asia Tenggara akan tetap menjadi platform penting bagi dialog dan kerja sama di kawasan, meskipun India tidak berpartisipasi dalam pertemuan kali ini.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment