BRIN-UNISBA Riset Karakterisasi Sumber Daya Geologi dan Pemanfaatan Mineral Ikutan

By PorosBumi 04 Jun 2025, 06:33:47 WIB Sains
BRIN-UNISBA Riset Karakterisasi Sumber Daya Geologi dan Pemanfaatan Mineral Ikutan

BANDUNG - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Sumber Daya Geologi (PRSDG) bersama Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung (UNISBA), menandatangani naskah perjanjian kerja sama riset karakterisasi sumber daya geologi dan pemanfaatan mineral ikutan, di UNISBA, Bandung, Rabu (28/5).

Kepala PRSDG BRIN, Iwan Setiawan, mengatakan, peradaban manusia tidak terlepas dari kebutuhan bahan baku alam berupa logam. “Logam yang dibutuhkan pada era sekarang adalah logam sebagai katalis untuk meningkatkan performance dari material maju untuk diaplikasikan dalam industri teknologi yang ramah lingkungan atau energi hijau,” kata Iwan.

Perkembangan teknologi yang pesat membutuhkan ketersediaan logam untuk memenuhi kebutuhan industri maju dalam negeri, terutama electric vehicles, motor listrik, permanent magnet, baterai, dan seterusnya.

Baca Lainnya :

Unsur logam yang dimaksud adalah logam kritis, yaitu logam yang sangat dibutuhkan oleh industri strategis nasional, pertahanan keamanan, memberikan dampak ekonomi yang signifikan, dan belum ada substitusinya. "Mineral-mineral tersebut memiliki risiko tinggi ketersediaannya karena banyak faktor, dari yang sifatnya lokal berupa kebijakan negara produsen hingga politik global,” jelasnya.

Menurut Keputusan Menteri ESDM No 296.K/MB.01/MEM.B/2023, terdapat 47 unsur logam kritis. Unsur-unsur tersebut umumnya merupakan ikutan dari komoditas mineral utamanya, seperti pada endapan bauksit selain Al, terdapat V, Ti, Gal; pada logam Ni, terdapat unsur ikutan Co dan Cr, dst. “Logam terdapat di permukaan dan di bawah permukaan bumi karena proses geologi yang kompleks,” imbuh Iwan.

Dirinya menegaskan untuk mengembangkan teknologi yang berkesesuaian dengan karakteristik endapan logam kritis pada sedimen pasir kuarsa dibutuhkan kolaborasi multisektor, di antaranya lembaga riset, perguruan tinggi, dan industri terkait.

“PRSDG BRIN memberikan kontribusi keterlibatan periset ahli di bidang geologi dan pengolahan mineral. UNISBA menyediakan periset pengolahan mineral, pertambangan, metalurgi, dan mahasiswa. Dan PT Timah menyediakan tim eksplorasi dan pengolahan, juga mendukung finansial selama kegiatan riset,” tegas Iwan.

Dia berharap, kolaborasi menghasilkan model karakteristik endapan pasir silika pembawa logam V, Ti, Fe, Si, dan REE dari endapan pasir silika by product PT Timah atau endapan sedimen di sekitarnya. Serta, teknologi pengolahan yang dapat diimplementasikan di industri. “Semua output yang dihasilkan dari kegiatan kolaborasi ini adalah milik bersama, seperti publikasi, paten, lisensi, dan kekayaan intelektual lainnya,” tuturnya.

 

 

 

Dekan Fakultas Teknik UNISBA, Dzikron, menyampaikan bahwa pihaknya siap menyediakan periset pengolahan mineral, pertambangan, metalurgi, dan mahasiswa. Dia menilai kerja sama ini akan sangat baik dalam rangka riset karakterisasi sumber daya geologi dan pemanfaatan mineral ikutan.

Senada, Wakil Dekan III UNISBA, M. Rahman Ardiansyah, mengungkapkan latar belakang kerja sama antara Fakultas Teknik UNISBA dengan BRIN diawali kesamaan visi dan misi kedua pihak, yaitu terkait penelitian.

“Di Fakultas Teknik UNISBA, banyak sekali mahasiswa yang membutuhkan pengalaman-pengalaman studi lanjut di lapangan. Sedangkan di BRIN ada peluang untuk melakukan penelitian tersebut sehingga terjadilah kerja sama ini yang diharapkan bisa saling menguntungkan,” jelas Rahman.

Dia menuturkan kerja sama ini membuka peluang kerja sama selanjutnya. Tidak hanya program studi Teknik Pertambangan, tetapi ada juga program studi Teknik Industri. “Ke depan tidak hanya di Teknik Pertambangan tetapi juga di industrialisasinya. Sehingga, seluruh sumber daya alam dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat sesuai amanah UUD Negara Republik Indonesia 1945, Pasal 33 ayat 3,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Program Studi Teknik Pertambangan UNISBA, Yunus Ashari, menerangkan bahwa kolaborasi diperlukan untuk bisa maju bersama. “Fakultas teknik khususnya Teknik Pertambangan UNISBA ingin kolaborasi sebanyak mungkin, baik dengan industri maupun lembaga litbang di Indonesia, maupun di luar negeri agar bisa berkembang menyongsong teknologi yang semakin maju,” ungkapnya.

Dirinya berharap adanya perluasan kerja sama. Selain menghasilkan keluaran berupa jurnal bereputasi tinggi baik nasional maupun internasional, juga memberikan kemajuan untuk tenaga pengajar dan para mahasiswa akan lebih berpengalaman untuk masa depan. (mg, kg:ed: tnt)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment