- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Jelang Nataru 2024/2025, Pertamina Pastikan Kebutuhan Energi Nasional Aman
JAKARTA – PT Pertamina (Persero)
pastikan ketersediaan energi nasional jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru
2025 (Nataru), dalam kondisi aman. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius
Mantiri mengatakan, untuk kesiapan Nataru Pertamina telah membentuk Satuan
Tugas (Satgas) Nataru yang akan beroperasi mulai 16 Desember 2024 hingga 9
Januari 2025.
Simon menegaskan, seluruh Pertamina Group baik Subholding
dan Anak Perusahaan Services berkomitmen ikut berperan aktif menghadapi Nataru
dan menjaga ketahanan energi nasional, agar kebutuhan masyarakat dapat
terpenuhi. “Pertamina telah melakukan antisipasi dan proyeksi peningkatan
kebutuhan energi, termasuk peningkatan cadangan stok BBM, LPG dan Avtur dijaga
di level aman, seluruh infrastruktur disiagakan,” terang Simon saat konferensi
pers di Kementerian BUMN, Jakarta, 9 Desember 2024.
Menurut Simon, kebutuhan Gasoline (BBM) selama periode
Satgas diperkirakan meningkat sekitar 5% dibanding rerata normal, sedangkan
Gasoil (solar) diprediksi turun sekitar 3,3% karena adanya pembatasan
operasional kendaraan angkutan barang atau truk. Sementara kebutuhan LPG untuk
konsumsi rumah tangga selama periode Satgas diprediksikan mengalami kenaikan
sekitar 2,7% dibanding rerata normal.
Baca Lainnya :
- Mengapa Rezim Assad Runtuh di Suriah dan Terjadi Begitu Cepat0
- Menjadikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) Sebagai Budaya Dalam Keseharian 0
- AHY Tegaskan Pemerintah Terus Tingkatkan Kenyamanan Transportasi Publik0
- Menelisik Jejak Jenderal Amerika Pimpin Perang Dunia II dari Bumi Papua0
- TERRY FOX, Pahlawan Penderita Kanker Inisiator Marathon of Hope0
Simon menambahkan, Pertamina telah menyiagakan 7.786 SPBU,
6.802 Pertashop, 414 SPBUN, 55 SPBB, 6.478 Agen LPG, 754 SPBE dan 156 Agen
Minyak Tanah untuk memastikan distribusi lancar dan aman. Selama masa Satgas,
Pertamina juga melakukan peningkatan layanan di jalur potensial meliputi jalur
tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama.
Fasilitas yang disiapkan meliputi SPBU Siaga, Agen LPG
Siaga, Agen Mitan Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Motorist, Mobil tangki stand
by, dan Serambi MyPertamina. “Pertamina juga telah melakukan antisipasi
terhadap terjadinya bencana dengan mempersiapkan Tim Tanggap Darurat Bencana di
masing-masing Regional,” ujar Simon.
Pertamina juga melakukan optimalisasi pemanfaatan
digitalisasi supply chain melalui command center bernama Pertamina Digital Hub.
“Sistem ini dapat monitoring penyaluran BBM dan LPG seluruh Pertamina Group
yang terintegrasi selama masa Nataru, sehingga kebutuhan energi dapat dijangkau
masyarakat, kualitas dan kuantitas BBM dan LPG yang disalurkan dipastikan tepat
kuantiti dan kualitas sesuai standar yang berlaku,” tegas Simon.
Selain itu, lanjut Simon, dukungan dari Pertamina Group
untuk menghadapi Nataru 2024 juga disiapkan langkah-langkah strategis lain.
Diantaranya pada sektor transportasi udara, Simon mengatakan sesuai yang
diamanahkan pemerintah, Pertamina menurunkan harga Avtur selama periode
Desember di 19 bandara
“Pertamina berkontribusi menurunkan harga Avtur di 19 lokasi
Bandar Udara prioritas. Pelita Air juga akan menyediakan 200,952 kapasitas
kursi penerbangan atau naik 44% untuk melayani 16 rute penerbangan domestik,
untuk mendukung kebutuhan Nataru,” pungkas Simon.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi
energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus
mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable
Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan
Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi
Pertamina. (rel)