- KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Asal Malaysia di Selat Malaka
- Dari Pesisir Nusa Lembongan, PLN Bangun Kemandirian Ekonomi Melalui Rumput Laut
- Beras!
- BRIN Manfaatkan Drone LiDAR Pantau Keberhasilan Konservasi Hutan Mangrove
- Greenpeace Dukung Kongres Dunia Pertama Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal dari Tiga Kawasan Hutan
- Tentang Sorgum dan Terigu
- Sebaran Kawasan Transmigrasi
- Pengembangan Tempat Wisata Religi di TN Ujung Kulon, Merangkai Sejarah dan Kelestarian Alam
- KKI Karangsambung Jadi Laboratorium Mahasiswa Universitas Jember Memahami Geodiversitas
- Serapan Beras Lokal Periode Jan–Mei Tertinggi Selama 57 Tahun, Tembus 2,3 Juta Ton
Kemenag Karanganyar Borong Juara di Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
(1).jpg)
KARANGANYAR – Dua Penyuluh Agama
Islam yang berdedikasi di akar rumput, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten
Karanganyar mengukir sejarah dan memborong dua juara, yaitu Herawati Suyatno
Putri, S.H.I., S.H. dan Kambali, S.Sos.I.
Keduanya membuktikan bahwa kerja sunyi bisa berbuah prestasi
gemilang dengan menerima penghargaan bergengsi Penyuluh Agama Islam Award
tingkat Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah 2025, pada 14 Mei 2025.
Dengan pendekatan yang menyentuh hati dan inovasi yang
menyentuh nurani, Herawati sukses menyabet Juara 1 kategori Inisiasi Dini
Pencegahan Korupsi melalui “Geber Bangku” (Generasi Bersih Bangsa Kuat).
Baca Lainnya :
- Dermaga Apung: Solusi Cerdas Atasi Pasang Surut Laut Indonesia? Ini Faktanya!0
- Pesan dari Galaksi Sebelah0
- Perpustakaan: Biografi dan Birokrasi0
- Siswa SMP Insan Cendekia Madani Tangsel Berlatih Teknik Bertahan Hidup di Alam Terbuka 0
- Mahasiswa UMN Dikenalkan Oseanografi dan Jurnalistik Sains di BRIN0
Di tengah tantangan moral dan krisis keteladanan, Herawati
hadir membawa angin segar melalui edukasi antikorupsi sejak dini di kalangan
pelajar dan masyarakat. Ia membumikan nilai kejujuran dan integritas lewat
Majelis Taklim, forum komunitas, Karangtaruna, Sekolah, Madrasah Diniyah, Taman
Pendidikan Al-Qur’an hingga media digital dakwah yang disambut antusias.
“Prestasi ini adalah buah dari kerja bersama, semangat
pelayanan, dan cinta terhadap umat. Saya percaya, perubahan besar dimulai dari
hal kecil yang dilakukan dengan cinta dan konsistensi,” ujar Herawati penuh
haru saat menerima penghargaan.
Begitu halnya dengan Kambali yang juga mencatat prestasi
luar biasa dengan menjadi Juara 1 kategori Pendampingan Kelompok Rentan
Disabilitas Sensorik Netra. Ia dikenal luas karena keberaniannya menyentuh
sisi-sisi kehidupan yang kerap terabaikan.
Yang dilakukan Kambali yakni pendampingan keagamaan kepada
masyarakat disabilitas netra sensorik dengan dakwah yang penuh empati dan
memberdayakan. Bagi Kambali, penyuluh bukan sekadar menyampaikan ceramah,
tetapi menyambung harapan bagi mereka yang nyaris tak terdengar.
Ajang ini menjadi bukti nyata bahwa para Penyuluh Agama
Islam bukan sekadar penggerak spiritual, tapi juga ujung tombak perubahan
sosial. Dedikasi Herawati dan Kambali ini menjadi inspirasi bagi ribuan
Penyuluh Agama lain di Jawa Tengah dan Indonesia, bahwa dakwah yang menyentuh
kehidupan nyata mampu mengubah wajah masyarakat dari pinggiran.
Dengan torehan ini, Herawati dan Kambali bukan hanya membawa
pulang penghargaan, tapi juga membawa pulang harapan: bahwa masa depan dakwah
Islam yang transformatif, solutif, dan membumi masih terus menyala. (benni
setiawan)
