- Pandutani Jajaki Kerja Sama dengan Perusahaan Eskavator Terbesar Asal China, PT Sany Perkasa
- JPO I Gusti Ngurah Rai Meningkatkan Kenyamanan Penumpang dan Aksesbilitas Bandara
- Menko AHY Dorong Digitalisasi dan Optimasi Bandara
- Menkop Resmikan Destinasi Wisata Bukit Manik Indonesia di Bogor
- Kemenkop Siap Fasilitasi Gakoptindo Jalin Kerja Sama dengan BGN Untuk Masuk Program MBG
- Mendes: Tidak Boleh Kurang, 20 Persen Dana Desa Digunakan Untuk Ketahanan Pangan
- Kejar Swasembada Pangan, Mentan dan Kapolri Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektare di 19 Provinsi
- Laporan Konflik Agraria Sepanjang 2024
- BRIN dan IRD Prancis Teliti Dampak Perikanan Rumpon Tuna Sirip Kuning
- Rekor Baru Bitcoin: Imbas dari Pelantikan Donald Trump?
NASA Tunda Kembali Misi Pendaratan di Bulan, Netizen Gaungkan Teori Konspirasi yang Ditutupi AS
Keterangan Gambar : NASA kembali menunda misi Artemis untuk pendaratan di Bulan dengan alasan masalah teknis hingga pertengahan tahun 2027. Foto/Mail Online
WASHINGTON – NASA kembali menunda misi Artemis untuk pendaratan di Bulan dengan alasan masalah teknis hingga pertengahan tahun 2027.
Administrator NASA Bill Nelson mengumumkan bahwa misi bulan Artemis akan ditunda karena masalah keselamatan tentang kendaraan yang dapat memasuki kembali Bumi.
Artemis II, yang akan menempatkan sekelompok astronot di orbit di sekitar bulan, telah ditunda dari September 2025 hingga paling cepat April 2026.
Baca Lainnya :
- Rusia Luncurkan Satelit Misterius ke Orbit Bumi, AS Curigai Senjata Luar Angkasa0
- Model Prediksi Cuaca AI Mengalahkan Sistem Prakiraan Cuaca Tradisional Terbaik0
- Tanpa Android, Huawei Luncurkan Mate 70 Series dengan HarmonyOS0
- Google Gemini Terkoneksi Spotify, Cari dan Putar Musik dengan Suara0
- Hutama Karya Terapkan AI Untuk Perencanaan Jalan Tol Trans Sumatera Yang Cepat, Tepat, Dan Efisien0
Demikian pula, pendaratan bulan Artemis III kini telah diundur dari 2026 hingga paling cepat pertengahan 2027.
NASA menyatakan bahwa penundaan tersebut adalah untuk memungkinkan perubahan penting demi keselamatan.
Serangkaian penundaan ini membuat netizen di dunia maya menggaungkan kembali teori konspirasi untuk menyangkal pendaratan di Bulan yang pernah dilakukan AS.
Mereka mengatakan NASA tidak dapat kembali ke bulan karena tidak pernah pergi ke sana sejak awal.
Dikutip dari laman Mail Online, Minggu (8/12/2024), beberapa netizen bertanya mengapa AS sekarang mengalami kesulitan untuk mencapai bulan padahal hal ini mungkin dilakukan beberapa kali pada tahun 1960-an.
Di X, (sebelumnya Twitter), seorang komentator mengatakan: “Semua penundaan ini mengarah pada kesimpulan bahwa pendaratan manusia di bulan adalah lelucon rumit oleh AS dan Rusia.”
Bagi sebagian besar penganut teori konspirasi, alasan utama keyakinan ini adalah fakta bahwa NASA kini tampaknya tengah berjuang untuk mencapai sesuatu yang seharusnya mungkin terjadi lebih dari 50 tahun lalu.
Menurut pandangan mereka, penundaan NASA membuktikan bahwa badan antariksa itu tidak pernah memiliki kemampuan untuk melakukan pendaratan di bulan sejak awal.
“Saya tidak begitu mengerti mengapa kita mengalami kesulitan melakukan sesuatu yang telah kita lakukan sekitar 60 tahun lalu,” tulis yang lain di X.
Pada kenyataannya, alasan sebenarnya penundaan NASA adalah karena penyelidikan terhadap keselamatan kapsul awak Orion yang akan mengembalikan para astronot ke Bumi.
Pada tahun 2022, misi Artemis I menyelesaikan uji coba kapsul tanpa awak, dan menemukan bahwa pelindung panas yang melindungi wahana saat memasuki atmosfer kembali terbakar secara tak terduga.
Karena kecepatan masuk atmosfer kembali dari bulan yang sangat tinggi, Orion menggunakan metode yang disebut 'skip entry', yaitu memantul di sepanjang batas atmosfer seperti batu di atas air.
Ini membantu wahana melambat dari 40.200 km/jam menjadi sekitar 523 km/jam sebelum parasut terbuka, tetapi menghasilkan suhu lebih dari 2.760°C (5.000°F).
Investigasi NASA menemukan bahwa bahan yang digunakan untuk melapisi pelindung panas yang disebut Avcoat rusak karena tidak memungkinkan cukup banyak gas keluar saat dipanaskan. (wib)