- Pelaku Pasar Yakin Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Lagi
- Generasi Muda Milenial Muhammad Dycho Dukung Rizki Faisal Pimpin Golkar Kepri
- Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Meningkat 100%, Safelog AI Dirikan #JejakWaspada
- Mengenal Penologi dalam Kriminologi
- Penantian Setengah Abad, Semoga di 2026 Ada Peresmian Satu Ruas Trans Papua
- Menthobi karyatama Raya Raup Laba Rp36,7 Miliar Saat La Nina Menerpa
- Pimpin PAC Demokrat Batam Kota, Bung Aris Bumikan Patron Partai ke Seluruh Lapisan Masyarakat
- Wajah Baru Pupuk Bersubsidi: 145 Regulasi Dipangkas, Waktu Antrean Distribusi Turun 40%
- Dari PHK ke Jualan Nasi Uduk: Cerita Yadi dan JKP yang Tertunaikan untuk Melanjutkan Hidup
- Resmikan Cold Stroge Berkapasitas 30 Ribu Ton, BEEF Kian Nyata Sokong Program MBG
Optimistis Target Pangan Aman, Kini Mentan Fokuskan Hilirisasi Pertanian Nasional
.jpg)
JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan)
Andi Amran Sulaiman menegaskan arah baru pembangunan pertanian yang kini
berfokus pada hilirisasi sektor pertanian guna meningkatkan nilai tambah dan
kesejahteraan petani. Langkah ini menjadi tindak lanjut setelah target pangan
nasional optimis tercapai.
Dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Mentan Amran
menyampaikan bahwa setelah pangan dinilai aman, arah pembangunan pertanian ke
depan akan difokuskan pada hilirisasi sektor perkebunan, hortikultura, dan
peternakan.
Mentan Amran menegaskan bahwa hilirisasi merupakan strategi
utama agar Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah ke luar negeri,
melainkan mengolahnya menjadi produk bernilai tinggi.
Baca Lainnya :
- Mentan Dukung Percepatan Bongkar Ratoon Holding Perkebunan Nusantara0
- Dari Nagari Ampalu, Jejak Baru Menuju Kedaulatan Pangan 0
- Indonesia Lumbung Pangan Dunia: Bukan Hanya Beras, Bahan Pokok Lainnya Juga Sudah Tercukupi0
- LindungiHutan Perkuat Peran Petani dalam Program Penghijauan dan Ketahanan Iklim0
- Mulai September 2025, Petani Tebu Bisa Tebus Pupuk ZA Bersubsidi0
“Rencana kita hilirisasi, seperti kelapa ini tidak boleh
dijual gelondongan ke luar negeri. Dari kelapa yang kita ekspor 2,8 juta ton
per tahun dengan nilai Rp24 triliun, jika diolah menjadi produk turunan seperti
coconut milk, nilainya bisa meningkat hingga 100 kali lipat. Itu bisa
menghasilkan 2.400 triliun. Katakanlah separuh saja, bisa menghasilkan 1.200
triliun,” jelas Mentan Amran di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (9/10)
Sebagai bagian dari upaya hilirisasi yang lebih luas,
Kementan juga mulai mengembangkan komoditas lain yang berpotensi besar di pasar
dunia. “Itu baru kelapa. Ada yang menarik, gambir juga kita rencana
hilirisasi, kita mensuplai dunia 80 persen gambir. Bisa jadi tinta untuk
pemilu, bisa untuk siri, bisa untuk sampo dan seterusnya,” lanjut Mentan Amran.
Program hilirisasi ini juga diarahkan untuk membuka lapangan
kerja baru dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah. Melalui program
Anggaran Belanja Tambahan (ABT) senilai Rp9,95 triliun, Kementan menyiapkan
bantuan benih dan bibit gratis untuk petani di seluruh Indonesia, mencakup 800
ribu hektare lahan perkebunan yang diproyeksikan mampu menyerap 1,6 juta tenaga
kerja baru dalam dua tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Mentan Amran juga menyinggung
arah kebijakan hilirisasi yang terintegrasi dengan program biofuel dan
bioethanol nasional. Indonesia sebagai produsen CPO terbesar di dunia dengan
produksi mencapai 46 juta ton per tahun akan mengalihkan sebagian ekspor
menjadi bahan baku B50 (biodiesel) untuk memperkuat ketahanan energi nasional.
“Jika 5,3 juta ton CPO dialihkan untuk B50, kita bisa
menghentikan impor solar dan sekaligus menghemat devisa. Selain itu, kita dapat
mengendalikan harga CPO dunia, karena 60 persen produksinya ada di Indonesia,”
paparnya.
Mentan Amran juga menegaskan visi besarnya terhadap
hilirisasi secara menyeluruh di sektor pertanian. “Mimpi kita adalah
seluruh bahan baku yang kita ekspor ke seluruh dunia, termasuk CPO, kita
hilirisasi. Khusus CPO dikuasai pemerintah. Dari tandan buah segar menjadi FAME
atau biofuel, kemudian menjadi minyak goreng, kemudian menjadi margarin atau
mentega. Edit value-nya harus ada di Indonesia,” tegas Mentan Amran.
Mentan Amran menekankan bahwa capaian besar ini tidak lepas
dari dukungan penuh Presiden RI serta penyederhanaan regulasi yang selama ini
menghambat distribusi dan produksi. Regulasi pupuk yang sebelumnya melibatkan
145 aturan kini disederhanakan menjadi tiga tahap: dari produsen langsung ke
petani.
Mentan Amran menutup pernyataannya dengan optimisme terhadap
cita-cita besar kemandirian pangan dan energi nasional. “Ini mimpi terbesar
kita, Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Insya Allah mudah-mudahan tiga
tahun jadi kenyataan,” ujarnya.
Video Terkait:
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

