- Anggota ASPAI Se-Indonesia Uji Kompetensi Budidaya Anggur
- Mengintip Cara Anak Mengakrabi Kaki Seribu di Pemakaman
- 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer (1925-2025): Petani dan Biografi
- Pagar
- Mau Kuliah Gratis? Beasiswa Bank Indonesia 2025 Telah Dibuka, Ini Syaratnya!
- Air Terjun Weekacura, Hidden Gem di Sumba yang Punya Pesona Memanjakan Mata
- DWP Kemenkop dan LPDB Gelar Sosialisasi Perkoperasian dan Akses Pembiayaan Dana Bergulir di Cirebon
- Menakar Kunci Sukses Swasembada Pangan
- Patrick Pantera Negra Kluivert dan Memori Stadion Ernst Happel
- Pangan, Gizi dan Harapan
Pandutani Jajaki Kerja Sama dengan Perusahaan Eskavator Terbesar Asal China, PT Sany Perkasa

JAKARTA – Men-support swasembada
pangan sesuai visi besar Presiden Prabowo Subianto, organisasi Pandutani
Indonesia (Patani) bersama PT Sany Perkasa menjajaki kerja sama pengadaan alat
berat berupa eskavator untuk pembangunan infrastruktur seperti waduk, irigasi,
bendungan hingga jalan dan jembatan yang nantinya terkoneksi ke sentra-sentra
pangan atau wilayah pedesaaan.
Penjajakan kerja sama ini terekam dalam pembicaraan antara
pihak Pandutani dengan perwakilan PT Sany Perkasa, yang diwakili Direktur
Marketing, Mr Peter Dong, di Kantor Pandutani Indonesia (Patani), Gedung Smesco,
Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (23/1/2025). Dari Pandutani hadir Ketua Umum (Ketum)
Patani, SarjanTahir; Sekretaris Utama (Sestama) Patani, Andi Yazi; Panglima Kampung
Patani; Marsekal Muda TNI (Purn) Gutomo SIP; serta Kepala Kanwil Patani
Sumatera Utara dan Kanwil Patani Kalimantan Selatan.
“Kita (PT Sany Perkasa) siap kolaborasi dengan Patani karena
punya jaringan di daerah-daerah (Kanwil Patani), dan berharap ini bisa masif
mendukung Pemerintah Indonesia untuk pembangunan infrastruktur di daerah-daerah
(di Indonesia),” kata Peter Dong.
Baca Lainnya :
- Kemenkop Siap Fasilitasi Gakoptindo Jalin Kerja Sama dengan BGN Untuk Masuk Program MBG0
- Laporan Konflik Agraria Sepanjang 20240
- Rekor Baru Bitcoin: Imbas dari Pelantikan Donald Trump?0
- Langkah Besar Menuju Pasar Karbon Global0
- Pelibatan TNI Dalam Proyek Rempang Eco City Melanggar Konstitusi, HAM, dan UU TNI0
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Pandutani Indonesia
(Patani) Sarjan Tahir mengaku sangat antusiasme jika nantinya kerja sama Patani
dengan PT Sany Perkasa ini bisa terwujud. Bahkan, kata Sarjan, Patani pusat sudah
menginstruksikan Kanwil Patani di daerah-daerah untuk mendata apa-apa saja pembangunan
infrastruktur yang dibutuhkan sesuai daerah masing-masing.
“Kita sudah membuat surat edaran ke Kanwil-Kanwil, dan ini (pendataan
pembangunan infrastruktur) kerap kita lakukan, bahkan jauh sebelum
digulirkannya program makan bergizi gratis oleh Bapak Presiden Prabowo
Subianto. Karena memang selama ini Pandutani konsen dan membasis di kehidupan
petani, nelayan dan pelaku UMKM yang ada di desa-desa,” papar Sarjan dalam
keterangannya, di Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Menurut Sarjan, pembangunan infrastruktur di sentra-sentra
pangan, terutama jalan dan jembatan perlu dilakukan agar distribusi dan pemasaran
produk hasil pertanian yang ada di desa-desa bisa dengan efektif dilakukan,
karena aksesnya terhubung ke wilayah perkotaan yang notabene membutuhkan komoditi
hasil pertanian.
Sudah sepatutnya juga, sambung Sarjan, kebijakan Presiden
Prabowo Subianto yang melakukan strategi pembangunan infrastruktur di
sentra-sentra produksi pangan harus dikawal dan diimplementasikan oleh seluruh
elemen bangsa terutama kementerian dan lembaga terkait, agar tercipta sinergi
yang muaranya mewujudkan swasembada pangan.
“Infrastruktur seperti irigasi, bendungan, terlebih jalan
dan jembatan yang terhubung ke sentra-sentra produksi pangan tentu akan membuka
akses, dan ini akan sangat membantu jalur distribusi berbagai komoditi hasil
pertanian yang menunjang perwujudan swasembada pangan,” tukasnya.
Ia kembali menegaskan, Pandutani sendiri, yang selama ini
konsen dengan pemajuan sektor pertanian dan peduli dengan berbagai persoalan
terkait kesejahteraan petani dan masyarakat marjinal lainnya, senantiasa mengambil
peran dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur ke sentra-sentra pangan ini.
“Karena upaya-upaya ini akan membuat petani bahagia, make farmers
happier,” tandas Sarjan.
Tentang PT Sany Perkasa
PT Sany Perkasa sebagai Sany Authorized Distributor
Excavator Sany yang merupakan merek mesin alat berat terkemuka dunia yang telah
teruji dan dipercaya. PT Sany Perkasa menempati posisi pertama di pasar
excavator Indonesia, berturut-turut dari tahun 2021, 2022, 2023.
Dalam 10 tahun, pertumbuhan Sany Perkasa telah mencapai 47
kali lipat. Jika pada 2014, jumlah penjualan ekskavator Sany di Indonesia
adalah 76, pada tahun 2023 jumlah penjualan ekskavator Sany di Indonesia
mencapai 3674 unit. “PT Sany Perkasa menjadi salah satu Perusahaan dengan
pertumbuhan tercepat di dunia,” ujar Presiden Direktur Sany Perkasa, Yan Sui.
Dalam kilas balik 10 tahun terakhir, PT Sany Perkasa telah
melakukan tiga hal utama. Pertama, membangun satu pabrik canggih, salah satunya
di Indonesia, yang dapat memproduksi 4000 ekskavator setiap tahun, tidak hanya
untuk dijual di Indonesia tetapi juga diekspor ke Amerika Serikat.
Kedua, mencapai posisi pertama dalam segi produk dan
service. Di mana market share ekskavator Sany di Indonesia sebesar 25 persen,
yang berarti setiap 4 ekskavator baru yang terjual, 1 di antaranya Sany. Ketiga,
layanan dan suku cadang yang baik dengan mendirikan 78 service point dan gudang
suku cadang, menyimpan lebih dari 800 miliar rupiah suku cadang.
Produk Sany juga digunakan secara luas di berbagai industri
seperti tambang nikel, tambang batubara, forestry, agribisnis dan konstruksi. Pada
akhir tahun 2023, akumulasi penjualan di pasar Indonesia telah melampaui 20
miliar yuan, dengan populasi unit mencapai 25.000 unit.
Merek Sany telah diakui secara luas di pasar Indonesia dan perkembangan
Sany di Indonesia tidak lepas dari dukungan dan kepercayaan para pelanggan. Dalam
rangka memenuhi kebutuhan pelanggan Indonesia dengan lebih baik, pada tahun
2022 Sany mendirikan lighthouse factory atau smart factory di Indonesia.
Diketahui pula, PT Sany Perkasa belum lama ini memasok
pengadaan 2.000 unit eskavator yang dipesan pengusaha besar Indonesia, Andi
Syamsudin Arsyad alias Haji Isam. Pengadaan ribuan unit eskavator yang dikirim
secara bertahap dengan menggunakan tongkang Liana LXXIX ini merupakan komitmen H
Isam dalam menjalankan tugas negara, yakni mendukung program pemerintah dalam
hal Ketahanan Pangan Nasional, percetakan sawah 1 juta hektare di Merauke,
Papua Selatan.
Tentang Pandutani Indonesia (Patani)
Pandutani Indonesia (PATANI) adalah organisasi
profesional berskala nasional yang bersifat partisipatif dan terbuka, yang
senantiasa menyinergikan segenap kemampuan, kemauan, dan kelebihan setiap
individu dan lembaga, baik pemerintah maupun non-pemerintah dalam mengembangkan
kemitraan dan kesetiakawanan sosial bagi kepentingan kemajuan bangsa dan negara
Indonesia.
Pandutani Indonesia (PATANI) berfokus pada pembangunan
bangsa dengan program populernya Kampung Patani, yang bertujuan untuk
menciptakan lapangan kerja, memacu pertumbuhan ekonomi dan sosial menuju
masyarakat sejahtera dan bermartabat. Saat ini Patani telah memiliki 25
Kanwil dengan 45.000 lebih anggota yang tersebar di berbagai daerah di
Indonesia.
Sebagian besar anggota komunitas PATANI berasal dari petani,
nelayan dan para pelaku UMKM. Selain fokus pada program pemberdayaan petani,
nelayan dan pelaku UMKM, PATANI bersama komunitasnya juga kerap menggulirkan
program penghijauan (termasuk food estate), dengan menanami banyak tanaman
produktif di sejumlah lahan kritis di Indonesia
Bahkan, pada tahun 2015 silam, atas undangan PATANI,
Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah memberikan kuliah umum
tentang ekonomi hijau kepada mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Provinsi
Sumatera Selatan (Sumsel). Berangkat dari kegiatan tersebut, PATANI gencar
mengembangkan program Kampung Patani di daerah-daerah, dengan Pusat Pengendali
Nasional (PPN) Kampung Patani di Desa Cimande, Bogor, Jawa Barat.
Tentang Kampung Patani
Sekilas tentang program Kampung Patani yang digagas Ketua
Umum Pandutani Indonesia (PATANI), Sarjan Tahir, adalah sebuah ide brilian
untuk mengeksplorasi dan mengetahui langsung apa-apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat paling bawah. Kelompok masyarakat ini, seperti petani, nelayan, dan
pelaku UMKM tentunya butuh perhatian.
Adapun Pusat Pengendali Nasional (PPN) Kampung Patani
terletak di Desa Cimande, Jawa Barat, berfungsi untuk menghimpun data dan
informasi sebagai bahan evaluasi atas kinerja Kampung Patani di seluruh
Indonesia. Konsep Kampung Patani ini menjadi luar biasa dan riil karena
dilakukan bersama-sama. Membangun semangat, berkolaborasi, sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Secara spesifik, Kampung Patani adalah konsep membangun
suatu kawasan berbasis pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan) secara terpadu, ramah
lingkungan (berkelanjutan/sustainable) dan memberi nilai tambah, yang mampu
menyejahterahkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM di kawasan tersebut.
Adapun model atau bentuk Kampung Patani disesuaikan dengan
kondisi agroekosistem dan kearifan lokal kawasan setempat serta memerhatikan
karakteristik, kondisi sosial budaya, dan ekonomi masyarakat setempat.
Ada beragam kriteria Kampung Patani, yakni Kampung Patani
berbasis Kehutanan Sosial, Kampung Patani berbasis Perkebunan, Kampung Patani
berbasis Tanaman Pangan, Kampung Patani berbasis Tanaman Hortikultura, Kampung
Patani berbasis Peternakan, Kampung Patani berbasis Perikanan/Kelautan, dan
Kampung Patani berbasis Koperasi dan UMKM.
Suatu kawasan pedesaaan, pesisir, bahkan perkotaan dapat
diusulkan menjadi Kampung Patani, dan tentunya ada sejumlah kriteria, salah
satunya jika suatu kawasan itu memiliki kelompok petani/peternak/nelayan
dan/atau koperasi, dan UMKM yang melakukan usaha budidaya/usaha tani tanaman
pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan, perikanan dan kelautan,
perhutanan sosial serta usaha pengolahan dan pemasarannya.
Banyak manfaat yang diperoleh pelaku usaha dalam kawasan
Kampung Patani, di antaranya bisa meningkatkan produktivitas, dan tersedianya
saprodi, pemasaran serta pembiayaan usaha yang difasilitasi oleh Patani melalui
Koperasi Indokopat. Petani, nelayan, koperasi dan UMKM dalam kawasan Kampung
Patani juga diberi pelatihan sesuai kebutuhan serta terciptanya kawasan usaha
agribisnis yang berkelanjutan (ramah lingkungan).
Pada aspek ekonomi, Kampung Patani ini menjadi sumber
kesejahteraan dan mampu mengatasi kesenjangan ekonomi. Juga sebagai sumber
pangan masyarakat sekaligus sumber pendapatan negara. Adapun aspek sosialnya,
tumbuhnya masyarakat yang mandiri dan berkarakter, berkembangnya budaya hidup
yang peduli lingkungan (green economy). Sementara di aspek politik,
penggalangan komunitas petani, nelayan, UMKM lebih mudah terjangkau oleh giat
Kampung Patani. (hendri irawan)
