Pandutani Jajaki Kerja Sama dengan Perusahaan Eskavator Terbesar Asal China, PT Sany Perkasa

By PorosBumi 24 Jan 2025, 10:15:51 WIB Nadi Negeri
Pandutani Jajaki Kerja Sama dengan Perusahaan Eskavator Terbesar Asal China, PT Sany Perkasa

JAKARTA – Men-support swasembada pangan sesuai visi besar Presiden Prabowo Subianto, organisasi Pandutani Indonesia (Patani) bersama PT Sany Perkasa menjajaki kerja sama pengadaan alat berat berupa eskavator untuk pembangunan infrastruktur seperti waduk, irigasi, bendungan hingga jalan dan jembatan yang nantinya terkoneksi ke sentra-sentra pangan atau wilayah pedesaaan.

Penjajakan kerja sama ini terekam dalam pembicaraan antara pihak Pandutani dengan perwakilan PT Sany Perkasa, yang diwakili Direktur Marketing, Mr Peter Dong, di Kantor Pandutani Indonesia (Patani), Gedung Smesco, Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (23/1/2025). Dari Pandutani hadir Ketua Umum (Ketum) Patani, SarjanTahir; Sekretaris Utama (Sestama) Patani, Andi Yazi; Panglima Kampung Patani; Marsekal Muda TNI (Purn) Gutomo SIP; serta Kepala Kanwil Patani Sumatera Utara dan Kanwil Patani Kalimantan Selatan.

“Kita (PT Sany Perkasa) siap kolaborasi dengan Patani karena punya jaringan di daerah-daerah (Kanwil Patani), dan berharap ini bisa masif mendukung Pemerintah Indonesia untuk pembangunan infrastruktur di daerah-daerah (di Indonesia),” kata Peter Dong.

Baca Lainnya :

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Pandutani Indonesia (Patani) Sarjan Tahir mengaku sangat antusiasme jika nantinya kerja sama Patani dengan PT Sany Perkasa ini bisa terwujud. Bahkan, kata Sarjan, Patani pusat sudah menginstruksikan Kanwil Patani di daerah-daerah untuk mendata apa-apa saja pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan sesuai daerah masing-masing.

“Kita sudah membuat surat edaran ke Kanwil-Kanwil, dan ini (pendataan pembangunan infrastruktur) kerap kita lakukan, bahkan jauh sebelum digulirkannya program makan bergizi gratis oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto. Karena memang selama ini Pandutani konsen dan membasis di kehidupan petani, nelayan dan pelaku UMKM yang ada di desa-desa,” papar Sarjan dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (24/1/2025).

Menurut Sarjan, pembangunan infrastruktur di sentra-sentra pangan, terutama jalan dan jembatan perlu dilakukan agar distribusi dan pemasaran produk hasil pertanian yang ada di desa-desa bisa dengan efektif dilakukan, karena aksesnya terhubung ke wilayah perkotaan yang notabene membutuhkan komoditi hasil pertanian.

Sudah sepatutnya juga, sambung Sarjan, kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang melakukan strategi pembangunan infrastruktur di sentra-sentra produksi pangan harus dikawal dan diimplementasikan oleh seluruh elemen bangsa terutama kementerian dan lembaga terkait, agar tercipta sinergi yang muaranya mewujudkan swasembada pangan.

“Infrastruktur seperti irigasi, bendungan, terlebih jalan dan jembatan yang terhubung ke sentra-sentra produksi pangan tentu akan membuka akses, dan ini akan sangat membantu jalur distribusi berbagai komoditi hasil pertanian yang menunjang perwujudan swasembada pangan,” tukasnya.

Ia kembali menegaskan, Pandutani sendiri, yang selama ini konsen dengan pemajuan sektor pertanian dan peduli dengan berbagai persoalan terkait kesejahteraan petani dan masyarakat marjinal lainnya, senantiasa mengambil peran dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur ke sentra-sentra pangan ini. “Karena upaya-upaya ini akan membuat petani bahagia, make farmers happier,” tandas Sarjan.

Tentang PT Sany Perkasa

PT Sany Perkasa sebagai Sany Authorized Distributor Excavator Sany yang merupakan merek mesin alat berat terkemuka dunia yang telah teruji dan dipercaya. PT Sany Perkasa menempati posisi pertama di pasar excavator Indonesia, berturut-turut dari tahun 2021, 2022, 2023.

Dalam 10 tahun, pertumbuhan Sany Perkasa telah mencapai 47 kali lipat. Jika pada 2014, jumlah penjualan ekskavator Sany di Indonesia adalah 76, pada tahun 2023 jumlah penjualan ekskavator Sany di Indonesia mencapai 3674 unit. “PT Sany Perkasa menjadi salah satu Perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di dunia,” ujar Presiden Direktur Sany Perkasa, Yan Sui.

Dalam kilas balik 10 tahun terakhir, PT Sany Perkasa telah melakukan tiga hal utama. Pertama, membangun satu pabrik canggih, salah satunya di Indonesia, yang dapat memproduksi 4000 ekskavator setiap tahun, tidak hanya untuk dijual di Indonesia tetapi juga diekspor ke Amerika Serikat.

Kedua, mencapai posisi pertama dalam segi produk dan service. Di mana market share ekskavator Sany di Indonesia sebesar 25 persen, yang berarti setiap 4 ekskavator baru yang terjual, 1 di antaranya Sany. Ketiga, layanan dan suku cadang yang baik dengan mendirikan 78 service point dan gudang suku cadang, menyimpan lebih dari 800 miliar rupiah suku cadang.

Produk Sany juga digunakan secara luas di berbagai industri seperti tambang nikel, tambang batubara, forestry, agribisnis dan konstruksi. Pada akhir tahun 2023, akumulasi penjualan di pasar Indonesia telah melampaui 20 miliar yuan, dengan populasi unit mencapai 25.000 unit.

Merek Sany telah diakui secara luas di pasar Indonesia dan perkembangan Sany di Indonesia tidak lepas dari dukungan dan kepercayaan para pelanggan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan Indonesia dengan lebih baik, pada tahun 2022 Sany mendirikan lighthouse factory atau smart factory di Indonesia.

Diketahui pula, PT Sany Perkasa belum lama ini memasok pengadaan 2.000 unit eskavator yang dipesan pengusaha besar Indonesia, Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam. Pengadaan ribuan unit eskavator yang dikirim secara bertahap dengan menggunakan tongkang Liana LXXIX ini merupakan komitmen H Isam dalam menjalankan tugas negara, yakni mendukung program pemerintah dalam hal Ketahanan Pangan Nasional, percetakan sawah 1 juta hektare di Merauke, Papua Selatan.

Tentang Pandutani Indonesia (Patani)

Pandutani Indonesia (PATANI) adalah organisasi profesional berskala nasional yang bersifat partisipatif dan terbuka, yang senantiasa menyinergikan segenap kemampuan, kemauan, dan kelebihan setiap individu dan lembaga, baik pemerintah maupun non-pemerintah dalam mengembangkan kemitraan dan kesetiakawanan sosial bagi kepentingan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Pandutani Indonesia (PATANI) berfokus pada pembangunan bangsa dengan program populernya Kampung Patani, yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, memacu pertumbuhan ekonomi dan sosial menuju masyarakat sejahtera dan bermartabat. Saat ini Patani telah memiliki 25 Kanwil dengan 45.000 lebih anggota yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Sebagian besar anggota komunitas PATANI berasal dari petani, nelayan dan para pelaku UMKM. Selain fokus pada program pemberdayaan petani, nelayan dan pelaku UMKM, PATANI bersama komunitasnya juga kerap menggulirkan program penghijauan (termasuk food estate), dengan menanami banyak tanaman produktif di sejumlah lahan kritis di Indonesia

Bahkan, pada tahun 2015 silam, atas undangan PATANI, Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah memberikan kuliah umum tentang ekonomi hijau kepada mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Berangkat dari kegiatan tersebut, PATANI gencar mengembangkan program Kampung Patani di daerah-daerah, dengan Pusat Pengendali Nasional (PPN) Kampung Patani di Desa Cimande, Bogor, Jawa Barat.

Tentang Kampung Patani

Sekilas tentang program Kampung Patani yang digagas Ketua Umum Pandutani Indonesia (PATANI), Sarjan Tahir, adalah sebuah ide brilian untuk mengeksplorasi dan mengetahui langsung apa-apa yang dibutuhkan oleh masyarakat paling bawah. Kelompok masyarakat ini, seperti petani, nelayan, dan pelaku UMKM tentunya butuh perhatian.

Adapun Pusat Pengendali Nasional (PPN) Kampung Patani terletak di Desa Cimande, Jawa Barat, berfungsi untuk menghimpun data dan informasi sebagai bahan evaluasi atas kinerja Kampung Patani di seluruh Indonesia. Konsep Kampung Patani ini menjadi luar biasa dan riil karena dilakukan bersama-sama. Membangun semangat, berkolaborasi, sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Secara spesifik, Kampung Patani adalah konsep membangun suatu kawasan berbasis pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan) secara terpadu, ramah lingkungan (berkelanjutan/sustainable) dan memberi nilai tambah, yang mampu menyejahterahkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM di kawasan tersebut.

Adapun model atau bentuk Kampung Patani disesuaikan dengan kondisi agroekosistem dan kearifan lokal kawasan setempat serta memerhatikan karakteristik, kondisi sosial budaya, dan ekonomi masyarakat setempat.

Ada beragam kriteria Kampung Patani, yakni Kampung Patani berbasis Kehutanan Sosial, Kampung Patani berbasis Perkebunan, Kampung Patani berbasis Tanaman Pangan, Kampung Patani berbasis Tanaman Hortikultura, Kampung Patani berbasis Peternakan, Kampung Patani berbasis Perikanan/Kelautan, dan Kampung Patani berbasis Koperasi dan UMKM.

Suatu kawasan pedesaaan, pesisir, bahkan perkotaan dapat diusulkan menjadi Kampung Patani, dan tentunya ada sejumlah kriteria, salah satunya jika suatu kawasan itu memiliki kelompok petani/peternak/nelayan dan/atau koperasi, dan UMKM yang melakukan usaha budidaya/usaha tani tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan, perikanan dan kelautan, perhutanan sosial serta usaha pengolahan dan pemasarannya.

Banyak manfaat yang diperoleh pelaku usaha dalam kawasan Kampung Patani, di antaranya bisa meningkatkan produktivitas, dan tersedianya saprodi, pemasaran serta pembiayaan usaha yang difasilitasi oleh Patani melalui Koperasi Indokopat. Petani, nelayan, koperasi dan UMKM dalam kawasan Kampung Patani juga diberi pelatihan sesuai kebutuhan serta terciptanya kawasan usaha agribisnis yang berkelanjutan (ramah lingkungan).

Pada aspek ekonomi, Kampung Patani ini menjadi sumber kesejahteraan dan mampu mengatasi kesenjangan ekonomi. Juga sebagai sumber pangan masyarakat sekaligus sumber pendapatan negara. Adapun aspek sosialnya, tumbuhnya masyarakat yang mandiri dan berkarakter, berkembangnya budaya hidup yang peduli lingkungan (green economy). Sementara di aspek politik, penggalangan komunitas petani, nelayan, UMKM lebih mudah terjangkau oleh giat Kampung Patani. (hendri irawan)

 

 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment