Pengembangan Tempat Wisata Religi di TN Ujung Kulon, Merangkai Sejarah dan Kelestarian Alam

By PorosBumi 28 Mei 2025, 10:35:48 WIB Jelajah
Pengembangan Tempat Wisata Religi di TN Ujung Kulon, Merangkai Sejarah dan Kelestarian Alam

PANDEGLANG - Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) selama ini dikenal sebagai rumah bagi badak Jawa yang langka, surga bagi pecinta alam, dan salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Namun, siapa sangka bahwa kawasan ini menyimpan jejak sejarah dan religi yang belum banyak dikenal masyarakat luas?

Jauh sebelum kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional, Ujung Kulon sudah menjadi tempat bermukim bagi penduduk setempat. Bukti nyata dari sejarah panjang itu adalah keberadaan makam Adipati Ukur, atau yang juga dikenal sebagai Raden Sumadikara. Tokoh pejuang ini memiliki kontribusi besar dalam perjuangan masa lampau, dan kini makamnya menjadi salah satu saksi bisu akan perjalanan sejarah di Desa Kramatjaya, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.


Baca Lainnya :

Adipati Ukur tidak hanya dikenang sebagai seorang pejuang, tetapi juga sebagai simbol semangat dan keberanian dalam menghadapi tantangan zaman. Makamnya yang berada di tengah kawasan TN Ujung Kulon ini memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata religi yang menarik. Dengan suasana yang penuh ketenangan, ditemani hamparan alam khas Ujung Kulon, para pengunjung bisa sekaligus menikmati harmoni antara sejarah dan alam.

Pihak TN Ujung Kulon juga mengambil peran penting dalam pengelolaan kawasan ini yang merupakan pagar budaya. Karena lokasinya berada dalam area konservasi, pihak TN Ujung Kulon berupaya untuk bekerja sama dengan pengelola atau kuncen makam tersebut. Langkah ini mencakup menjaga kawasan konservasi, sekaligus pemberlakuan tarif Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk masuk kawasan, sesuai dengan PP No. 36 Tahun 2025 yang mulai berlaku sejak 30 Oktober 2024.

Selain itu, juga mengajak para kuncen untuk mengurus izin berusaha melalui sistem OSS (Online Single Submission). Dengan terverifikasinya para kuncen sebagai penyedia jasa resmi, diharapkan pengelolaan makam Gunung Tilu, termasuk makam Adipati Ukur, dapat berjalan lebih baik dan tertib. Pertemuan dan diskusi dengan para kuncen ini pun berlangsung penuh keakraban, menunjukkan adanya komitmen bersama untuk menjaga kawasan sekaligus mengembangkan potensinya.

Kepala Desa Kramatjaya, Engkus, menyampaikan bahwa pengembangan wisata religi di desa tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. “Kami ingin masyarakat di sini bisa lebih mengenal dan bangga akan sejarah leluhur mereka, sembari menciptakan peluang ekonomi baru,” ujarnya.

Kepala Seksi Wilayah III, I Made Artawan SHut MS menyampaikan bahwa Pemerintah setempat dan komunitas lokal juga dapat berkolaborasi untuk menyediakan fasilitas pendukung wisata seperti area parkir, gazebo, hingga pemandu wisata yang siap memberikan informasi mendalam tentang sejarah Adipati Ukur.

“Produk kerajinan tangan, kuliner khas, hingga homestay berbasis rumah warga menjadi bagian dari ekosistem wisata yang dirancang agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat dan ini merupakan implementasi program pagar ekonomi Balai TNUK, ujarnya.

Dengan langkah-langkah ini, semoga pengembangan wisata religi di TN Ujung Kulon, khususnya di Desa Kramatjaya, mampu menjadi katalisator untuk memperkenalkan kekayaan sejarah dan budaya Banten ke mata dunia. Yuk, jadwalkan perjalanan Anda ke Desa Kramatjaya dan rasakan pesona harmoni antara alam dan sejarah di Ujung Kulon!




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment