- KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Asal Malaysia di Selat Malaka
- Dari Pesisir Nusa Lembongan, PLN Bangun Kemandirian Ekonomi Melalui Rumput Laut
- Beras!
- BRIN Manfaatkan Drone LiDAR Pantau Keberhasilan Konservasi Hutan Mangrove
- Greenpeace Dukung Kongres Dunia Pertama Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal dari Tiga Kawasan Hutan
- Tentang Sorgum dan Terigu
- Sebaran Kawasan Transmigrasi
- Pengembangan Tempat Wisata Religi di TN Ujung Kulon, Merangkai Sejarah dan Kelestarian Alam
- KKI Karangsambung Jadi Laboratorium Mahasiswa Universitas Jember Memahami Geodiversitas
- Serapan Beras Lokal Periode Jan–Mei Tertinggi Selama 57 Tahun, Tembus 2,3 Juta Ton
Anak Perusahaan Sinarmas Group Kembali Gusur Tanah Petani di Tebo
.jpg)
JAMBI - Konsorsium Pembaruan Agraria
(KPA) mengecam keras penggusuran oleh PT Wira Karya Sakti (WKS) terhadap para
petani di Dusun Wonorejo, Desa Muaro Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten
Tebo, Jambi. Operasi salah satu anak perusahaan Sinarmas Group tersebut telah
menjadi momok menakutkan bagi para petani, yang terus melakukan tindakan
penggusuran dan teror secara berulang.
Kejadian bermula Rabu, 7 Mei 202, di mana pada saat itu
warga mendapat informasi pihak perusahaan melakukan penggusuran di wilayah RT
13 Sabar Menanti dan RT 14 Bentang Makmur, Dusun Wonorejo. Alat berat mulai
memasuki lahan masyarakat pada pukul 10.00 WIB. Kedatangan alat berat ini
diiringi pihak Humas PT WKS dan 10 orang pihak keamanan perusahaan.
“Aksi penggusuran coba dihentikan oleh warga yang berujung
pada tindak kekerasan yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Akibatnya salah
satu perempuan dari pihak warga, atas nama Minah Purwanti jatuh pingsan,” ujar Sekretaris
Jenderal KPA, Dewi Kartika, dalam siaran persnya, pada Kamis 8 Mei 2025.
Baca Lainnya :
- KKP Jamin Kualitas Layanan Perikanan di SKPT Pulau Terluar0
- Transformasi Transmigrasi, Mentrans: Natuna-Anambas-Barelang Jadi Poros Maritim0
- Hari Buruh 2025, Nelayan Desak Pemerintah Ratifikasi ILO K-1880
- Dampak Kebijakan Tarif Impor AS Terhadap Indonesia0
- Mudik Gratis Bareng Pertamina 2025 Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Kota 0
Merespon peristiwa tersebut, warga RT 13 dan 14 mendirikan
tenda untuk berjaga-jaga dan berupaya menghentikan alat berat, Kamis, 8 Mei
2025. Pihak perusahaan datang mengintimidasi warga dengan memaksa mereka
membuat surat pernyataan apabila ingin alat berat berhenti. Bahkan pihak
perusahaan memalsukan tanda tangan salah satu orang warga dengan bunyi
kesepakatan bermitra antara masyarakat dengan perusahaan.
“Meskipun terus mendapat penolakan dari warga, PT WKS terus
melakukan penggusuran hingga hari ini, Jum’at, 9 Mei 2025. Penggusuran ini
dikawal oleh 40 aparat keamanan perusahaan. Mereka juga menghancurkan pos
penjagaan yang telah didirikan oleh warga sehingga membuat ibu-ibu dan
anak-anak ketakutan,”
Peristiwa penggusuran ini semakin memperburuk krisis agraria
di Provinsi Jambi. Terutama akibat operasi Sinarmas Group bersama anak
perusahaannya. Sinarmas Group adalah salah satu perusahaan besar perampas tanah
dan pelaku monopoli tanah di Indonesia.
Di sisi lain, Jambi merupakan salah satu provinsi episentrum
konflik agraria di Indonesia akibat penguasaan HGU dan HTI oleh
perusahaan-perusahaan swasta besar. Salah satunya PT WKS yang menguasai 290
hektar lebih tanah di Jambi.
Sepanjang 2024, KPA mencatat sedikitnya terjadi 10 letusan
konflik agraria di Jambi. Situasi ini menandakan krisis agraria yang semakin
akut di provinsi ini. Kami mendesak Presiden, Kapolri dan Menteri Kehutanan
segera melakukan tindakan atas penggusuran berulang yang dilakukan PT WKS.
- Menghentikan
penggusuran dan tindakan intimidasi yang dilakukan PT WKS
- Mengusut
tuntas berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh PT WKS
- Mengevaluasi
dan mencabut izin PT WKS yang telah banyak menggusur dan merampas
tanah-tanah petani
- Meredistribusikan
tanah dan mengakui hak atas tanah petani melaui reforma agraria
