- Lakon Pandawa Nawasena: Tradisi Wayang Orang dalam Sentuhan Lintas Generasi
- Jejak Megalitik Pasemah: Ruang Sakral dan Warisan Leluhur
- Deklarasi Sira, Satu Suara Pemuda Adat untuk Para Pemimpin Dunia
- Mendes Buka Serentak 1.000 Musdesus, Susun Proposal Bisnis Untuk Pengajuan Modal ke Himbara
- Indonesia Lumbung Pangan Dunia: Bukan Hanya Beras, Bahan Pokok Lainnya Juga Sudah Tercukupi
- Masyarakat Adat Suku Taa Mendesak Perusahaan Sawit Tinggalkan Wilayah Adat di Sulawesi Tengah
- Seminar Nasional di UNY Bahas Pembaruan Hukum Acara Pidana
- Menteri Kehutanan Bahas Konservasi Badak dan Ekowisata dengan Edge Group dan Dr Niall McCann
- Strategi Bijak Berinvestasi Emas
- LindungiHutan Perkuat Peran Petani dalam Program Penghijauan dan Ketahanan Iklim
Transformasi Transmigrasi, Mentrans: Natuna-Anambas-Barelang Jadi Poros Maritim
.jpg)
JAKARTA – Natuna, Anambas hingga Batam-Rempang-Galang akan dikembangkan sebagai poros
maritim untuk mengoptimalkan potensi perikanan laut, sekaligus menyejahterakan
nelayan setempat.
“Kawasan Barelang merupakan kawasan strategis karena
berbatasan langsung dengan Singapura, ke depan akan menjadi Kawasan
Transmigrasi Poros Maritim, dengan penyangga Kabupaten Natuna dan Kepulauan
Anambas. Saya acungi jempol pada pemerintah kota Batam, pemerintah kabupaten
Natuna dan Anambas atas kepeduliannya,” ungkap Menteri Transmigrasi M. Iftitah
Sulaiman Suryanagara dalam wawancara langsung di stasiun televisi tvOne yang
disiarkan secara nasional (25/4/2025).
Terkait masalah Rempang, Menteri
Transmigrasi mengungkapkan sudah enam kali mengunjungi dan berdialog
dengan warga di sana, baik pihak menerima hingga yang menolak relokasi.
Baca Lainnya :
- Hari Buruh 2025, Nelayan Desak Pemerintah Ratifikasi ILO K-1880
- Dampak Kebijakan Tarif Impor AS Terhadap Indonesia0
- Mudik Gratis Bareng Pertamina 2025 Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Kota 0
- IDCI Soroti Lemahnya Peran TNI dalam Pertahanan Siber Nasional0
- Kepala BP Taskin: Desa Membantu Pengentasan Kemiskinan Lebih Kontekstual Berbasis Budaya 0
“Saya sudah sepakat dengan warga di Rempang dan Galang,
esensinya saya tangkap bahwa pada prinsipnya masyarakat tidak menolak investasi
asal tidak digusur dan digeser,” tutur Menteri Iftitah.
“Transmigrasi saat ini tidak hanya sekadar memindahkan
penduduk dari segi kuantitas, namun menciptakan wilayah dan penduduk yang
produktif juga menjadi prioritas. Program transmigrasi kini berfokus pada
penciptaan pusat ekonomi baru yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah
dan nasional,” sambung Menteri Iftitah dalam talkshow tersebut.
Menegaskan apresiasi Presiden Prabowo terhadap kinerja
Menteri Iftitah sebagai Menteri Transmigrasi, lima program unggulan juga
dijabarkan dalam talkshow tersebut yaitu Trans Tuntas, Trans Lokal,
Trans Patriot, Trans Karya Nusantara, dan Trans Gotong Royong.
Program-program ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur, tetapi juga membangun
kapasitas SDM lokal agar mampu beradaptasi dan bersaing.
“Presiden sangat support dengan program transmigrasi saat
ini, dalam rapat terbatas bersama dengan kementerian di bawah koordinasi
Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Istana beberapa bulan
lalu, Presiden Prabowo memberikan alokasi pendanaan Anggaran Belanja Tambahan
(ABT) Rp 2,388 Triliun Rupiah. Dengan dana inilah akan kami gunakan dengan
optimal dalam Transformasi Transmigrasi Baru,” tambah Menteri Iftitah.
“Transmigrasi bergerak sesuai dengan perkembangan zaman,
jangan terus jadi penonton di negeri sendiri namun harus jadi pemain di rumah
sendiri untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” pungkas Menteri Iftitah.
