PATANI Apresiasi Delapan Capaian Positif Satu Tahun Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto

By PorosBumi 20 Okt 2025, 19:40:03 WIB Nadi Negeri
PATANI Apresiasi Delapan Capaian Positif Satu Tahun Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto

JAKARTA - Pengurus Pusat Pandu Tani Indonesia (PATANI) menyampaikan apresiasi atas 1 tahun kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto yang dinilai cukup berhasil mewujudkan kemandirian pangan sesuai Asta Cita yang digelorakan.

“Atas capaian positif itu, pengurus dan anggota PATANI akan terus mengawal dan mendukung langkah-langkah pemerintah terutama dalam memberi prioritas pembangunan pertanian berkelanjutan,” kata Ketua Umum (Ketum) PATANI Sarjan Tahir, dalam surat resminya yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, Senin (20/10/2025).

Surat bernomor 012/EKS/PP-PATANI/X/2025, yang ditembuskan ke Ketua Dewan Penasehat PATANI Burhanuddin Abdullah, itu memuat 8 capaian positif selama 1 tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Pertama, adanya prioritas pembangunan sektor pertanian secara luas, seperti food estate sehingga meningkatkan produksi pertanian guna menuju kemandirian pangan dan menjaga ketahanan pangan, yang dapat dijalankan secara konsisten sesuai Asta Cita yang dicanangkan.

Baca Lainnya :

Kedua, memberi ruang bagi koperasi dan usaha kecil menengah (UMKM) melalui  pembentukan sebanyak 80 ribu usaha Koperasi Merah Putih merupakan upaya agar dapat menggerakkan roda ekonomi di desa, sekaligus cipta lapangan kerja. Ketiga, membentuk Badan Otorita Pengelola Pantura untuk membangun infrastuktur Tanggul Raksasa baik beton maupun hijau (mangrove) agar dapat mengatasi gangguan lingkungan dan membuka kawasan ekonomi dan industri baru di kawasan pesisir.

Keempat, memberi ruang pada Kementerian Transmigrasi untuk memberdayakan lahan transmigran agar lebih produktif mendukung ketahanan pangan dan energi sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi yang dapat memberi kesejahteraan. Kelima, membangun secara masif sekolah rakyat agar melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap pakai membangun bangsa dan Tanah Air.

Keenam, mewujudkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian pemenuhan gizi dan kesehatan bagi anak-anak dan ibu hamil agar tumbuh sehat dan produktif serta dapat menciptakan lapangan kerja baru atas pembangunan layanan 30 (tiga puluh) ribu dapur dan suplai bahan baku melalui kemitraan dengan produsen pangan rakyat.

Ketujuh, menggiatkan hilirisasi industri pengolahan dan teknologi agar produksi petani bisa lebih kompetitif dan punya nilai tambah. Kedelapan, mendorong pembangunan perumahan rakyat yang lebih besar agar dapat membantu hunian jutaan keluarga yang lebih aman dan nyaman.

Tentang PATANI

PATANI adalah lembaga profesional yang senantiasa menyinergikan kemampuan, kemauan, dan kelebihan setiap individu dan lembaga, baik pemerintah maupun non pemerintah dalam mengembangkan kemitraan dan kesetiakawanan sosial bagi kepentingan kemajuan bangsa dan negara Indonesia yang berfokus pada pembangunan bangsa dengan menciptakan lapangan kerja, memacu pertumbuhan ekonomi, mewujudkan kemandirian Pangan dan Energi serta sosial menuju masyarakat sejahtera dan bermartabat.

Saat ini, PATANI bersama Kantor Wilayah (Kanwil)-nya yang tersebar di 21 provinsi kian agresif mengakselerasi pembentukan Kampung Patani di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini sebagai indikasi keseriusan Patani dalam bergerak maju dan mempercepat implementasi program ini. 

Diketahui, Kampung Patani merupakan program yang digagas PATANI untuk menciptakan lingkungan yang mendukung petani, nelayan, dan pelaku UMKM. Program ini juga selaras dengan visi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada perwujudan swasembada pangan.

Program Kampung Patani juga diharapkan mampu mendorong ekonomi masyarakat, dan memberdayakan petani, nelayan, serta UMKM. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan dan pengembangan pertanian dan masyarakat, baik di tingkat desa hingga kota.

Program Kampung Patani yang juga mengusung semangat sustainable agriculturegencar mengampanyekan isu-isu perubahan iklim berikut turunannya, dengan menghadirkan konsep pertanian terpadu dan ramah lingkungan serta aktif menanam pohon di sejumlah lahan kritis di Tanah Air.

Sering waktu, Kampung Patani kini sudah tersebar hingga pelosok negeri yang diinisiasi baik perorangan maupun kelompok. Adapun Pusat Pengendali Nasional (PPN) atau Pentagon Kampung Patani berada di Desa Cimande, Bogor, Jawa Barat, dengan Panglima Kampung Patani Marsekal Muda (purn) TNI Gutomo. Pada 2020, tempat ini diresmikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang kini Menteri Koordinator Infrastruktur dan Kewilayahan.

“PPN Kampung Patani di Desa Cimande berfungsi untuk menghimpun data dan informasi sebagai bahan evaluasi atas kinerja Kampung Patani di seluruh Indonesia. Konsep Kampung Patani ini menjadi luar biasa dan riil karena dilakukan bersama-sama. Membangun semangat, berkolaborasi, sesuai dengan kemampuan dan kearifan lokal masing-masing daerah. 

Tentang Kampung Patani 

Secara spesifik, Kampung Patani adalah konsep membangun suatu kawasan berbasis pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan) secara terpadu, ramah lingkungan (berkelanjutan/sustainable) dan memberi nilai tambah, yang mampu menyejahterahkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM di kawasan tersebut 

Suatu kawasan pedesaaan, pesisir, bahkan perkotaan dapat diusulkan menjadi Kampung Patani, dan tentunya ada sejumlah kriteria, salah satunya jika suatu kawasan itu memiliki kelompok petani/peternak/nelayan dan/atau koperasi, dan UMKM yang melakukan usaha budidaya/usaha tani tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan, perikanan dan kelautan, perhutanan sosial serta usaha pengolahan dan pemasarannya.

Banyak manfaat yang diperoleh pelaku usaha dalam kawasan Kampung Patani, di antaranya bisa meningkatkan produktivitas, dan tersedianya saprodi, pemasaran serta pembiayaan usaha yang difasilitasi oleh Patani melalui Koperasi Indokopat (Induk Koperasi Pandutani). Petani, nelayan, koperasi dan UMKM dalam kawasan Kampung Patani juga diberi pelatihan sesuai kebutuhan serta terciptanya kawasan usaha agribisnis yang berkelanjutan (ramah lingkungan).

Pada aspek ekonomi, Kampung Patani ini nantinya menjadi sumber kesejahteraan dan mampu mengatasi kesenjangan ekonomi. Juga sebagai sumber pangan masyarakat sekaligus sumber pendapatan negara. Adapun aspek sosialnya, tumbuhnya masyarakat yang mandiri dan berkarakter, berkembangnya budaya hidup yang peduli lingkungan (green economy). Aspek lainnya, penggalangan komunitas petani, nelayan, UMKM lebih mudah terjangkau oleh giat Kampung Patani.

Merawat Spirit Kebersamaan dan Kemandirian

Di usianya ke-17 tahun, banyak capaian dan program yang sudah dilakukan Pandutani Indonesia. Selain setia mendampingi para petani, nelayan dan pelaku UMKM, Pandutani juga intens membangun sinergisitas dan turut memberikan kontribusi positif dalam giat-giat dan program yang digulirkan pemerintah. Pandutani bahkan telah melakukan MoU dengan Kementerian Transmigrasi terkait Program Transformasi Transmigrasi.

Pandutani juga turut menyokong program kemandirian pangan yang digaungkan pemerintah, terutama program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memobilisasi para pelaku usaha di bidang pertanian, terutama petani, nelayan dan UMKM dalam hal penyediaan bahan baku untuk program MBG. Bahkan, Pandutani bersama pihak-pihak terkait membangun sejumlah dapur umum di sejumlah daerah.

Karena agresivitas gerakannya, tak heran jika Ketua Umum Pandutani Sarjan Tahir didapuk menjadi anggota Dewan Pakar Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), yang Ketua Dewan Pembinanya langsung Presiden Prabowo Subianto. "Sinergisitas dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya ini penting dilakukan agar petani, nelayan dan pelaku UMKM bisa mendapatkan akses," tutur Ketum PATANI, Sarjan Tahir.

Sarjan mengungkapkan, untuk mendukung sinergitas dan giat-giat tersebut, Pandutani sudah membuat market place pataniku.com dan media online porosbumi.com. Pandutani juga sudah melakukan MoU dengan PT Jakarta Sereal untuk pengadaan kedelai, dan MoU dengan JNE terkait pengadaan sarana transportasi untuk mengangkut produk-produk pertanian.

Khusus terkait pengembangan organisasi, Pandutani terus melakukan konsolidasi dengan membentuk Kantor Wilayah (Kanwil) di tingkat Provinsi dan Kantor Cabang (Kacab) di tingkat Kabupaten/Kota. Untuk Kanwil saat ini sudah terbentuk di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bangka Belitung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sulut, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Maluku Utara. "Target sampai akhir tahun harus sudah terbentuk 38 Kanwil," pungkas Sarjan. (hendri irawan)

 

 

 

 

 

 




Video Terkait:


Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment