- Unggul se Asia-Pasifik, SDN Papela Rote Ndao Menang Kompetisi Sekolah Tersehat AIA 2025
- PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua
- Kisah Tragis Fientje de Feniks: Pelacur Batavia yang Mati di Kali Baru
- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua

WAIGEO –
Akses terhadap layanan kesehatan yang memadai masih menjadi tantangan besar
untuk masyarakat di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Melihat
kebutuhan ini, PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali berkolaborasi
bersama Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) menghadirkan penyediaan layanan
kesehatan terapung Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya II.
Kali ini, layanan medis rumah
sakit kapal hadir di Waigeo Utara, Papua Barat Daya. Kapal akan beroperasi
selama 60 hari, sejak 10 Juni 2025 hingga Agustus mendatang, dengan target
melayani hingga sebanyak 10 ribuan warga dari tujuh distrik di area tersebut
tanpa biaya sama sekali.
Kolaborasi ini merupakan bagian
dari komitmen PIS dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan di bidang
sosial, di bawah program BerSEAnergi untuk Laut. “Kami melihat adanya kesamaan
misi antara PIS dan doctorSHARE, yakni menghadirkan manfaat bagi masyarakat
lewat laut melalui pemanfaatan fasilitas kapal. Karena itu, kerja sama ini
sangat relevan,” ujar Corporate Secretary PIS Muhammad Baron.
Baca Lainnya :
- Kisah Tragis Fientje de Feniks: Pelacur Batavia yang Mati di Kali Baru0
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung 0
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?0
- Kegetiran dan Semangat Hidup Katri, Korban Salah Tangkap Tragedi 19650
- Iklan: Waktu dan Bola 0
Kapal yang digunakan, Rumah Sakit
Kapal Nusa Waluya II, dilengkapi berbagai fasilitas medis seperti ruang operasi
mayor, IGD, ruang bersalin, laboratorium, dan ruang rawat inap. Selama kurang
lebih 20 hari melayani di Waigeo, kapal ini telah membantu lebih dari 1.300
pasien, termasuk dua kasus operasi sesar darurat yang menyelamatkan ibu dan
bayi.
Baron menambahkan bahwa kerja sama
ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi serupa yang telah dilakukan pada tahun
2023 di wilayah Seget, Sorong- Papua. “Ini sejalan dengan pilar sosial CSR PIS,
yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses kesehatan, selain dua
pilar lain yaitu lingkungan dan pendidikan.”
Ketua Yayasan Dokter Peduli
(doctorSHARE) Tutuk Utomo mengapresiasi kolaborasi kedua bersama PIS, yang
tetap berkomitmen menyalurkan tanggung jawab sosialnya untuk penyediaan akses
layanan kesehatan bagi masyarakat daerah terpencil, yang lebih mudah diakses.
"Dukungan dari PIS,
memungkinkan kami melayani masyarakat secara optimal di wilayah pelosok
Indonesia Timur. Kerjasama ini bukan hanya sekadar penyediaan fasilitas, tapi
sebuah sinergi positif untuk memberikan kehidupan dan kesehatan yang lebih baik
dan tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan," lanjut Tutuk.
Ia menjelaskan bahwa Nusa Waluya
II memiliki luas sekitar 900 m² dan dilengkapi fasilitas berupa 21 bed rawat
inap, 2 ruang bedah mayor, ruang bersalin (VK), IGD, 9 klinik spesialis dan
umum, serta fasilitas laboratorium, radiologi, dan bank darah.
Sebanyak 35 tenaga medis juga
bertugas secara penuh di kapal, termasuk dokter umum, perawat, apoteker, bidan,
dan tenaga spesialis seperti obgyn, anak, bedah, dan penyakit dalam.
“Selama di Waigeo, kami menangani
kasus-kasus kritis, salah satunya adalah operasi sesar dengan janin terlilit
tali pusat—yang kemungkinan selamatnya sangat kecil jika tidak ditangani
segera. Ini menunjukkan pentingnya akses terhadap fasilitas medis yang
memadai,” ujar Tutuk.
Program Rumah Sakit Kapal sejalan
dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang dijalankan oleh
PIS, khususnya pada aspek sosial. Sekaligus, mendukung beberapa poin
Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 3, SDG 10, SDG 14, dan SDG 17.
VP Corporate Communication
Pertamina, Fadjar Djoko Santoso secara terpisah mengatakan, mendukung penuh dan
mengapresiasi pengabdian para pekerja medis dari Yayasan Dokter Peduli dan
Pertamina International Shipping yang berkontribusi pada dunia kesehatan,"
kerjasama ini adalah wujud dari komitmen Pertamina melalui Subholding dalam
turut mendukung program pemerintah dari aspek kesehatan dan memberikan
pelayanan pada masyarakat dimanapun berada bahkan sampai di wilayah 3T
Papua".
Fadjar menambahkan,"
Pertamina senantiasa menjunjung tata kelola bisnis perusahaan yang mengutamakan
etis, sehingga mendorong penerapan ESG dan Tata Kelola Perusahaan yang peduli
lingkungan termasuk pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan".
Kolaborasi ini juga melengkapi
komitmen PIS dalam mendorong kehadiran perusahaan negara yang berdampak nyata,
khususnya di daerah dengan akses terbatas. Selain mengangkut energi ke seluruh
negeri, PIS melalui kerja sama ini menunjukkan bahwa kapal juga bisa menjadi
sarana pelayanan publik yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
