- Anggota ASPAI Se-Indonesia Uji Kompetensi Budidaya Anggur
- Mengintip Cara Anak Mengakrabi Kaki Seribu di Pemakaman
- 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer (1925-2025): Petani dan Biografi
- Pagar
- Mau Kuliah Gratis? Beasiswa Bank Indonesia 2025 Telah Dibuka, Ini Syaratnya!
- Air Terjun Weekacura, Hidden Gem di Sumba yang Punya Pesona Memanjakan Mata
- DWP Kemenkop dan LPDB Gelar Sosialisasi Perkoperasian dan Akses Pembiayaan Dana Bergulir di Cirebon
- Menakar Kunci Sukses Swasembada Pangan
- Patrick Pantera Negra Kluivert dan Memori Stadion Ernst Happel
- Pangan, Gizi dan Harapan
Kaltara Rancang Kawasan Industri Kecil Desa
TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) merancang Kawasan Industri Kecil Desa, yang bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, sesuai dengan kondisi geografis wilayahnya.
Kawasan Industri Kecil Desa ini, seperti dikatakan Kepala Bidang Ekonomi DPMD Kaltara, Omsar Matondang, bertujuan untuk memfokuskan produk dari Sumber Daya Alam (SDA) yang ada dari masing masing desa.
Omsar Matondang mengatakan, pembangunan Kawasan Industri Kecil Desa ini terdiri dari kawasan desa perbatasan, kawasan desa pedalaman, kawasan desa pesisir, dan kawasan desa aliran sungai. Pembagian zona tersebut bertujuan agar DPMD dapat lebih fokus merancang program yang tepat guna di Kawasan Industri Kecil Desa tersebut, seperti di perbatasan bisa diberikan program perkebunan rakyat, di pedalaman bisa diberikan program keahlian kerajinan dan pengolahan hasil hutan, di kawasan pesisir bisa dengan pengolahan hasil tangkapan, begitupun dialiran sungai bisa mengoptimalkan budidaya ikan dan ternak.
“Pembangunan Kawasan Industri Kecil Desa ini dibagi berdasarkan zona zona tertentu, dengan adanya zona tersebut, kita akan lebih mudah mendorong program pertumbuhan industri ekonomi disana,” jelas Omsar.
Dikatakan, untuk saat ini Kawasan Industri Kecil Desa masih dalam tahap pencarian rekanan untuk studi kelayakan. Omsar mengatakan saat ini sedang memilih Universitas mana yang akan dijadikan tim ahli studi kelayakan. Pada tahap studi kelayakan sendiri akan dilakukan penelitian terkait analisis potensi SDA, kondisi sosial budaya masyarakat, sarana dan prasarana, perkembangan ekonomi dan keadaan ekologi. “Saat ini kita sedang bangun komunikasi dengan beberapa universitas untuk bekerjasama dibidang penelitian tersebut,” terang Omsar.
Dia berharap dengan dibangunnya Kawasan Industri Kecil Desa ini dapat berimplikasi terhadap penyelesaian berbagai masalah ekonomi yang ada. Di mana selama ini dijelaskan Omsar, karena minimnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat desa, potensi SDA yang ada tidak bisa dieksplorasi maksimal. Belum lagi mayoritas masyarakat yang kurang mengerti tentang sistem pemasaran membuat apa yang mereka olah hanya untuk kalangan sendiri saja.
“Diharapkan saat program ini terealisasikan, masyarakat dapat menciptakan industri kecil dengan menggunakan SDA yang ada. Selain itu juga hasilnya dapat dipasarkan dengan baik,” tambah Omsar.
sumber : korankaltara.com