- Unggul se Asia-Pasifik, SDN Papela Rote Ndao Menang Kompetisi Sekolah Tersehat AIA 2025
- PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua
- Kisah Tragis Fientje de Feniks: Pelacur Batavia yang Mati di Kali Baru
- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
Kaltara akan dijadikan sentra produsen pangan

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mengundang investor berinvetasi ke Kalimantan Utara (Kaltara). Daerah ini akan dikembangkan menjadi kawasan pangan untuk tambahan produksi padi dan jagung.
Kemtan optimistis dapat mengembangkan kawasan ini memproduksi jagung sebesar 66.364 ton dan jagung 1,01 juta ton. Menurut hitungan Kemtan, untuk menjadikan Kaltara sebagai pusat produksi pangan dibutuhkan investasi sebesar Rp 1,38 triliun. Namun pemerintah tidak sanggup bila menanggung semua investasi sebesar itu.
Sejauh ini, pemerintah baru bisa berkontribusi sektiar Rp 578,3 miliar atau 42% dari total investasi yang dibutuhkan. Itu sebabnya pemerintah mengudang agar swasta memenuhi kebutuhan sisanya yang 58% lagi atau sebesar Rp 799 miliar.
Baca Lainnya :
- Kemtan stop impor bebek dari Malaysia0
- Kemtan buka peluang impor kerbau bakalan Australia0
- Kini, Para Pebisnis Domestik Makin 0
- Melirik Aren jadi Sumber Energi Terbarukan0
- Kemendesa Gandeng Australia Tingkatkan Kapasitas Pimpinan Desa0
Menurut Ketua Tim Upsus Percepatan Investasi Industri Gula, Peternakan Sapi, dan Jagung Kemtan Syukur Iwantoro, pemerintah berencana membangun infrastrutur di daerah ini untuk mengatasi ketertinggalan daerah ini dari segi infrastruktur. Kemudian pemerintah menyiapkan subsidi pupuk, bibit, irigasi berupa dam, parit, embung, long storage, pompa air, sumur dangkal dan peralatan mesin pertanian.
Sementara swasta dapat membangun food estate seperti padi, jagung dan sawit terintegrasi sawit. "Bila invesasi Rp 1,3 triliun dapat terpenuhi, maka akan membuka lowongan pekerjaan sebesar 1,1 juta tenaga kerja," ujar Syukur akhir pekan lalu.
sumber : industri.kontan.co.id
