- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Rona Bahagia Guru dan Siswa SMKN 1 Mendo Barat, Bangka Memanen Kacang Tanah
BANGKA - Rona bahagia terpancar di
wajah para guru dan siswa SMKN 1 Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, kala tanaman kacang tanah yang mereka tanam sukses dipanen.
Dalam video berjudul “Panen Raya Tanaman Kacang Merah APTH,
SMKN Mando Barat” yang diterima porosbumi.com, para guru yang masih mengenakan
seragam dinas dan siswa yang masih berseragam sekolah, memanen sendiri tanaman
kacang tanah yang mereka tanam di lahan dekat sekolah. Dengan penuh rasa suka
cita, para guru dan siswa bergantian menunjukkan hasil panen kacang tanah.
Selain itu, di video juga nampak Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung, Saiful Bahri SPd MM dan Kepala SMKN 1 Mendo Barat, Haryani SPd yang terlihat bangga dengan hasil kerja siswa didiknya juga ikut dalam kegiatan panen raya tersebut.
Baca Lainnya :
- Cadangan Pangan Diperkuat untuk Antisipasi Bantuan Bencana0
- NFA Terus Perkuat Cadangan Pangan Pemerintah0
- Ini yang Membuat Prabowo Yakin Indonesia Bisa Bebas dari Impor Semua Produk Pangan0
- Presiden Prabowo Dorong Swasembada Pangan dan Ekonomi Biru Lewat Perikanan Budidaya0
- Susu: Sapi dan Sastra0
Diketahui, panen kacang tanah ini merupakan bagian dari
proses belajar mengajar di sekolah dan rutin dilakukan. Tidak hanya kacang
tanah, tapi juga banyak komoditi lainnya yang juga ditanam oleh para siswa.
“Alhamdulillah, panen kacang tanah telah berhasil
dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran di SMK Negei 1 SMKN
1 Mendo Barat kompetensi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
(ATPH). Ini adalah wujud nyata dari usaha dan kerja keras siswa dalam
mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari,” kata Wawi SP, salah satu guru yang
berkesempatan mendampingi siswa memanen kacang tanah.
“Semoga hasil panen ini membawa berkah dan dapat memberikan
manfaat bagi kita semua. Mari kita terus semangat dalam belajar dan berkarya,
serta senantiasa bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan,” sambung pria
lulusan Agronomi, Fakultas Pertanian, Univ Muhammadiyah Palembang (UMP) ini.
Dalam kesempatan itu Wawi juga menyampaikan, bahwa sektor pertanian
memiliki peran yang sangat vital dalam ketahanan pangan negara. Namun, sektor
ini sering dianggap kurang menarik oleh generasi muda, yang lebih tertarik pada
bidang industri dan teknologi. “Padahal, pertanian bukan hanya tentang bertani,
melainkan juga terkait dengan teknologi, riset, inovasi, dan keberlanjutan.
Banyak potensi yang belum sepenuhnya digali di sektor ini, baik dalam hal
peningkatan produktivitas, pengolahan hasil pertanian, maupun sistem
distribusinya,” paparnya.
Ia berharap, dengan adanya kampanye swasembada pangan dan
peluang bagi generasi muda untuk berkarir di sektor pertanian, seperti melalui pembukaan
lowongan kerja untuk perwira pertanian di TNI/Polri yang dilakukan pemerintah
saat ini, akan membuat lebih banyak anak muda yang tertarik untuk berkontribusi
dalam sektor ini.
“Pertanian yang modern dan berbasis teknologi harus menjadi pilihan karir yang menarik, di mana generasi muda dapat menggunakan keterampilan mereka untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pangan. Selain itu, harapannya adalah agar mereka dapat memperkenalkan solusi-solusi kreatif untuk tantangan yang dihadapi pertanian di Indonesia, seperti perubahan iklim, kekurangan air, dan ketergantungan pada impor bahan pangan,” tuturnya.
Tentang SMKN 1 Mendo Barat
SMK Negeri 1 Mendo Barat adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
yang terletak desa Petaling, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung. SMK ini letaknya dekat dari ibukota propinsi Kepulauan Bangka
Belitung, Pangkalpinang.
SMK Negeri 1 Mendo Barat memiliki tiga kompetensi keahlian
yaitu Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), Agribisnis Ternak
Unggas (ATU) dan Multimedia (MM). Dengan potensi peternakan dan pertanian
tersebut sangat besar untuk dapat memajukan SMK Negeri 1 Mendo Barat ini
menjadi sekolah yang akan menghasilkan generasi terampil dan handal di bidang
pertanian dan perternakan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia
industri.
“Untuk mencapainya diperlukan daya dukung fasilitas
peralatan dan bahan yang memadai sesuai dengan proses pembelajaran teori
terutama praktik untuk menunjang keterampilan dan keandalan peserta didik di
kompetensinya, terutama dalam penggunaan teknologi pertanian, sehingga akan
menghasilkan generasi berkarakter kuat, terampil, kreatif, inovatif, intuitif
dan peka terhadap kearifan lokal serta tumbuh technopreneurship,”
kata Kepala SMKN 1 Mendo Barat, Haryani SPd, dikutip dari website https://smkn1mendobarat.sch.id.
Masih dalam pengantarnya, Haryani mengatakan, pembangunan
yang sedang berlangsung di era globalisasi ini menimbulkan banyak perubahan di
segala bidang. Kebutuhan dan tantangan dunia kerja yang semakin kompleks
menuntut tenaga kerja sebagai sumber daya manusia harus mampu berkompetisi
dengan bekal kompetensi yang profesional. Pendidikan diharap mampu melahirkan
generasi bangsa yang berkarakter kuat, terampil, kreatif, inovatif, imajinatif,
peka terhadap kearifan lokal dan technoprenership.
“Salah satu institusi sekolah yang mempersiapkan peserta
didiknya untuk mampu terjun langsung di dunia kerja setelah lulus adalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK dipersiapkan untuk mencetak tenaga
terampil yang siap bekerja dengan berbagai kompetensi dan mampu mengikuti
perkembangan IPTEK. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Pasal 15
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003,” paparnya.
Haryani juga mengutip pernyataan John F. Thompson salah satu
pakar pendidikan kejuruan, dalam bukunya yang berjudul Foundations of
Vocational Education, bahwa pendidikan kejuruan menggerakkan pasar kerja
dan berkontribusi pada kekuatan ekonomi suatu negara (1973: 93).
“Oleh karena itu, SMK harus mampu memberikan kontribusi
terhadap daya saing bangsa. Hal tersebut dijawab dengan terbitnya Inpres No.9
Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, di mana revitalisasi pendidikan merupakan
upaya yang lebih cermat, lebih gigih dan lebih bertanggung jawab untuk
mewujudkan tujuan pembangunan pendidikan nasional sesuai dengan amanat Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,” tandasnya.