- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?
Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
.jpg)
JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut)
Raja Juli Antoni serius melakukan evaluasi total prosedur keamanan dalam
pendakian. Raja menginginkan adanya syarat pendakian yang didasari dengan level
kesulitan masing-masing gunung di Indonesia. Hal ini guna menambah pengamanan
keselamatan, terlebih gunung-gunung di Indonesia memiliki kondisi dan tingkat
kesulitan yang beragam.
"Saya punya ide untuk membuat ketentuan prasyarat
pendakian yang didasari level kesulitan suatu gunung," ujar Raja Antoni
dalam rapat, Rabu (2/7/2025). Dalam rapat Menhut turut mengundang perwakilan
Tim Rinjani Rescue di antaranya Abdul Haris Agam (Rinjani Squad), Herna Hadi
Prasetyo (Rinjani Squad), Mustiadi (EMHC), dan Samsul Padli (Unit SAR Lombok
Timur). Selain itu, hadir pula Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan
Konservasi, Ditjen KSDAE, Nandang Prihadi, Kepala Balai TN Gunung Rinjani
Yarman, beserta jajaran Kemenhut.
Raja Antoni juga mengatakan dirinya ingin ada perbaikan di
wilayah Taman Nasional khususnya untuk pendakian. "Saya ingin ada
perbaikan di Taman Nasional. Kita harus hati-hati sekali tentang pengelolaan
Taman Nasional untuk pendakian," ujar Menhut Raja Antoni dalam rapat, Rabu
(2/7/2025).
Baca Lainnya :
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?0
- Kegetiran dan Semangat Hidup Katri, Korban Salah Tangkap Tragedi 19650
- Iklan: Waktu dan Bola 0
- SBY Menggebrak dengan Lukisan Keprihatinan Anti Perang0
- Birding Bersama Ellena, Penulis Buku GET TO KNOW THEM: Introduction to Singapore Common Birds Folk0
Menhut mengatakan penting untuk mendefinisikan safety first
sebelum pendakian. Dalam mendefinisikan parameter keselamatan ini, Ia menilai
perlu melibatkan guide, porter dan petugas yang bertugas di lapangan.
"Penting bagi kita untuk mendefinisikan safety first
ini seperti apa measurementnya. Ini dapat diperoleh dengan prinsip teori
partisipatif melibatkan orang-orang yang memang berada di lapangan,"
tuturnya.
Sejumlah hal diketahui menjadi evaluasi salah satunya dengan
menambahkan sign board hingga penerapan gelang Radio Frequency Identification
(RFID). Ia meminta penerapan RFID di Rinjani segera dilakukan, penerapan RFID
sendiri diketahui telah diterapkan di Gunung Merbabu. "Terkait dengan
rencana gelang RFID harus segera diimplementasikan," tuturnya.
