- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Mahasiswa Universitas Andalas Ciptakan Inovasi Teknologi Desa Wisata
Juara 2 di Impact National Hackathon 2024
SURABAYA - Perjalanan panjang penuh tantangan membawa Tim
Hmm dari Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang terdiri dari
Khalied Nauly Maturino, Berka Aldizar, dan Muhammad Nouval Habibie (ketiganya mahasiswa
semester 5 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi) berhasil
meraih Juara 2 dalam ajang bergengsi Impact National Hackathon 2024.
Kompetisi yang diadakan di Jakarta ini mengumpulkan puluhan
tim terbaik dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, semua berlomba
menciptakan solusi digital inovatif untuk memecahkan tantangan masyarakat. Namun,
di balik keberhasilan ini terdapat kisah perjalanan penuh dedikasi, mulai dari
Sumatera Barat hingga ke panggung besar di ibu kota.
Ide AgroWista, aplikasi berbasis Artificial Intelligence
(AI) dan Internet of Things (IoT) untuk pengembangan desa wisata, lahir dari
pengalaman Nouval Habibie yang pernah mengunjungi berbagai desa wisata di
Sumatera Barat. “Saya melihat banyak desa yang punya potensi luar biasa, tapi
pengelolaannya masih tradisional. Saya berpikir, bagaimana jika kita bisa
membantu mereka memanfaatkan teknologi untuk berkembang lebih baik?” ujar
Nouval.
Baca Lainnya :
- Sobat Disabilitas Pertamina Berdaya Melalui Difel Cafe0
- Butuh Penguatan Soft Skill dalam Pembelajaran AI dan Coding di SMK0
- FISIP UIN Raden Fatah dan Promedia Teknologi Indonesia Asah Skill Mahasiswa di Bidang Digitalisasi0
- Lebih dari 50 Universitas dengan 1.500 Mahasiswa & Akademisi Terlibat Proyek BRIGHT CPA Australia0
- Panen Air Hujan sebagai Sumber Air Bersih0
Berka Aldizar, yang terkenal sebagai penggerak dalam tim,
segera mengajak Khalied dan Nouval untuk bergabung mengikuti Impact National
Hackathon 2024. Mereka sepakat menjadikan ini sebagai tantangan untuk belajar
sekaligus memberikan kontribusi nyata. “Kami tahu ini bukan hal mudah, tapi
kami percaya dengan potensi tim kami,” kata Berka.
Dari ide awal, mereka mulai mengembangkan konsep AgroWista.
Dengan memanfaatkan keterampilan masing-masing, Khalied memimpin pengembangan
teknis, sementara Nouval fokus pada pengumpulan data dan riset kebutuhan
masyarakat desa wisata. Berka menjadi ujung tombak dalam menyusun strategi dan
mempersiapkan presentasi.
AgroWista: Solusi Inovatif untuk Desa Wisata
AgroWista adalah solusi digital inovatif yang dirancang
untuk mendukung pengelolaan dan pengembangan desa wisata di Indonesia melalui
penerapan teknologi canggih, seperti Artificial Intelligence (AI) dan Internet
of Things (IoT). Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi
pengelola desa wisata dalam meningkatkan kualitas layanan dan memperkenalkan
produk lokal, serta mendorong keberlanjutan lingkungan.
AgroWista menawarkan berbagai fitur unggulan yang dapat
membantu pengelola desa wisata untuk mengoptimalkan pengalaman wisatawan dan
memperbaiki kualitas pengelolaan desa. Salah satu fitur utama adalah penggunaan
AI untuk menganalisis ulasan pengunjung, memberikan wawasan yang berguna untuk
perbaikan layanan.
Selain itu, aplikasi ini juga mengintegrasikan IoT untuk
memantau kondisi lingkungan, seperti kelembapan tanah dan suhu udara, guna
mendukung kegiatan pertanian yang berkelanjutan di desa wisata. Fitur lain yang
tak kalah penting adalah pemberian Poin Penghargaan untuk ulasan berkualitas,
yang mendorong wisatawan untuk memberikan umpan balik yang lebih konstruktif.
AgroWista juga memudahkan promosi produk lokal melalui fitur
QR Code, yang memungkinkan wisatawan untuk mendapatkan informasi lengkap
tentang produk desa. Dengan tambahan fitur Sales Bot 24 Jam dan Pelaporan
Sampah, AgroWista berupaya memberikan layanan terbaik bagi wisatawan, serta
mendukung kebersihan dan keberlanjutan desa wisata secara keseluruhan. Dengan
segala fitur inovatif ini, AgroWista berpotensi besar untuk mempercepat
transformasi desa wisata di Indonesia menjadi lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.
Menuju Jakarta: Perjalanan yang Menguji Semangat
Babak semifinal membawa tantangan baru bagi mereka. Setelah
diumumkan lolos dari seleksi tahap awal, Tim Hmm harus menghadapi kenyataan
bahwa kompetisi babak final akan berlangsung di Jakarta. Perjalanan ini
tidaklah mudah, baik secara logistik maupun mental.
“Kami harus mengatur semuanya sendiri, dari tiket pesawat
hingga akomodasi. Awalnya, kami sempat bingung bagaimana membiayai perjalanan
ini, tapi akhirnya kampus memberikan dukungan sebagian dana,” cerita Khalied.
Untuk menghemat, mereka memutuskan mencari penginapan sederhana di dekat lokasi
kompetisi.
Selama perjalanan dari Padang ke Jakarta, mereka
memanfaatkan setiap momen untuk menyempurnakan konsep AgroWista. Di bandara,
mereka terlihat sibuk berdiskusi, dan di pesawat, laptop tetap menjadi teman
setia. “Rasanya seperti kami sedang membawa mimpi besar dari Sumatra Barat
menuju panggung nasional,” kenang Nouval.
Setibanya di Jakarta, mereka langsung merasakan atmosfer
kompetisi yang jauh lebih intens. Bertemu dengan tim-tim lain dari berbagai
daerah yang membawa ide-ide brilian membuat mereka merasa tertantang sekaligus
termotivasi. “Kami sadar bahwa ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa
tim dari Sumatra Barat juga bisa bersaing di tingkat nasional,” ujar Berka.
Namun, perjalanan menuju babak final bukan tanpa hambatan.
Saat di semifinal, mereka harus menghadapi tenggat waktu yang ketat untuk
menyelesaikan pengembangan aplikasi. Berulang kali mereka menghabiskan malam di
kampus, bekerja tanpa henti untuk menyempurnakan fitur-fitur AgroWista.
“Kami benar-benar harus tidur bergantian. Satu orang tidur,
dua orang bekerja. Begitu terus sampai semuanya selesai,” cerita Khalied.
Mereka juga harus menyiapkan sesi pitching dengan membawa alat peraga seperti
perangkat IoT dan sampel tanah untuk memperkuat presentasi mereka.
Perjuangan keras itu terbayar saat mereka berhasil
meluncurkan AgroWista versi beta dengan fitur-fitur yang lebih canggih.
Aplikasi ini tidak hanya menganalisis ulasan pengunjung menggunakan AI, tetapi
juga menawarkan berbagai fitur inovatif seperti Poin Penghargaan untuk ulasan
berkualitas, Integrasi IoT untuk memantau kelembapan tanah dan suhu udara, QR
Code Produk Desa untuk mempromosikan produk lokal, hingga Pelaporan Sampah yang
mendukung kebersihan lingkungan desa wisata.
Dukungan dari Maxy Academy dan Apresiasi Tinggi
Selama perjalanan mereka, Tim Hmm juga mendapatkan dukungan
besar dari Maxy Academy, sebuah platform pelatihan teknologi yang mendampingi
mereka dalam proses pengembangan. Isaac Munandar, CEO dan Co-Founder Maxy
Academy, memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat dan dedikasi tim ini.
“Melihat Tim Hmm berjuang dari awal hingga mencapai babak
final adalah hal yang sangat menginspirasi. Mereka adalah contoh bagaimana
inovasi bisa lahir dari kerja keras, semangat kolaborasi, dan keberanian untuk
bermimpi besar,” ujar Isaac.
Isaac juga mengungkapkan kekagumannya pada etos kerja tim
ini. “Saya ingat saat mereka datang untuk mentoring, membawa ide-ide yang luar
biasa dan siap menerima masukan. Mereka tidak hanya berkompetisi, tetapi
benar-benar berusaha menciptakan solusi yang berdampak nyata bagi masyarakat,”
tambahnya.
Momen Kebanggaan di Jakarta
Di babak final, AgroWista berhasil mencuri perhatian dewan
juri. Kombinasi teknologi canggih dan pendekatan aplikatif menjadikan aplikasi
ini menonjol di antara peserta lainnya. Berka, yang bertugas sebagai presenter,
berhasil menyampaikan visi dan dampak aplikasi dengan meyakinkan. “Kami membawa
nama Sumatra Barat dan Universitas Andalas ke panggung nasional. Itu tanggung
jawab besar, tapi kami bangga bisa mewakili daerah kami,” ungkapnya.
Ketika nama Tim Hmm diumumkan sebagai Juara 2, suasana haru
menyelimuti mereka. Semua perjuangan, malam-malam tanpa tidur, dan perjalanan
jauh dari Padang ke Jakarta terbayar lunas. Setelah kompetisi ini, Tim Hmm
bertekad untuk terus mengembangkan AgroWista agar dapat diimplementasikan di
desa-desa wisata di seluruh Indonesia.
Nouval berharap aplikasi ini tidak hanya menjadi prototipe,
tetapi benar-benar digunakan untuk membantu masyarakat. “Kami ingin AgroWista
menjadi alat perubahan, mendukung desa wisata untuk berkembang lebih baik,
lebih modern, dan tetap berkelanjutan,” ujarnya.
Keberhasilan ini juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain
di Universitas Andalas. Khalied menutup dengan pesan optimis, “Kami harap ini
menjadi motivasi untuk semua mahasiswa. Jangan takut bermimpi besar, karena
dengan kerja keras dan keberanian, tidak ada yang tidak mungkin,” tandasnya. (hendri
irawan)