- Kebun REL, Tempat Asyik untuk Nongkrong dan Belajar Menanam Buah-Buahan
- UI dan Kementerian Transmigrasi Sinergi Kembangkan Program Transmigrasi Patriot
- Cerita Prof Koentjoro Soal Perjuangan Bangun Rumah Ibadah 6 Agama di UGM
- UMKM Dara Baro Buktikan Limbah Sisa Kain Bisa Mendunia
- Belantara Foundation Gelar Pelatihan Penggunaan Pendamping Buku Ajar Gajah Sumatra untuk Guru SD
- Fasilitas Riset Lidar Tingkatkan Pemahaman Dinamika Cuaca dan Iklim di Khatulistiwa
- India Sambut Baik Langkah Presiden Prabowo Hapus Kuota Impor Pangan Pokok
- Penyuluh Pertanian Satukan Tekad Akselerasi Swasembada Pangan
- Menkeu, Teori dan Kebijakan Tarif
- Uji Kelayakan Lokasi PLTN, BRIN dan BMKG Lakukan Kajian Potensi Tsunami di Pantai Gosong
Wamenkop: Koperasi Konsumen Bank Nagari Jadi Role Model Holdingisasi Koperasi

PADANG - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono
mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB) Bank Nagari yang
dinilai sukses mengembangkan skala bisnis koperasi dalam ekosistem holding.
Wamenkop Ferry menyatakan atas keberhasilannya dalam
pengembangan bisnis ini, KSUKB Bank Nagari layak menjadi contoh bagi
koperasi-koperasi besar di Indonesia khususnya koperasi simpan pinjam (KSP)
untuk melakukan spin off (pemekaran usaha) dengan membangun sebuah ekosistem
bisnis yang baru dengan pola holding company. Berkat kemampuan mengelola
ekosistem yang baik dalam wadah holding ini, KSUKB Bank Nagari kini memiliki
aset hingga Rp191,60 miliar.
"Di Sumatera Barat ini KSUKB Bank Nagari bisa menjadi
role model bahwa koperasi bisa menjadi sangat besar dan bisa membentuk holding.
Pada prinsipnya koperasi itu gotong royong dan saling menguatkan sehingga bisa
tercipta sebuah ekosistem yang kuat," kata Wamenkop Ferry Juliantono saat
melakukan kunjungan kerja ke KSUKB Bank Nagari di Sumatera Barat, Kamis
(21/11).
Baca Lainnya :
- KKP Lepas Ekspor Pakan hingga Indukan Udang Berstandar Internasional ke Brunei 0
- 5% Aset Keuangan Islam Dapat Menghasilkan USD400 M untuk Pembiayaan Energi Terbarukan0
- Produksi Perikanan & Rumput Laut hingga Oktober 2024 Capai 18,26 Juta Ton 0
- HKTI Bulatkan Tekad Dukung Penuh Program Prioritas Prabowo-Gibran0
- Wamen Todo Pasaribu Paparkan 3 Langkah Bangun Ekonomi Berkelanjutan 0
Berkaca dari beberapa negara, Wamenkop Ferry menyatakan
bahwa koperasi terbukti mampu tumbuh besar bahkan menjadi andalan terhadap
perekonomian domestik seperti koperasi Fonterra di Selandia Baru, Koperasi
Mondragon di Spanyol dan masih banyak koperasi lainnya. Hal ini diyakini dapat
diadopsi di Indonesia dengan syarat koperasi harus masuk di dalam rantai pasok
industri atau masuk pada sektor-sektor produksi seperti yang dilakukan oleh
KSUKB Bank Nagari.
"Kalau kita lihat pengalaman koperasi di seluruh dunia
koperasi itu bisa menjadi konglomerasi karena mereka masuk dalam ekosistem
industri. Harusnya koperasi di Indonesia bisa seperti itu," kata Wamenkop.
Kementerian Koperasi (Kemenkop) dipastikan siap memberikan
dukungan terhadap koperasi untuk meningkatkan kapasitas usahanya melalui
berbagai pendampingan usaha hingga penambahan modal bagi koperasi melalui Badan
Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi (LPDB-KUMKM).
Wamenkop juga mendorong koperasi - koperasi di Indonesia dapat memanfaatkan
momentum untuk terlibat langsung dalam rantai pasok pada program makan bergizi
gratis (MBG) yang akan mulai digulirkan tahun depan.
"Pak Prabowo (Presiden RI) punya program MBG yang
tujuannya antara lain untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Ini kesempatan kita
untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh koperasi agar bisa menjadi
penyedia bahan baku hingga menjadi bagian dari dapur bersama," kata
WamenKop Ferry.
Di tempat yang sama Direktur Utama Bank Nagari Gusti Chandra
berterima kasih atas dukungan dari Kementerian Koperasi yang selama ini terus
mendampingi KSUKB Bank Nagari sehingga mampu menunjukkan peningkatan kinerja
yang optimal. Saat ini koperasi karyawan dan pensiunan pegawai Bank Nagari ini
terbukti mampu memberikan kontribusi yang positif bagi anggota dan masyarakat
sekitar.
"Kita bangga karena koperasi ini sudah punya minimarket
sendiri dan beberapa unit bisnis lain di luar simpan pinjam mulai dari bisnis
rental kendaraan, pengadaan alat tulis kantor dan lainnya," kata Gusti
Chandra.
Sementara itu Ketua KSUKB Bank Nagari Sumardi bertekad akan
terus mengembangkan bisnis koperasi dengan menambah beberapa cabang produksi
hingga tingkat kecamatan terutama untuk bisnis ritel minimarket.
"Di dalam RAT di tahun 2020, sisa hasil usaha (SHU)
yang dapat kami berikan ke anggota mencapai Rp5,56 miliar, kami optimis di
akhir tahun 2024 ini SHU yang bisa kita bagikan di dalam RAT bisa mencapai
Rp10,2 miliar," kata Sumardi.
Menanggapi capaian kinerja yang positif ini, Direktur Utama
LPDB-KUMKM Supomo menyatakan bahwa ada peran LPDB dalam pengembangan koperasi
di KSUKB Bank Nagari. Sebagai mitra yang patuh terhadap regulasi dan ketentuan,
KSUKB dinilai memiliki prospek bisnis yang menjanjikan sehingga dukungan
pembiayaan terhadap koperasi ini berpotensi bisa terus ditingkatkan.
"Ini sebagai prototipe untuk program holding
(koperasi). Kami dari LPDB dan bersama Kementerian Koperasi siap untuk terus
membantu demi pertumbuhan koperasi," kata Supomo.
Dalam kunjungan kerja di Padang Sumatera Barat ini, Wamenkop
didampingi Direktur Utama LPDB- KUMKM Supomo juga melakukan site visit ke
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Malwa Tamwil (BMT)
Jati Baru. Kedatangannya ke kantor layanan KSPPS BMT Jati Baru untuk mengetahui
secara langsung perkembangan bisnisnya setelah bermitra dengan LPDB-KUMKM.
