- AHY: Indonesia Kaya Potensi Ekraf yang Bisa Tingkatkan Perekonomian
- Macan Tutul Jawa Puncak Predator di TN Ujung Kulon
- 5 Produk UMKM yang Punya Potensi Besar Ekspor ke Inggris
- Hub UMK Jakarta Raya Wujud Kontribusi PLN Dalam Pemberdayaan Ekonomi Lokal
- Presiden Prabowo Dorong Swasembada Pangan dan Ekonomi Biru Lewat Perikanan Budidaya
- Manfaatkan Energi Matahari, Petani Kopi Cuan Jutaan
- Kaktus Duri Menyengat, Kulit Glowing Sehat Terlihat!
- Kembalinya Candi Lumbung ke Desa Sengi
- Susu: Sapi dan Sastra
- Liverpool vs Man City, Laga Bergengsi Tim Papan Atas Liga Inggris
Produksi Perikanan & Rumput Laut hingga Oktober 2024 Capai 18,26 Juta Ton
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
mencatat jumlah produksi hasil perikanan hingga Oktober 2024 sebanyak 10,24
juta ton. Jumlah tersebut belum termasuk rumput laut sebanyak 8,02 juta ton. Hal
ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rapat kerja dengan
Komisi IV DPR di Jakarta, Rabu (21/11/2024).
“Produksi perikanan dan rumput laut mencapai 18,26 juta ton
yan terdiri atas produksi ikan hasil tangkap sebesar 5,36 juta ton, ikan hasil
budi daya sebesar 4,88 juta ton dan rumput laut sebesar 8,02 juta ton,” ujar
Menteri Trenggono.
Sejalan dengan itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
dari sektor kelautan dan perikanan mengalami peningkatan dibanding tahun
sebelumnya. Hingga Oktober 2024 penerimaan mencapai angka Rp1,76 triliun, lebih
tinggi dibanding penerimaan sepanjang tahun lalu Rp1,69 triliun.
Baca Lainnya :
- Ukraina Dilaporkan Serang Bunker Putin Pakai Rudal Strom Shadow Inggris0
- Dari Brasil, Presiden Prabowo Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sektor Pertanian0
- HKTI Bulatkan Tekad Dukung Penuh Program Prioritas Prabowo-Gibran0
- Wamen Todo Pasaribu Paparkan 3 Langkah Bangun Ekonomi Berkelanjutan 0
- Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan0
Kemudian nilai ekspor hasil perikanan sampai September 2024
tercatat mencapai USD4,23 miliar dollar atau naik 3,1 persen dibanding periode
serupa di tahun lalu. Nilai tersebut menempatkan neraca perdangan perikanan
surplus hingga USD3,87 miliar.
Menteri Trenggono menambahkan, capaian-capaian tersebut
masih bisa ditingkatkan mengingat masih adanya sisa waktu di tahun 2024. Di sis
lain, KKP terus menyokong produktivitas pelaku utama sektor kelautan dan
perikanan, diantaranya melalui penyaluran berbagai bantuan pemerintah, bantuan
pinjaman modal, hingga pendampingan langsung oleh para penyuluh perikanan di
lapangan.
“Sementara realisasi anggaran KKP sampai dengan 15 November
2024 ditambah dengan outstanding kontrak telah mencapai 80,23 persen atau
sebesar Rp5,36 triliun dari pagu efektif sebesar Rp6,68 triliun,” terangnya.
Dalam rapat kerja tersebut, Menteri Trenggono turut
mengungkapkan harapan penambahan anggaran tahun 2025 sebesar Rp7,65 triliun,
dari pagu yang disiapkan Kementerian Keuangan untuk KKP sebesar Rp6,22 triliun.
Anggaran tersebut akan dipakai untuk pelaksanaan program ekonomi biru dan
melaksanakan program-program prioritas nasional.
“Kami sangat optimis bahwa sektor kelautan dan perikanan
yang dikelola secara berkelanjutan berbasis ekonomi biru yang menempatkan
ekologi sebagai panglima dapat menjadi motor penggerak dalam mewujudkan
ketahanan pangan nasional, meningkatkan kontribusi perekonomian bangsa,
mendukung penciptaan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
kelautan dan perikanan,” pungkas Menteri Trenggono.
Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto mengapresiasi
sejumlah capaian KKP mulai dari penyerapan anggaran, raihan PNBP, hingga
surplusnya neraca perdagangan perikanan. Dia berharap, KKP mampu bekerja lebih
optimal di sisa tahun untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan.
Dia juga meminta KKP menjaga performa kinerja di tengah
adanya efisiensi anggaran kementerian, khususnya terkait pemotongan anggaran
perjalanan dinas sebesar 50 persen. “Komisi IV DPR RI meminta kepada KKP untuk
tetap berkomitmen tidak akan merealokasi anggaran yang sifatnya bersentuhan
dengan masyarakat kelautan perikanan,” ujarnya.