OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu

By abdul aziz 12 Nov 2025, 14:54:48 WIB Ekonomi
OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu

Keterangan Gambar : ilustrasi investasi Telkomsel pada GOTO-Istimewa


JAKARTA- Pelaku pasar menunggu hasil penyelidikan Kejaksaan Agung terkait dugaan  potensi kerugian negara pada investasi Telkomsel, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom di PT Goto  Gojek Tokopedia Tbk(GOTO) senilai Rp6,4 triliun.

Pengamat Pasar Modal, Yanuar Rizky menyatakan dalam laporan keuangan Telkomsel telah tertera kerugian dari penurunan harga saham GOTO dicatatkan sebagai rugi (impair) terkonsolidasi seluruhnya di Laporan Keuangan Telkom.

Yanuar melanjutkan kerugian tersebut memberi dampak pada pos laba rugi TLKM. Pada gilirannya TLKM kehilangan deviden (penerimaan negara) akibat adanya nilai yang mengurangi laba usaha. Selanjutnya, masuk sebagai koreksi negatif rekening ekuitas di laba ditahan Telkom.

Baca Lainnya :

“ Maka keuangan negara (modal negara) di Telkom terkena koreksi kerugian, Ayo Kejagung tegakan hukum, sesuai maunya GOTO  mentaati peraturan pasar modal, dan karena penyidik pasar modal (OJK) memble diam aja, ambil alih... bikin terang!,” tulis dia dalam media sosialnya dikutip Rabu(12/11/2025).

Pandangan itu menambahkan pandangan pendiri Gresnews, Agustinus Edy Kristianto yang mengingatkan bahwa   pencatatan kerugian jumbo sebesar Rp6,71 triliun sudah dilakukan Telkom pada Laporan Keuangan 2022 ketika harga saham GOTO anjlok ke Rp91 per lembar  dari harga beli Telkomsel Rp270 per lembar.

Edy mengaku  punya dokumen eksklusif tertanggal Juni 2022 terkait hal itu.

Dia mencuplik dokumen itu  tertulis  proses investasi Telkomsel di GOTO dimulai dari undangan penawaran investasi dari Gojek, diikuti dengan Letter of Intent (LoI) dari Telkomsel. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi dan persetujuan direksi serta komisaris Telkomsel.

Menurut dia terdapat hal menarik  dalam dokumen tersebut yakni percepatan eksekusi dana investasi yang didorong oleh rencana merger Gojek dan Tokopedia pada saat itu. Ini sebuah pola yang sama kini terulang dengan isu merger GOTO dan Grab. Seluruh proses ini tuntas dengan transfer dana total USD450 juta USD (Rp6,4 triliun) dari Telkomsel ke GOTO.

“Mengapa Telkomsel yang digunakan sebagai kendaraan? Karena Anggaran Dasar Telkomsel No. 69/2008 tentang reserved matters hanya perlu persetujuan pemegang saham apabila nilai transaksi melebihi 10 persen pendapatan Telkomsel,” terang dia.

Edy mengingatkan  pendapatan Telkomsel tahun 2021 sebesar  Rp87,5 triliun. Sehingga Investasi ke GOTO sebesar  Rp6,4 triliun berada di bawah batas itu.

“Mereka juga 'berlindung' di balik Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) 10/2020 yang menyatakan kerugian anak perusahaan BUMN bukan kerugian negara,” terang dia.

Namun menurut dokumen itu karena pertimbangan nilai materiil transaksi, investasi Telkomsel di GOTO tetap memerlukan persetujuan dengan sepengetahuan (acknowledge approval) di level direksi dan komisaris serta membutuhkan persetujuan pemegang saham.

“Yang 'unik' pada bagian hierarki pengambilan keputusan: Usulan investasi Telkomsel di GOTO itu dilakukan oleh Team Project yang ketuanya adalah Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wang Soon Nam, wakil pihak Singapore Telecommunications Limited/Singtel (pemilik 35 persen saham Telkom)—menjabat sejak Agustus 2020, persis sebelum transaksi GOTO terjadi,” ungkap dia.

Pada saat itu  Direksi Telkomsel yang memberikan persetujuan terdiri dari 5 wakil Telkom (termasuk Dirut) dan 3 wakil Singtel (termasuk ketua tim itu). Komisaris Telkomsel yang memberikan persetujuan adalah 4 wakil Telkom (termasuk Komut) dan 2 wakil Singtel.

“Dari situ, teranglah kini posisi rangkap Wishnutama Kusubandio sebagai Komisaris Utama Telkomsel (11 Februari 2021 – 12 Mei 2023) dan Komisaris GOTO (sejak 2021 sampai sekarang) ketika proses investasi terjadi. Sebagai Komut Telkomsel, jelas di situ bahwa Wishnutama memberikan persetujuan,” ungkap dia. Selain itu, dia mengungkap fakta lain hubungan Menteri BUMN Erick Thohir 2019-2025 dan kakaknya sebagai komisaris/pemilik GOTO yakni Garibaldi Thohir.

 

 

 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment