Produksi 2,4 Juta Ton Petrokimia, Lotte Dorong Tumbuhnya Industri Pendukung Pertanian Domestik

By PorosBumi 06 Nov 2025, 20:33:01 WIB Tilikan
Produksi 2,4 Juta Ton Petrokimia, Lotte Dorong Tumbuhnya Industri Pendukung Pertanian Domestik

Keterangan Gambar : Muhammad Sirodj (kanan) bersama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.


Muhammad Sirod
Wasekjen HKTI, Dewan Pakar ASPEBINDO


PERESMIAN pabrik petrokimia milik Lotte Chemical Indonesia di Cilegon menandai tonggak baru bagi integrasi industri hulu dengan kebutuhan sektor pertanian nasional. Pabrik ini menghasilkan lebih dari 2,4 juta ton produk petrokimia per tahun, mencakup ethylene, propylene, polypropylene, butadiene, serta benzene-toluene-xylene (BTX). Produksi tersebut memberi pasokan bahan dasar industri yang selama ini bergantung pada impor, khususnya untuk plastik pertanian, pupuk cair, serta komponen alat mekanisasi.

Kapasitas produksi sebesar itu memperluas rantai pasok bahan baku dalam negeri. Ethylene dan propylene yang dihasilkan menjadi fondasi bagi pembuatan polyethylene dan polypropylene, dua jenis plastik yang digunakan dalam sistem irigasi, mulsa, tangki air, dan kemasan pupuk. Sektor pertanian kini memiliki peluang mengembangkan industri penunjang dengan pasokan lokal yang lebih stabil dan harga lebih kompetitif.

Dengan kapasitas 1 juta ton ethylene dan 520 ribu ton propylene per tahun, pabrik ini dapat menopang pengembangan industri pengolahan plastik teknis untuk pertanian dan hortikultura. Polypropylene berkontribusi pada produksi wadah pertanian, peralatan pasca-panen, dan perlengkapan pengemasan hasil pertanian. Ketersediaan bahan baku lokal menekan biaya logistik dan meningkatkan efisiensi produksi pada industri kecil dan menengah di sektor agro.

Kehadiran butadiene dan BTX membuka peluang bagi industri karet sintetis dan resin pelapis yang digunakan pada selang irigasi, ban traktor kecil, dan lapisan pelindung alat pertanian. Komponen tersebut sebelumnya diimpor dalam bentuk setengah jadi dengan biaya tinggi. Pasokan domestik memperpendek rantai pasok dan memperkuat ketahanan industri nasional terhadap fluktuasi harga global.

Proyek bernilai investasi sekitar 4 miliar dolar AS ini memiliki dampak ekonomi ganda. Di sektor energi dan kimia, proyek ini menumbuhkan industri hilir dengan nilai tambah hingga Rp15 triliun per tahun. Di sektor pertanian, proyek ini mendukung efisiensi input produksi melalui penyediaan bahan pendukung yang lebih murah dan terjamin pasokannya. Efek lanjutannya menciptakan lapangan kerja di bidang manufaktur plastik, agrokimia, serta distribusi peralatan pertanian.

Produksi petrokimia dalam negeri juga meningkatkan kapasitas substitusi impor. Indonesia selama ini mengimpor lebih dari 60 persen bahan plastik pertanian dan hampir 80 persen pelarut kimia untuk pestisida dan pupuk cair. Dengan beroperasinya fasilitas Lotte di Cilegon, ketergantungan tersebut dapat berkurang secara bertahap dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

Rantai nilai petrokimia-pertanian memberi peluang bagi terbentuknya klaster industri baru di wilayah Banten dan Jawa Barat. Pabrik pengolahan plastik, kemasan pertanian, serta formulasi agrokimia berpotensi tumbuh di sekitar kawasan industri petrokimia. Integrasi tersebut memperkuat arah kebijakan hilirisasi pemerintah yang mendorong transformasi dari eksportir bahan mentah menjadi produsen barang jadi bernilai tambah.

Kontribusi petrokimia terhadap pertanian tidak hanya pada penyediaan bahan fisik, tetapi juga dalam mendukung infrastruktur produksi pangan modern. Plastik pertanian, pipa polietilena, dan resin pelapis berperan dalam menjaga efisiensi air, mengurangi kehilangan hasil, dan meningkatkan daya tahan alat produksi. Dalam jangka panjang, ketersediaan bahan baku lokal memungkinkan standardisasi produk pertanian modern yang dapat bersaing di pasar ekspor.

Efisiensi industri hilir pertanian juga berdampak langsung terhadap petani. Biaya input seperti mulsa, wadah pupuk, atau sistem irigasi dapat turun hingga 20 persen ketika bahan baku tidak lagi diimpor. Kondisi ini memperkuat daya saing pertanian nasional, terutama di sektor hortikultura, tanaman pangan, dan perkebunan yang membutuhkan dukungan teknologi tinggi.

Produksi petrokimia Lotte Chemical Indonesia di Cilegon menempatkan Indonesia dalam posisi strategis di rantai pasok industri regional. Dari bahan dasar kimia, lahir ekosistem baru yang mempertemukan industri energi, manufaktur, dan pertanian. Sinergi ini memperkuat fondasi pembangunan ekonomi berbasis nilai tambah dan membuka ruang investasi baru di sektor pertanian modern yang berdaya saing global.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment