- Hilirisasi Grup MIND ID, Transformasi Pertambangan Berbasis Nilai Tambah
- Cerita Eks Wartawan Jualan Cabai yang Diborong Mentan Amran dari Daerah Bencana Aceh
- Kepungan Bencana Ekologis dan Keharusan Reformasi Fiskal Sektor Ekstraktif
- Pertumbuhan Ekonomi 2026 Ditaksir 5 Persen, WP Badan Harus Siap Diperiksa
- Ikhtiar Nyata SDG Academy Indonesia: Konektivitas Data, Kebijakan, dan Kepemimpinan
- Kembangkan Potensi Anak, LPAM Mirabel dan Ilmu Politik UNY Gelar Peringatan Hari Ibu
- Sambut Nataru dan HAB Kemenag ke-80, PD IPARI Karanganyar Bersih-Bersih Rumah Ibadah Lintas Agama
- Penguatan Sektor Riil Kunci Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen di 2026
- Musim Mas Dukung Pemkab Deli Serdang Hadirkan Ruang Publik Bersama melalui Pembangunan Alun-Alun
- Sidang Pengeroyokan di Tanjungpinang, Korban Soroti Terdakwa Tak Ditahan
Hilirisasi Grup MIND ID, Transformasi Pertambangan Berbasis Nilai Tambah

Keterangan Gambar : Hilirisasi Timah oleh PT Timah Tbk menjadi salah satu tranformasi pertambangan berbasis nilai tambah. (foto wahyono)
JAKARTA-Holding
Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) berhasil mengoperasikan sekaligus
mencatatkan kemajuan signifikan pada sejumlah proyek strategis hilirisasi
sepanjang 2025. Capaian ini tidak hanya berdampak positif bagi penguatan
kinerja bisnis perusahaan, tetapi juga menjadi penggerak transformasi model
bisnis pertambangan nasional menuju industri berbasis nilai tambah.
Direktur Eksekutif
Indonesia Mining and Energy Watch (ISEW), Ferdy Hasiman, menilai MIND ID berada
pada jalur yang tepat dalam mentransformasi bisnis dari sekadar kegiatan
tambang ekstraktif menjadi ekosistem industri terintegrasi.Menurutnya,
sepanjang 2025 MIND ID telah menunjukkan langkah progresif yang signifikan
dalam meninggalkan paradigma lama sektor pertambangan.
“Di 2025, MIND ID sudah
menunjukkan langkah progresif yang sangat berarti. Mereka mulai meninggalkan
pola lama pertambangan ekstraktif dan tampil sebagai garda terdepan dalam
menekan defisit neraca pembayaran melalui hilirisasi berbagai komoditas
mineral,” ujar Ferdy, dalam keterangan resminya, Senin (29/12/2025).
Baca Lainnya :
- Pertumbuhan Ekonomi 2026 Ditaksir 5 Persen, WP Badan Harus Siap Diperiksa 0
- Penguatan Sektor Riil Kunci Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen di 20260
- Perry Warjiyo Dkk Kembali Tahan BI Rate Pada 4,75 Persen0
- Hashim Djojohadikusumo: Hilirisasi Harus Sejalan dengan Pembenahan SDM dan Penerimaan Negara0
- Peningkatan Kapasitas Industri dengan Hilirisasi Jadi Kunci Indonesia Naik Kelas0
Ferdy menyoroti proyek
Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah sebagai salah satu game
changer bagi kinerja Grup MIND ID. Melalui integrasi hilirisasi bauksit dari
hulu hingga hilir, proyek yang digarap oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI)
tersebut mampu memenuhi kebutuhan alumina domestik yang selama ini masih
bergantung pada pasokan impor.
Beroperasinya SGAR
dinilai meningkatkan kapasitas produksi alumina nasional secara signifikan.
Capaian ini tidak hanya berkontribusi pada substitusi impor, tetapi juga
memperkuat struktur biaya serta menjamin kepastian pasokan bahan baku bagi
industri strategis nasional, termasuk otomotif dan petrokimia.
Selain itu, Ferdy menilai
keterlibatan Anggota Grup MIND ID, yakni PT Aneka Tambang Tbk dan PT Vale
Indonesia Tbk, dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (electric
vehicle/EV) menjadi tonggak penting dalam transformasi sektor pertambangan.
Investasi Antam bersama
Indonesia Battery Corporation (IBC), serta progres proyek HPAL di Pomalaa yang
telah mencapai 41,72 persen, menjadi katalis utama bagi percepatan
industrialisasi berbasis mineral strategis.
Dengan fondasi proyek
yang semakin solid, Ferdy berpendapat MIND ID tengah bersiap melangkah menuju
status perusahaan global dengan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian
dunia. Menurutnya, MIND ID berpotensi menjadi pemain kunci dalam hilirisasi
mineral terintegrasi dari hulu ke hilir, sekaligus role model bagi industri
pertambangan di kawasan regional.
Namun demikian, di tengah
kinerja yang dinilai positif, Ferdy mengingatkan pentingnya dukungan kebijakan
pemerintah yang seimbang. Ia menilai kebijakan fiskal perlu dirancang secara
hati-hati agar tidak membebani margin industri yang tengah berinvestasi besar
dalam proyek hilirisasi.
“Pemerintah jangan hanya
memberi perintah, tetapi juga harus memiliki desain industri yang jelas. Jangan
sampai produk smelter MIND ID berhenti sebagai produk antara. Hilirisasi harus
dilanjutkan hingga industri manufaktur seperti baja nirkarat atau komponen
otomotif agar multiplier effect-nya benar-benar berlipat ganda,”tutupnya. (wahyono)
.jpg)
1.jpg)

.jpg)

6.jpg)
.jpg)
1.jpg)
.jpg)

.jpg)

