- Kebun REL, Tempat Asyik untuk Nongkrong dan Belajar Menanam Buah-Buahan
- UI dan Kementerian Transmigrasi Sinergi Kembangkan Program Transmigrasi Patriot
- Cerita Prof Koentjoro Soal Perjuangan Bangun Rumah Ibadah 6 Agama di UGM
- UMKM Dara Baro Buktikan Limbah Sisa Kain Bisa Mendunia
- Belantara Foundation Gelar Pelatihan Penggunaan Pendamping Buku Ajar Gajah Sumatra untuk Guru SD
- Fasilitas Riset Lidar Tingkatkan Pemahaman Dinamika Cuaca dan Iklim di Khatulistiwa
- India Sambut Baik Langkah Presiden Prabowo Hapus Kuota Impor Pangan Pokok
- Penyuluh Pertanian Satukan Tekad Akselerasi Swasembada Pangan
- Menkeu, Teori dan Kebijakan Tarif
- Uji Kelayakan Lokasi PLTN, BRIN dan BMKG Lakukan Kajian Potensi Tsunami di Pantai Gosong
Cerdas, Begini Sistem Irigasi Lahan Pertanian di Jepang

SISTEM irigasi yang baik merupakan faktor penting dalam keberhasilan budidaya tanaman pangan. Salah satu negara yang telah menerapkan sistem irigasi terintegrasi adalah Jepang. Bahkan, eksistensi di sektor pertanian Jepang sudah tak diragukan lagi.
Sistem irigasi pertanian yang dikelola Nobutoshi Ikezu di Niigata Prefectur, Jepang, selain unik juga sangat efisien dalam memanfaatkan air. Bahkan, penerapan manajemen pengelolaan sumber daya air sangat terstruktur sehingga para petani tidak kesulitan akan sumber irigasi.
Sekitar 3 km dari tempat lahan yang dikelola terdapat sungai besar yang debit airnya cukup tetapi tidak berlebihan. Air sungai ini dinaikkan ke tempat penampungan air menggunakan pompa berkekuatan besar. Air dari tempat penampungan kemudian dialirkan menggunakan pipa-pipa air bawah tanah berdiameter 30 cm ke pertanian di sekitarnya.
Baca Lainnya :
- SMK Batealit Shines, Spesies Anggrek Baru yang Teregistrasi Royal Horticultural Society Inggris0
- 5 Tren Teknologi AI yang Makin Canggih!0
- Ukraina Dilaporkan Serang Bunker Putin Pakai Rudal Strom Shadow Inggris0
- Dari Brasil, Presiden Prabowo Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sektor Pertanian0
- Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan0
Bahkan, canggihnya lagi para pemilik sawah terdapat tempat pembukaan air irigasi untuk mengairi lahan sawah. Pembagian air dilakukan bergilir berselang sehari, yang berarti sehari keluar dan sehari ditutup. Penggunaannya sesuai dengan kebutuhan sawah setempat yang dapat diatur menggunakan tuas yang dapat dibuka tutup secara manual.
Dari pintu pengeluaran itu air kemudian dialirkan ke sawahnya melalui pipa yang berada di bawah permukaan tanah. Sementara, untuk mengatur ketinggian air dilakukan dengan cara menaikkan dan menurunkan penutup pintu pembuangan air secara manual.
Selanjutnya, pembuangan air dari sawah masuk saluran irigasi yang terbuat dari beton sehingga air dengan mudah kembali ke sungai kecil, tanpa merembes terbuang ke bawah tanah. Pencegahan perembesan air dilakukan dengan sangat efisien.
